Nama: Nadia Afi Adani
Nim: 212111255
Kelas: HES 5G
Dosen Pengampu: Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
IDENTITAS BUKU
- Judul Buku: Agama Agenda Demokrasi Dan Perubahan Sosial
- Penulis: Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
- Jumlah Halaman: 265 halaman
- Tahun Terbit: Yogyakarta
- Penerbit: Deepublish
HASIL REVIEW
BAGIAN I: AGAMA DAN PERUBAHAN SOSIAL
SUB BAB: SPIRITUALITAS YANG MENCERAHKAN (Halaman 9-14)
Semakin berkembangnya teknologi masyarakat semakin bersikap konsumtif (hedonis), dimana menuntut pemenuhan-pemenuhan yang tidak bisa diabaikan. Masyarakat semakin materialistik yang semua diukur dengan uang, dimana mengurus sesuatu harus pakai uang dan bahkan berpartisipasi dalam pemilu juga harus ada uang. Seorang futurology Jhon Naisbit pernah meramalkan, bahwa gejala yang muncul di masa mendatang adalah menguatnya spiritual. Hal ini muncul karena dalam Masyarakat yang mengalami kemajuan di bidang tekonologi atau ekonomi membuat Masyarakat mengalami tekanan psikologi yang berat.
Aspek spiritual merupakan pelarian bagi manusia ketika mengalami stress berat. Spiritual ini belum tentu agama, namun sesuatu apapun yang bisa memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa. Hal yang patut disayangkan bagi manusia dalam mencari spiritual adalah penyimpangan dari agama baku, dimana membuat ritual baru yang menyimpang dan akhirnya menjadi aliran sesat. Munculnya aliran sesat ini merupakan tanda bahwa dakwah yang dilakukan oleh berberapa ormas keagamaan gagal dalam membina umat. Penyelewengan terhadap ajaran agama yang dilakukan oleh sebagian kelompok dibubarkan karena meresahkan Masyarakat.
Berberapa Upaya yang dapat dilakukan oleh Masyarakat dalam menciptakan keharmonisan seperti meningkatkan kepedulian terhadap kelompok Masyarakat baik secara ekonomi, politik maupun agama. Kemudian berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Hadist sebagai sumber rujukan dalam kehidupan Masyarakat, agar mendapatkan tuntunan hidup yang lurus. Permasalahan ormas keagamaan menjadi yang paling menonjol di dalam Masyarakat, oleh karena itu masing-masing ormas tidak boleh saling menjatuhkan satu sama lain. Sikap pemerintah dalam menangani kasus aliran sesat ini lebih memandang pada aspek sosial politik dan keagamaan bukan aspek akidahnya. Namun pada kenyataanya persoalan yang dihadapi umat adalah persoalan akidah yang menyebabkan keresahan Masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H