Mohon tunggu...
Nadia PutriAnzaryna
Nadia PutriAnzaryna Mohon Tunggu... Guru - UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

saya memiliki hobi menuli dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Film Ki dan Ka dalam Perspektif Sosiologi Gender

20 September 2023   06:49 Diperbarui: 20 September 2023   07:12 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Pandangan masyarakat terhadap gender merupakan suatu budaya tradisional yang terbentuk dalam keyakinan sudut pandang masyarakat. Salah satunya dapat ilihat dari adanya kedudukan, pembagian, perbedaan dan juga tugas tuga antara seorang laki- laki dan juga perempuan sesuai dengan kebiasaan di dalam Masyarakat (Qomariah, 2019) Adanya pembentukan budaya tersebut bagi masyarakt memunculkan istilah yang dimana sosok laki-laki memiliki kewibawaan, gagah dan bisa dianggap bahwa laki laki dapat melakukan pekerjaan yang berat dengan adanya pandangan - pandangan tersebut yang terbentuk dari Masyarakat

   Namun berbeda dengan perempuan di dalam pandangan Masyarakat perempuan dianggap harus memiliki suatu sikap yang halus, dan lemah lembut dengan adanya hal ini perempuan banyak dianggap tidak dapat atau tidak pantas menggantikan posisi laki laki atau tidak setara dengan ada yang laki- laki bisa lakukan dengan terbentuknya hal ini bagi masyarakat terbentuklah stereotype terhadap gender yang dimana perempuan cukup untuk menjadi ibu rumah tangga atau tidak jarang sekali mendengar perempuan di rumah saja berbeda dengan laki- laki yang dipandang bisa melakukan apa saja hal tersebut menjadikan perbedaan dari segi sudut pandang

   Ki & Ka ini merupakan suatu film Bollywood yang dirilis pada tahun 2016 dimana fil ini menceritakan seorang wanita yang Bernama Kia ingin terus  mengejar karir dan laki- lakinya Bernama Kabir yang ingin menjadi ibu rumah tangga seperti ibunya meskipun dia memiliki seorang ayah yang sukses di dunia kontraktor tetapi Kabir ini tidak mengikuti jejak ayahnya dia tetap menjadi diri sendiri tidak mengikuti profesi dari ayahnya karena faktor dari perbedaan pandangan dari pola asuh dari orangtuanya sedari kecil sehingga Kabir memilih untuk menjadi peran rumah tangga karena hal tersebut memiliki unsur seni dibandingkan harus melakukan pekerjaan seperti robot di dalam pekerjaan dalam mengejar suatu karir. Berbeda dengan kia yang bertujuan ingin menjadi wanita karir dan pekerja keras serta mandiri hal ni terbentuk karena hilangnya sosok peran ayah dari kecil dan ibunya membentuk kia menjadi perempuan yang mementingkan suatu karirnya dari pada pekerjaan rumah

   Akhirya pernikahan Ki & Ka  dilakukan karena sudah adanya kesepakatan yang dibuat oleh mereka terkait pekerjaan rumah tangga dan Kia yang menjadi wanita karir tetapi dengan adanya adegan dimana Kabir meminta uang belanja kepada kia menggambarkan adanya kesepakatan yang telah dibuat sehingga dapat diartikan bahwa komunikasi sangat penting dan Upaya saling melengkapi adalah salah satu kunci utama dalam suatu hubungan. Sebelumnya yang sudah di sampaikan bahwa Kia merupakan sosok yang menjadi peran kepala keluarga. Sebagai kepala keluarga, seharusnya Kia adalah orang yang berhak mengambil keputusan terakhir dalam masalah yang ada pada rumah tangganya contohnya ketika pembelian apartemen yang menjadi tempat tinggal mereka dimana yang menjadi permsalahan ekonomi. Namun dengan adanya masalah tersebut membuat Kabir menjadi sosok yang memikirkan pekerjaan dan mengambil keputusan meskipun dirinya tidak bekerja. Dari adanya permasalah tersebut membuat Kabir berpikir untuk mencari  penghasilan walaupun Kabir tidak memiliki uang yang lebih banyak dari tetapi tetap saja Kabir mengambil keputusan dalam rumah tangganya

   Dapat dilihat bahwa Kabir sebagai kepala keluarga masih berperan di dalam pemngambilan keputusan di rumah tangganya walaupun dia tidak mencari nafkah hanya mengurus pekerjaan rumah saja yang dipandang sepele oleh masyarakt karena hanya mengurus pekerjaan rumah meskipun begitu tetap saja Kabir memikirkan tentang permasalahan tersebut ketika mereka akan membeli apartemen sehingga Kabir membantu Kia untuk menghasilkan uang tambahan dan dia mulai bekerja, ini menggambarkan bahwa Kabir tetap berperan sebgagai pengambil keputusan dalam film ini menunjukkan bahwa pengambil keputusan tetap berada di tangan laki-laki.

   Makna tersirat dalam film ini mencoba untuk menumbuhkan sikap pentingnya menghormati pilihan seseorang dalam hubungan dan tidak membiarkan stereotip gender membatasi potensi seseorang. Film ini akan memiliki berbagai sudut pandang yang berbeda bagi masyarakat ada yang berpendapat bahwa seorang suami harus bekerja keras dan menafkahi istrinya dan seorang istri mengurus pekerjaan di rumah. Dapat dilihat dan disimpulkan bahwa film ini memperlihatkan bagaimana perubahan sosial itu terjadi dimasyarakat yang dimana peran wanita tidak harus selalu di rumah tetapi wanita juga bisa berada di dunia pekerjaan dan untuk laki -- laki bukan suatu masalah jika mengerjakan atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun