Adanya keinginan untuk memisahkan diri dari kesatuan nasional dapat menjadi penyebab tidak terwujudnya persatuan. Contoh kasus yang terjadi adalah gerakan Aceh merdeka yang terjadi pada tahun 1976 hingga 2005. Gerakan tersebut terjadi karena keinginan GAM untuk melepas Aceh dari NKRI yang disebabkan oleh perbedaan pendapat tentang hukum Islam, ketidakpuasan atas distribusi sumber daya alam Aceh, dan peningkatan jumlah orang Jawa di Aceh.
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan
Adanya masyarakat yang mengabaikan, tidak menghargai ataupun menekan lerbedaan dapat menyebabkan konflik yang menghambat terjadinya persatuan yang merata.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integrasi Nasional menjadi elemen penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan suatu bangsa dikarenakan ini adalah upaya untuk menyatukan seluruh komponen suatu bangsa menjadi satu kesatuan yang utuh di dalam keberagaman.Â
Dampak positif integrasi nasional bagi kedaulatan Indonesia antara lain meningkatkan kebahagiaan dan keharmonisan, pertahanan dan keamanan, menciptakan kohesi sosial, stabilitas politik, dan pemerintahan yang lebih efektif.
Faktor yang mendorong adanya  integrasi nasional adalah rasa senasib dan seperjuangan, keinginan untuk bersatu, rasa cinta tanah air, kesepakatan atau konsensus nasional, simbol negara, dan bahasa kesatuan.Â
Integrasi nasional juga memiliki faktor yang menghambatnya, antara lain keberagaman se suku bangsaan, geografi yang kompleks, ancaman dalam dan luar negeri, ketidakmerataan pembangunan, etnosentrisme, kurangnya kesadaran nasional, konflik SARA, separatisme dan kedaerahan, serta kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan.
DAFTAR PUSTAKAÂ