Mohon tunggu...
Nadia Ariba
Nadia Ariba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

haloo, semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar Ngaji Waktu Masa Kecil

29 April 2022   21:19 Diperbarui: 10 Mei 2022   16:10 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo, di artikel kali ini saya akan menceritakan tentang masa kecil saya ketika saya belajar mengaji. Tempat Pertama kali saya belajar ngaji adalah di rumah,dan guru ngaji pertama saya adalah mama saya. tentu kita tau bahwa "Ibu adalah madrasah pertama" seperti yang para ulama katakan. Mama mengenalkan kepada saya bacaan huruf hijaiyah mulai usia 3 tahun. Kata mama, waktu saya kecil mama mengajari saya mengaji dengan cara membacakan huruf hijaiyah lalu saya menirukan bacaan nya dan juga mama membelikan buku bacaan huruf hijaiyah untuk mengenalkan huruf huruf hijaiyah. Mama mengajari saya ngaji di umur 3 tahun karena menurut mama di usia 3 ahun itu adalah golden age dimana di usia itu pada umumnya anak cepat mengingat dan cepat memahami.

Cerita mama waktu saya di ajari ngaji, saya cepat mengingat dan memahami apa yang mama ajarkan kepada saya. Lalu waktu saya duduk di bangku TK (Taman Kanak Kanak) mama mulai mengajari saya surat suat pendek seperti surat Al-Fatihah, Surah An-Nas,Surah Al-Falaq,Surah Al-ikhlas dan surah surah pendek lain nya yang ada di juz 30. Selain mengajari ngaji, mama juga mengajari saya sholat. Mulai dari bacaan, gerakan dan juga doa doa setelah solat.

Waktu saya duduk di bangku MI (Madrsah Ibtidaiyah) mama juga memasukan saya ke Beberapa TPQ dan juga memanggil guru ngaji ke rumah. Yang saya ingat dulu guru ngaji pertama saya waktu itu bernama Ustad Faisol yang waktu itu beliau juga seorang Ta'mir di masjid universitas yang terletak dekat dengan rumah saya dan alhamdulillah nya beliau sekarang menjadi seorang dosen di universitas tersebut.

Saya dan kakak saya juga sempat belajar ngaji dengan ustad faisol di masjid kampus tersebut. Saya dan kakak saya berangkat ke masjid kampus tersebut dengan sepeda pancal. Kami berangkat ke masjid setelah solat ashar dan mengaji hingga jam lima sore. Namun sayang nya saya dan kakak saya belajar mengaji dengan ustadz Faisol hanya selama enam bulan karena berbenturan dengan jam mengajar ustadz faisol.

Lalu mama, memasukkan saya dan kakak saya ke TPQ Al-Hikmah. Yang letak nya juga tak jauh dari rumah saya waktu itu. Sama seperti sebelum nya, saya dan kakak saya berangkat ngaji setelah solat ashar dan belajar mengaji hingga jam lima sore. Saya dan kakak saya belajar ngaji di TPQ Al-Hikmah selama satu tahun bersama Ustad Yahya, Ustadzah Fifin dan Ustadzah Erika yang ramah,baik dan sabar ketika mengajari murid murid nya mengaji. Di TPQ Al-Hikmah saya dan kakak saya mengaji bersama teman teman lain nya, tak seperti sebelum nya ketika belajar ngaji dengan Ustad Faisol hanya saya dan kakak saya.

Di Sekolah saya yakni di SDI Surya Buana juga mengadakan kelas ngaji, baik ketika jam pelajaran ada waktu khusus untuk belajar mengaji dan juga di sore hari. Untuk di sore hari hanya bagi yang mendaftar saja. Tentu saja mama mendaftarkan saya dan kakak saya belajar mengaji di waktu sore. Selain belajar ngaji, saya juga di ajari doa-doa untuk kegiatan sehari-hari seperti doa sebelum belajar, doa sebelum makan, doa sesudah makan, doa sebelum tidur, doa ketika bangun tidur, doa ketika bercermin dan doa doa lainnya.

Yang saya ingat waktu itu saya mengaji bersama Pak Zain. Pak Zain menurut saya adalah sosok guru yang sangat baik dan juga sabar dan beliau selalu punya cerita unik dan seru untuk di ceritakan kepada saya dan teman-teman ketika mengajar. Selain mengajar ngaji, beliau juga mengajar mata pelajaran matematika. Dan alhamdulillah sekarang ini beliau telah menjadi kepala sekolah di SMA Surya Buana.

Untuk mengaji di jam pelajaran ada program mengaji dari lembaga "Ummi" dan saya mengikuti program belajar ngaji ini sampai kelas 6 SD. Setelah itu saya dan teman-teman menghafal surah surah yang ada di juz 30 karena itu sebagai salah satu syarat kelulusan.

Tak hanya di masa kecil hingga MI saja, di masa MTS saya pun juga ada program belajar ngaji dan hafalan ayat ayat tertentu lalu di masa MAN juga ada hingga masa perkuliahan saya yakni di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) juga mengadakan kelas belajar ngaji yakni kelas Ta'lim Qur'an yang di adakan setelah selesai solat isya hingga jam 9 malam lalu juga ada kelas tashih, tadarus membaca Al-Qur'an yang di dampingi oleh ustadz dan ustadzah.

Itulah cerita saya belajar mengaji mulai dari saya masih berumur 3 tahun, masa pendidikan Taman Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA) hingga saya berkuliah di UIN Malang. Saya bersyukur di tiap sama pendidikan saya selalu ada kegiatan belajar mengaji hingga saya bisa sedikit demi sedikit lancar dalam membaca Al-Qur'an. Yang dimana membaca Al-Qur'an merupakan salah satu bentuk ibadah yang banyak sekali berkah di dalam nya. Bahkan di kata kan dalam satu hadist ketika kita membaca Al-Qur'an setiap satu huruf yang kita baca mengandung sepuluh kebaikan dan juga orang yang membaca Al-Qur'an mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun