Mohon tunggu...
Nadia Ananda Putri
Nadia Ananda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Hobi saya menyanyi, bermain peran, menari. Saya memiliki ketertarikan mengenai pola pikir manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah ABK Membutuhkan Konseling?

19 Desember 2023   20:16 Diperbarui: 19 Desember 2023   20:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekolah bukan hanya tempat pembelajaran akademis, tetapi juga lingkungan di mana anak-anak belajar mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Artikel ini akan membahas bagaimana sekolah dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan konseling kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Inklusi, adaptasi kurikulum, dan pembentukan lingkungan yang mendukung akan menjadi poin-poin kunci yang dijelaskan.

3. Kesinambungan Dukungan Antar Lingkungan

Pentingnya kerjasama antara keluarga dan sekolah dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus akan ditekankan dalam artikel ini. Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kondisi anak, mengevaluasi kemajuan mereka secara teratur, dan menciptakan lingkungan yang konsisten di rumah dan di sekolah adalah beberapa aspek yang akan dibahas.

4. Studi Kasus dan Kesuksesan Inspiratif

Dalam rangka memberikan konteks praktis, artikel ini akan menyajikan beberapa studi kasus anak berkebutuhan khusus yang telah sukses melewati tantangan mereka melalui dukungan konseling yang terintegrasi antara keluarga dan sekolah. Cerita-cerita ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan harapan bagi orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan mental.

Melalui penekanan pada kerjasama antara keluarga dan sekolah dalam konteks konseling anak berkebutuhan khusus, artikel ini bertujuan untuk memberikan pandangan yang mendalam dan solusi praktis. Membangun jembatan emosional yang kokoh menjadi tanggung jawab bersama, dan dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak ini mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan yang mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun