Budaya dan Tradisi dalam Rangka Menyambut Bulan Ramadhan

Berpuasa adalah salah satu ibadah yang termasuk dalam Rukun Islam yang ke tiga, dan hukum nya wajib di jalankan di bulan ramadhan. Puasa artinya adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan seperti makan dan minum yang di sengaja mulai dari terbit fajar hingga terbenam nya matahari. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183)

Dan juga dijelaskan dalam Hadist Nabi Muhammad SAW :

"Ketika ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dirantai (HR Al Bukhari dan Muslim).

"Barang siapa menjalankan puasa di bulan Ramadhan karena iman yang tulus dan berharap untuk memperoleh pahala Allah maka semua dosa masa lalunya diampuni." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Sebelum datang nya bulan Ramadhan, masyarakat memiliki budaya-budaya dalam menyambut datang nya bulan ramadhan, diantaranya ada Nyandran, nyandran atau tradisi sadranan adalah tradisi yang banyak di lakukan di pulau jawa tetapi ketika saya menonton acara berita di televise tradisi Nyandran ini hampir di lakukan oleh masyarakat masyrakat di berbagai daerah luar pulau jawa.

Tradisi Nyandran ini adalah tradisi mendatangi Makam makam orang orang yang sudah meninggal dunia, membersihkan makam tersebut sambil membawa tabur bungan dan juga tradisi Nyandran ini di jadikan ajang berkumpulnya warga atau keluarga untuk menjalin tali silaturahmi.

Saya pribadi dan juga keluarga rutin menjalankan tradisi ini sebelum masuk nya bulan ramadhan, yakni dengan ziarah ke makam keluarga saya yang sudah meninggal dunia. Dengan membawa peralatan bersih bersih seperti cangkul, sabit, sapu lidi dan ember yang di gunakan untuk membersihkan rumput-rumput liar yang tumbbuh di sekitar makam. Biasanya, di depan tempat pemakaman sudah ramai penjual bunga bunga dan juga air. Sehingga saya dan keluarga hanya membawa peralatan bersih bersih (cangkul, sabit, sapu lidi dan ember) dari rumah.

Setelah membersihkan makam dan juga menaburkan bunga, saya dan keluarga membaca surat yasin setelah itu di lanjutkan membaca doa untuk mendoakan keluarga saya yang sudah meninggal dunia. Saya juga mengamati sekitar juga banyak warga warga yang menjalani tradisi yang sama sehingga di waktu itu makam ramai sekali.

Selanjutnya ada tradisi Munggahan, tradisi ini adalah di adakannya acara makan bersama, bersilahturahmi atau mengunjungi ke rumah keluarga atau kerabat dekat, dan saling meminta maaf atas kesalahan kesalahan. Selain itu di tradisi ini juga melakukan bersih bersih tempat ibadah dan makam keluarga.

Tradisi Munggahan ini di lakukan dalam rangka sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT dan juga sebagai upaya membersihkan diri dari hal hal yang buruk sebelum memasuki Bulan Suci Ramadhan.

Selanjut nya ada Tradisi Megengan, yang memiliki arti menahan. Tradisi ini dimaknai sebagai tradisi untuk menahan diri dari hawa nafsu sebagai persiapan dalam menjalani ibadah di Bulan Ramdhan. Umum nya dalam tradisi ini di laksanakan dengan mengadakan acara selamatan yang di adakan di masjid atau mushola yang di hadiri oleh warga warga sekitar. Seorang ustadz akan memimpin doa untuk memohon kepada Allah SWT untuk di beri keselamatan dan juga kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.

Tradisi ini juga dilakukan di keluarga saya, dengan mengundang seluruh anggota keluarga, masing masing membawa lauk pauk, sayuran, buah buahan dan kue kue untuk di santap bersama. Dan  juga di hadirkan Ustadz sebagai pihak yang memimpin doa. Setelah acara berdoa barulah di lanjutkan dengan acara makan bersama.

Para warga yang hadir dalam selamatan membawa nasi yang biasa di sebut sego berkat (nasi berkat) yang berisi kue khas jawa timur, sayur dan lauk pauk. Tradisi megengan ini di percaya membawa nilai nilai kebaikan di antaranya seperti membawa rezeki, menanamkan dalam diri sifat ikhlas dan juga menjalin silahturahmi antar sesama umat muslim.

Tradisi tradisi yang telah saya sebutkan di atas adalah tradisi yang di lakukan oleh masyarakat yang ada di sekitar lingkungan saya dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan. Selain tradisi tradisi di atas ada juga tradisi lain nya. di antaranya ada Padusan, tradisi ini di harus dilakukan seorang diri dengan tujuan orang yang melakukan tradisi ini dapat merenung akan kesalahan kesalahan yang pernah yang pernah di lakukan di masa lampau. Di oercaya tradisi di lakukan agar bisa memasuki bulan Ramadhan dengan niat yang lurus dan juga jiwa yang bersih.

Lalu ada Tradisi makan telur mimi, tradisi unik ini berasal dari Kendal, jawa tengah. Di setiap tahun nya para warga berebut telur ikan mimi yang juga merupakan ikan belangkas yang juga di anggap menyerupai ikan pari. Unik nya nelayan nelayan pernah mencari ikan mimi sebelum bulan ramadhan datang akan tetapi yang di dapat adalah ikan mimi yang tidak menghasilkan telur. Oleh sebab itu para warga berebut untuk telur ikan mimi. Biasanya telur ikan mimi ini di olah menjadi bothok yakni olahan yang di campur dengan parutan kelapa lalu di masak dengan cara di kukus.

Demikianlah sebagian tradisi-tradisi atau budaya yang di lakukan oleh masyarakat di Indonesia yang bisa saya jelaskan dalam artikel saya kali ini, tentu belum semua tradisi atau budaya yang saya jelaskan. Masih banyak tradisi dan budaya yang perlu kita ketahui dan pelajari. Sekian dari artikel saya semoga bermanfaat dan juga menambah wawasan para pembaca.