Mohon tunggu...
Nadia Alya Raissa
Nadia Alya Raissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi Manajemen Pemasaran Pariwisata di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

An Overview of Music Festivals: Crowd Management

12 Maret 2024   23:21 Diperbarui: 13 Maret 2024   21:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival musik telah menjadi fenomena global dan menjadi tempat penting bagi para musisi untuk mempromosikan karya mereka dan mendapatkan penggemar baru. Festival musik biasanya berlangsung selama beberapa hari dan menyajikan berbagai jenis hiburan selain musik, seperti pertunjukan seni, pertunjukan sirkus, stand-up comedy, atau area makanan dan minuman. 

Acara ini juga memberikan kesempatan bagi para penggemar musik untuk bertemu dengan artis favorit mereka, membeli merchandise, atau bergabung dengan penggemar lainnya untuk menikmati festival bersama. Acara ini juga berperan penting dalam industri musik, karena dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan dari penjualan tiket, merchandise, sponsor, dan iklan. Namun, festival musik juga dapat menimbulkan beberapa masalah seperti kerusuhan, kerumunan, keamanan dan sanitasi, dan dampak lingkungan.

Menjaga crowds festival musik adalah salah satu hal yang sangat penting dalam rangka memastikan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan semua orang yang hadir di acara tersebut. Mengingat jumlah pengunjung yang biasanya sangat banyak, menjaga kerapihan dan ketertiban dalam festival musik dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pihak penyelenggara. 

Untuk menjaga kerapihan dan ketertiban di festival musik, pihak penyelenggara biasanya akan mengambil berbagai tindakan preventif, seperti membuat rencana keamanan dan evakuasi yang matang, mempekerjakan personel keamanan dan petugas medis, serta memasang CCTV dan pengeras suara di seluruh area acara. 

Pihak penyelenggara juga harus memastikan bahwa semua orang yang masuk ke dalam area festival musik telah melewati prosedur keamanan yang ketat, seperti pemeriksaan tiket, pemeriksaan tas, dan detektor logam. Selain itu, pihak penyelenggara juga harus memastikan bahwa area festival musik bersih dan aman untuk digunakan. 

Mereka harus menyediakan fasilitas sanitasi yang cukup dan memastikan bahwa area tersebut terjaga kebersihannya selama acara berlangsung. Pihak penyelenggara juga harus menyiapkan berbagai jenis fasilitas, seperti tempat duduk, area istirahat, dan fasilitas medis untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang membutuhkan. 

Dalam menjaga crowds festival musik, keterlibatan masyarakat juga sangat penting. Seluruh pengunjung harus diimbau untuk menjaga kerapihan dan ketertiban, serta mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara. Jika terjadi situasi yang tidak aman atau mengkhawatirkan, pengunjung juga harus melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan atau petugas medis yang tersedia di lokasi.

Festival musik yang terlalu ramai dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun para pesertanya. Berikut adalah beberapa konsekuensi potensial. Masalah keamanan: Ketika terlalu banyak orang menghadiri festival musik, dapat menjadi sulit untuk mengelola keramaian, yang menyebabkan potensi bahaya keselamatan. 

Orang-orang dapat tertimpa kerumunan atau terinjak-injak, yang dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian. Risiko kesehatan: Festival yang terlalu padat juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit, terutama ketika orang-orang saling berdekatan. Ini bisa sangat berbahaya selama pandemi COVID-19, di mana pertemuan besar dapat memfasilitasi penyebaran virus. 

Kerusakan lingkungan: Festival yang terlalu padat dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap lingkungan sekitar, termasuk tanaman yang terinjak-injak, sampah dan erosi tanah. Ini dapat memiliki efek jangka panjang pada ekosistem lokal. Polusi suara: Festival musik sering terdengar nyaring, tetapi jika terlalu banyak orang yang hadir, kebisingan dapat menjadi tak tertahankan, berdampak pada komunitas dan satwa liar terdekat. 

Ketidak nyamanan dan ketidak amanan: Dengan terlalu banyak orang yang hadir, akan sulit menemukan tempat yang nyaman untuk duduk atau bahkan untuk bergerak. Selain itu, antrean panjang untuk makanan, minuman, dan toilet dapat membuat pengalaman festival menjadi kurang menyenangkan. 

Secara keseluruhan, kepadatan yang berlebihan dapat mengurangi pengalaman festival secara keseluruhan dan bahkan menyebabkan masalah keamanan yang serius. Penting bagi penyelenggara untuk memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk mengelola keramaian dan memelihara lingkungan yang aman bagi semua peserta.

Untuk mengatur keramaian dalam festival musik diperlukan adanya crowd planning, security dan training.

Festival musik merupakan acara yang biasa diadakan oleh berbagai penyelenggara acara. Penyelenggara acara, baik untuk pameran, festival, atau konser, perlu mengelola risiko keselamatan bagi mereka yang menghadiri dan terlibat dalam acara mereka. Sangat penting untuk menangani kerumunan sebagai bagian dari proses perencanaan acara apapun terutama festival musik. 

mendatangi acara festival musik selalu berhubungan dengan adanya insiden berbahaya yang disebabkan oleh crowd behaviour seperti stage diving, moshing dan crowd surges. Memiliki emergency plan sebagai crowd management yang baik untuk festival atau konser  adalah cara untuk meminimalkan masalah jika terjadi insiden yang merugikan. 

Manajemen kerumunan harus menjadi bagian besar dari rencana darurat itu. berdasarkan Journal of Occupational Health and Safety - Australia and New Zealand * June 2005 yang ditulis oleh Aldo Raineri, resiko yang berkaitan dengan kerumunan di acara festival musik dapat dikurangi dengan adanya crowd management strategies. Crowd management adalah rencana sistematis terhadap pengaturan kerumunan di festival musik. 

Mengetahui hal di atas, penting untuk merencanakan bagaimana orang akan bergerak di acara saat mereka masuk, pergi ke toilet atau vendor, serta keluar setelah acara. selain crowd management, security adalah peranan yang sangat penting di festival musik. security adalah elemen kunci dalam manajemen kerumunan karena staf keamananlah yang mengelola rencana pengendalian kerumunan yang telah disepakati sebelumnya. 

Petugas keamanan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengunjung festival mengikuti rute yang direncanakan dan masuk dan keluar dari lokasi dan setiap evakuasi dikelola dengan baik. Tanggung jawab keamanan juga harus mencakup pemeriksaan validitas tiket untuk semua pengunjung dan untuk mencegah masuknya non pemegang tiket. 

Security merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan terhadap crowd behaviour. Training terhadap staf manajemen kerumunan merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan manajemen. Umumnya para staf hanya mendapat training yang terbatas dan pengetahuan yang minim yang hanya mencakup bagaimana cara mengontrol kerumunan yang mulai tidak teratur. 

Selama perencanaan festival, baik staf penuh waktu maupun sukarelawan harus menerima pelatihan yang memadai tentang rencana lokasi festival bersama dengan prosedur apa pun yang ada untuk manajemen kerumunan. Pelatihan harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan bertanggung jawab yang mungkin merupakan karyawan festival atau konsultan eksternal. 

Training harus berisikan tentang bagaimana cara menangani emergency crowd movement, menangani korban insiden kecelakaan di festival musik, prosedur komunikasi antar staf, dan menghindari perilaku yang dapat memicu crowd behaviour.

Memberikan regulasi secara tegas, melalui marketing communication menggunakan teknologi digital.

Pada dasarnya, peraturan harus disampaikan secara lebih tegas terkait dengan kerumunan dan kepadatan pengunjung. Mengingat saat ini merupakan era digital, segala jenis informasi dapat dengan mudah disebarkan melalui internet, termasuk dengan menyampaikan regulasi melalui internet. 

(Labanauskait et al., 2020) menjelaskan, bahwa pengelola perlu memanfaatkan ruang virtual sebagai alat pemasaran. Maka dari itu, ruang virtual juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan regulasi pada calon pengunjung. Selain itu, media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan kepadatan pengunjung, yakni dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang kemungkinan akan menyembabkan kerumunan nantinya (Gong et al., 2020)

Adapun regulasi yang dapat disampaikan seperti pembatasan jumlah tiket yang dijual, atau apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan pada area vanue. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya kerumunan yang berpotensi membahayakan. 

Seperti contohnya, aturan untuk menjaga jarak untuk menghindari tindakan kriminal seperti pencurian (apabila venue menggunakan tempat duduk), atau menyampaikan aturan wajib vaksin seperti kasus pada masa pandemi. Regulasi lainnya juga dapat berupa mekanisme masuk dan keluar venue, dan pengecekan barang bawaan sebelum memasuki venue.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, dikatakan bahwa kepadatan yang tinggi dapat mendorong terjadinya tindakan kriminal, seperti kekerasan (Fileborn et al., 2020). 

Tindakan kriminal lainnya juga dapat terjadi dalam kasus acara dengan kepadatan yang tinggi, seperti pencurian. Disamping itu, apabila dihubungkan dengan kasus pada masa pandemi, acara dengan kepadatan pengunjung yang tinggi dapat memberikan peluang yang lebih besar terhadap penularan virus (Morton & Power, 2022).

Aros-Vera et al. (2020) menjelaskan bahwa peraturan dapat dilaksanakan dengan tegas melalui pemeriksaan secara teliti pada area check point sebelum memasuki area venue, khususnya terkait dengan barang bawaan pengunjung. Maka dari itu, agar pemeriksaan dapat dilakukan secara teliti dan benar, maka petugas perlu mendapatkan pelatihan dengan baik. 

Selain itu, peraturan dalam acara juga harus disampaikan secara lebih tegas. Pengelola acara perlu membentuk strategi yang tepat, agar calon pengunjung dapat menganggap serius regulasi yang disampaikan. Karena, meskipun tidak semua kepadatan menimbulkan kasus kekerasan, namun kepadatan tetap perlu diperhatikan agar tidak berdampak pada aspek lainnya.

Meskipun pertimbangan mengenai faktor-faktor seperti crowd planning, keamanan, dan pelatihan dalam mengatur keramaian di festival musik sangat penting, perlu diketahui bahwa tanggung jawab ini melibatkan berbagai pihak terkait. Ibrahim et al. (2022) menyatakan bahwa bukan hanya tanggung jawab dari penyelenggara festival musik dan pihak keamanan, tetapi diperlukan juga partisipasi dan kesadaran dari para peserta festival itu sendiri. Tidak semua peserta festival memiliki keahlian yang sema terhadap penggunaan teknologi digital (Brown et al., 2020). Oleh karena itu, perlu menggunakan berbagai bentuk sarana komunikasi, termasuk papan pengumuman dan interaksi langsung antara petugas dan pengunjung festival untuk memastikan bahwa peraturan festival dapat dipahami dan dipatuhi dengan baik. 

Dalam upaya mengatur keramaian, penting untuk menggunakan crowd planning (Raineri, 2019), namun pendekatan yang terintegrasi dengan penempatan pos pengawasan yang strategis, penentuan kapasitas maksimum area festival, dan penggunaan teknologi yang canggih juga perlu diperhatikan. 

Brown et al. (2019) berpendapat bahwa regulasi yang terlalu ketat dapat memiliki dampak negatif terhadap experience dari peserta festival. Maka dari itu, peraturan harus diterapkan dengan bijak dan seimbang agar menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi semua peserta festival musik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun