Mohon tunggu...
Nadia Agnesya Firdaus
Nadia Agnesya Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Senang mengeksplorasi dan mencari hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Tiga Faktor Ekonomi dalam Terbentuknya Sebuah Kota: Kabupaten Tulungagung

25 Oktober 2024   00:47 Diperbarui: 25 Oktober 2024   01:23 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Tulungagung, yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, memiliki potensi perkembangan ekonomi. Dengan salah satu sektor unggulan yaitu marmer daerah ini memiliki landasan yang kuat untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Namun, untuk mencapainya, perlu ada pemahaman mendalam tentang tiga faktor utama ekonomi yang dikemukakan oleh Reksohardiprodjo, ketiga faktor tersebut yaitu  scale of economies, comperative advantage, dan amenities yang ketiganya saling berkaita dan berperan penting dalam terbentuknya suatu Kota dan aktivitas pekonomian di dalamnya.

Terlebih dahulu kita akan menganalisis apakah terjadi penerapan ketiga faktor tersebut di Kabupaten Tulungagung dan apa hubungannya dengan pertumbuhan ekonominya.


Scale of Economies (Skala Ekonomi)
Skala ekonomi merujuk pada manfaat efisiensi yang diperoleh seiring bertambahnya jumlah produksi.  Dalam konteksnya Tulungagung masih memilikinskala ekonomi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan kota besar lain yang ada di Jawa Timur seperti Surabaya dan Malang, namun ada beberapa sektor yang menunjukkan potensi skala ekonomi, salah satunya yaitu Industri Marmer. Tulungagung dikenal sebagai penghasil marmer berkualitas tinggi, yang diekspor hingga ke luar negeri. Pengolahan marmer dan industri pendukungnya, seperti pengiriman dan distribusi, memberikan potensi untuk menciptakan skala ekonomi. Namun, industri ini masih perlu didukung oleh teknologi modern dan peningkatan kapasitas produksi untuk mencapai skala yang lebih besar dan lebih efisien.

Comparative Advantage (Keunggulan Komparatif)
Keunggulan komparatif adalah kemampuan suatu wilayah untuk memproduksi barang atau jasa tertentu dengan lebih efisien dibanding wilayah lain. Tulungagung memiliki keunggulan komparatif di bidang pertambangan marmer. Batu marmer dari Tulungagung dikenal berkualitas tinggi dan tersedia dalam jumlah melimpah, menjadikannya salah satu produsen marmer utama di Indonesia. Keunggulan ini berasal dari kondisi geologis daerah yang menyediakan marmer, keunggulan kompetitif dalam biaya produksi, transportasi, Ketersediaan bahan baku, keahlian dalam pengolahan, dan akses ke pasar eksport memberikan Tulungagung keunggulan yang tidak dimiliki banyak daerah lain.

Amenities (Fasilitas)
Amenities adalah fasilitas pendukung mencakup infrastruktur dan layanan yang membuat suatu daerah menarik untuk tinggali dan dijadikan tempat bekerja, seperti transportasi, kesehatan, pendidikan, dan rekreasi. 

Transportasi di Tulungagung cukup berkembang, dengan akses yang relatif baik ke Surabaya dan kota-kota lain melalui jalur darat. Keberadaan jalan raya, terminal, dan stasiun kereta api memudahkan distribusi barang dan pergerakan penduduk. Infrastruktur ini penting bagi sektor marmer dan pertanian, yang memungkinkan distribusi produk dengan lebih efisien.

Layanan kesehatan dan pendidikan di Tulungagung masih perlu peningkatan untuk mendukung pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Walaupun fasilitas pendidikan dan kesehatan di kota Tulungagung sudah ada, akses di wilayah pedesaan mungkin masih terbatas. Investasi dalam peningkatan fasilitas ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menarik lebih banyak pekerja terampil ke daerah tersebut.
Dari sisi fasilitas rekreasi, Tulungagung memiliki pantai-pantai yang indah seperti Pantai Popoh, yang menjadi daya tarik wisata. Meski demikian, fasilitas hiburan dan rekreasi di pusat kota masih terbatas, dengan minimnya pusat perbelanjaan besar atau tempat hiburan modern. Ini bisa menjadi kendala dalam menarik penduduk yang terbiasa dengan fasilitas hiburan perkotaan modern.

Jadi kesimpulannya ketiga faktor tersebut ada di Kabupaten Tulungagung, namun dalam skala yang masih terbatas. Scale of Economies di Tulungagung masih dalam tahap berkembang, terutama di sektor marmer. Potensinya ada, tetapi untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar, diperlukan peningkatan infrastruktur dan teknologi.

Comparative Advantage jelas terlihat di sektor marmer. Tulungagung memiliki keunggulan komparatif yang sudah mendukung perekonomian lokal, meskipun masih membutuhkan investasi dan teknologi untuk memaksimalkan potensi ini. Amenities yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan dasar penduduk, tetapi masih perlu peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, dan hiburan untuk menjadikan Tulungagung sebagai tempat yang ideal untuk tinggal, bekerja, dan berinvestasi.

Tulungagung memiliki dasar yang kuat untuk berkembang lebih lanjut, dan dengan mengoptimalkan ketiga faktor ekonomi tersebut Tulungagung dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam menerapkan strategi ini secara efektif agar bisa mencapai keberhasilan ekonomi di Kabupaten Tulungagung. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun