Mohon tunggu...
Nadia syahrani
Nadia syahrani Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis merupakan media untuk mengungkap suatu Hal, ketika berbicara Tak bisa didengar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menu Baru: Kreasi Jajanan Sempol Lele dari KKN UISI Kelompok 31 di Desa Cangaan

15 Maret 2023   15:09 Diperbarui: 15 Maret 2023   15:13 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sempol merupakan jajanan yang sangat digandrungi di semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa , terkhusus kalangan Anak-Anak. Sempol selalu menjadi makanan paling hits. Jajanan yang berbahan dasar tepung tapioka, telur, dan daging ini merupakan jajanan yang tidak lekang oleh waktu. sempol merupakan makanan yang diambil dari sebuat tempat di Pulau Jawa. Sempol berada di wilayah Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang Jawa Timur. Sempol ini pada awalnya memiliki nama sempolan. 

Sempol merupakan jajanan berbahan dasar tepung tapioka dengan campuran bahan lain seperti daging ayam, daging sapi. Namun apakah yang terbesit dipikiran anda jika sempol berbahan dari ikan lele? tampak seperti tak biasa kan. pasti anda bertanya-tanya, bagaimana bisa lele dijadikan jajanan. 

Dilansir dari Healthline, dalam satu porsi ikan lele terdapat lemak 2,9 gram, kalori 105, Protein 18 gram, Natrium 50 miligram,vitamin B12 121 persen dari kebutuhan harian, Selenium 26 persen dari kebutuhan harian, fosfor 24 persen dari kebutuhan harian, tiamin 15 persen dari kebutuhan harian, kalium 19 persen dari kebutuhan harian, asam lemak omega-3 237 miligram, Asam lemak-6 337 miligram.  Oleh karna itu ,Ikan lele merupakan menu sehat yang bisa dikonsumsi mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, ibu hamil serta lansia. Ikan lele juga termasuk ikan yang mudah dijumpai dengan harga ekonomis.

Dari penelitian oleh U.S Food and Drugs Administration  yang dilakukan dari 1990 hingga pada 2012, ikan lele tercatat bahwa kandungan merkuri rata-rata sebesar 0,024 PPM. Ikan lele tercatat memiliki tingkat kandungan merkuri paling rendah dibanding ikan lain seperti herring dan mackerel. ikan dengan kandungan merkuri cukup banyak akan membahayakan tubuh dan dapat meningkatkan nefrotoksitas di dalam tubuh serta menimbulkan masalah pada perkembangan bayi. 

kami memilih ikan lele sebagai bahan tambahan jajanan sempol dengan berbagai pertimbangan dari biaya hingga kandungan yang berada di dalam ikan tersebut serta manfaat yang didapatkan tubuh apabila mengkonsumsi makanan tersebut. Sempol jajanan biasa menjelma menjadi camilan ringan yang bergizi. Sempol yang berbahan lele ini mengandung protein yang tinggi. kandungan nutrisi yang dimiliki ikan lele ini tidak main-main. ikan lele merupaka ikan yang rendah kalori dan natrium.

Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein yang tinggi salah satu cara untuk menanggulangi stunting. stunting disebebkan karena kurangnya mengkonsumsi protein jangka panjang hingga berpengaruh pada pertumbuhan anak. Selera makan anak yang sangat rendah juga menjadi faktor penyebab kurangnya gizi tubuh. Anak-anak yang sulit makan rata-rata sangat menyukai camilan. banyak orang tua memberikan camilan instan kepada anak dengan dalih supaya anak mau makan. Padahal makanan instan merupakan makanan yang tidak sehat bagi tubuh anak. Di Desa Cangaan terbilang cukup tinggi anak-anak penderita stunting. berbagai upaya untuk meningkatkan nafsu makan anak dan sosialisasi makanan sehat yang cocok untuk dikonsumsi anak-anak dari petugas desa setempat. 

Dokpri
Dokpri

Dari tantangan tersebut kelompok 31 KKN UISI berkreasi membuat inovasi pada camilan sejuta umat yaitu "Sempol Lele". sempol lele  tidak hanya enak akan tetapi juga sehat dan mengandung protein yang cukup tinggi dan tentunya dengan harga ekonomis. Dengan pengolahan yang baik sempol lele menjadi jawaban untuk camilan yang sehat, bergizi, dan ekonomis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun