“Mawar, kamu tidak sendirian dan kamu masih punya banyak teman dan sahabat,” kataku berusaha menghibur dia dan akan memberikan solusi yang terbaik bagi kehidupannya.
Maukah kamu membantu aku? Itu ajakan saya kepada Mawar. Organisasi sosial kemasyarakat yang saya jalankan dengan teman-teman membutuhkan banyak tenaga sosial.
“Saya takut masyarakat akan menghina atau menjauhi kita,” kata Mawar dengan suara parau.
Saya jelaskan bahwa dengan kita terlibat di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, masyarakat akan semakin dekat dengan kita. Ada jawaban yang melegakan hati saya, yaitu Mawar mau membantu di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Tidak terasa hampir dua jam kami berbagi cerita dan semua nya sangat bermanfaat bagi kehidupan Mawar.
Mawar aktif membantuku dalam sosialisasi program-program kemasyarakatan dan banyak membantu masyarakat dalam bidang ketrampilan. Dengan aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan, semangat hidup Mawar semakin meningkat.
Mawar yang dulu hilang, kini sudah kembali lagi. Ada beberapa teman dan warga yang mengetahui status HIV-nya, tapi masyarakat tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Dukungan psikologis dari teman dan masyarakat membuat Mawar sehat kembali. Banyak “Mawar-Mawar” yang lain dan sering kita jumpai di dalam masyarakat, apakah kita peduli dengan mereka atau justru kita menjauhi mereka?
Melibatkan Odha di dalam kegiatan sosial masyarakat akan dapat meminimalisir diskriminasi yang ada di masyarakat. Sudah seharusnya Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) mulai memikirkan kesehatan psikologis Odha terutama di masyarakat yang tidak paham dengan isu HIV/AIDS.
Di dalam kehidupan seorang Odha, dia memiliki dua pilihan yaitu dengan menutup diri atau membuka status HIV-nya. Kedua hal tersebut menjadi dilema bagi mereka. Kita berharap di Pernas AIDS V Makassar 2015 dibahas pemantapan psikologis Odha. Hal ini bertujuan agar tidak muncul lagi diskriminasi-diskriminasi yang baru.
Batang dan durinya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk menikmati harumnya bunga mawar. Salam. *
Ilustasi (Repro: www.marksdailyapple.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H