Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan dan valuasi ekonomi pembangunan RSUD Ratu Zalecha Martapura di Kabupaten Banjar. Analisis kelayakan mencakup aspek teknis, finansial, dan sosial, dengan mempertimbangkan proyeksi kebutuhan kesehatan di wilayah tersebut. Valuasi ekonomi dilakukan menggunakan analisis biaya-manfaat untuk menilai dampak pembangunan terhadap perekonomian lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek pembangunan ini layak secara teknis dengan fasilitas yang memenuhi standar. Dari aspek finansial, proyek ini diharapkan menghasilkan keuntungan jangka panjang dan memberikan pengembalian investasi yang positif. Secara sosial, pembangunan RSUD ini akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan menciptakan lapangan kerja baru. Kesimpulannya, pembangunan RSUD Ratu Zalecha Martapura tidak hanya layak secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Banjar.
Kata Kunci: kelayakan, valuasi ekonomi, RSUD Ratu Zalecha, Kabupaten Banjar.
A. PENDAHULUAN
Rumah sakit didefinisikan oleh Undang-Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah sakit harus tetap mampu memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah sakit tidak hanya harus berusaha untuk menghasilkan keuntungan, tetapi mereka juga harus mempertimbangkan semua kebutuhan masyarakat, seperti kebutuhan masyarakat umum akan pelayanan Kesehatan (Wilujeng et al., 2019).
Rumah sakit harus terus mengejar kebutuhan masyarakat untuk layanan yang optimal, yang berarti mereka harus terus meningkatkan kualitas layanan mereka melalui pengembangan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan sebagainya (Siaila et al., 2019). Dalam pengembangan sarana dan prasarana, salah satunya diperlukan studi kelayakan agar investasi yang dilakukan lebih efisien dan tepat, salah satunya meningkatkan kualitas layanan yang diberikan (Saleh et al., 2022). Kesehatan adalah hak asasi manusia. Setiap orang berhak atas taraf hidup yang layak untuk kesejahteraan dan kesehatan mereka sendiri dan keluarga mereka. Negara mengakui hak setiap orang untuk memperoleh standar tertinggi yang dapat dicapai atas kesehatan fisik dan mental, seperti yang dinyatakan dalam Pasal 25 Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa. Untuk memastikan kepastian hukum dan rasa keadilan serta keuntungan bagi sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, perundang-undangan diperlukan untuk mengatur dan mengatur sistem kesehatan. Oleh karena itu, Undang-undang Nomor 44/2009 tentang rumah sakit (juga dikenal sebagai Undang-undang Rumah Sakit) harus disambut karena memberikan keamanan hukum, keadilan, dan kegunaan secara yuridis formal dalam bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit (Afriani & Adzanri, 2023).
Selalu ada tujuan sosial dan ekonomi di balik pelayanan kesehatan. Ini tidak hanya memberi pelayanan, tetapi juga mengambil keuntungan. Ini karena pamrih selalu mengurangi nilai kebaikan. Pertanyaannya adalah, apakah tidak boleh mendapatkan imbalan atas perbuatan baik? Tidak diragukan lagi, selama imbalan diberikan dengan adil dan sewajarnya. Namun, kenyataannya berbeda. Banyak fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, benar-benar menggunakan fasilitas mereka untuk menghasilkan uang karena alasan ekonomi. Namun, tidak banyak orang yang menyadari fungsi sosialnya (Sri, 2019).
Fokus penelitian ini adalah analisis kelayakan proyek pembangunan dan pengembangan RSUD Ratu Zalecha Martapura di Kabupaten Banjar. RSUD Ratu Zalecha memiliki peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat, tetapi masih memiliki beberapa masalah yang perlu diperbaiki, seperti jumlah kamar rawat inap yang terbatas, fasilitas diagnosis yang tidak memadai, dan waktu tunggu yang lama untuk perawatan medis. Akibatnya, analisis ekonomi dilakukan untuk proyek ini untuk mengevaluasi berbagai biaya yang terlibat. Untuk mengukur potensi pengembalian investasi serta risiko yang mungkin timbul, penelitian ini menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP).
B. METODE
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan secara sekunder melalui kajian literatur dari berbagai sumber, termasuk laporan kesehatan, kebijakan pemerintah, serta penelitian terdahulu terkait pembangunan fasilitas kesehatan. Analisis kelayakan teknis mencakup kajian terhadap desain bangunan, kapasitas fasilitas, dan infrastruktur pendukung berdasarkan standar teknis yang ada. Valuasi ekonomi dilakukan dengan guna menilai dampak ekonomi pembangunan terhadap daerah. Analisis sosial dilakukan berdasarkan studi literatur tentang dampak sosial pembangunan fasilitas kesehatan di daerah serupa, terutama terkait akses layanan kesehatan dan penciptaan lapangan kerja. Hasil analisis digunakan untuk merumuskan kesimpulan dan rekomendasi terkait kelayakan pembangunan RSUD Ratu Zalecha Martapura.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi kelayakan pembangunan RSUD Ratu Zalecha di Martapura, Kalimantan Selatan, menunjukkan bahwa rumah sakit ini memiliki potensi yang kuat untuk berkembang sebagai pusat pelayanan kesehatan rujukan di wilayah tersebut. RSUD Ratu Zalecha telah ditetapkan sebagai pusat rujukan utama untuk beberapa wilayah di Kalimantan Selatan, termasuk Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, dan Tanah Laut, sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 054 Tahun 2013. Sebagai pusat rujukan, rumah sakit ini terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang cukup besar di wilayah tersebut.
Berikut adalah penjabaran lebih mendetail dari studi kelayakan RSUD Ratu Zalecha berdasarkan aspek-aspek utama yang ada:
1. Aspek Eksternal
- Kebijakan Kesehatan
- RSUD Ratu Zalecha di Martapura ditetapkan sebagai pusat rujukan untuk beberapa wilayah di Kalimantan Selatan berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 054 Tahun 2013. Sebagai rumah sakit rujukan, RSUD ini memiliki tanggung jawab untuk menangani pasien dari daerah sekitarnya, seperti Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, dan Tanah Laut. Kebijakan ini menuntut RSUD Ratu Zalecha untuk terus meningkatkan kualitas layanan guna memenuhi tuntutan pelayanan medis yang meningkat.
- Demografi dan GeografiÂ
- Kabupaten Banjar, lokasi RSUD Ratu Zalecha, didominasi oleh suku Banjar yang mayoritas beragama Islam, dan perekonomiannya berbasis pertanian, perdagangan, serta industri kecil seperti kerajinan perhiasan dan pertambangan intan. Secara geografis, rumah sakit ini terletak di dataran rendah yang beriklim tropis dan memiliki curah hujan tinggi. Lokasinya yang strategis di jalur lintas provinsi memudahkan akses bagi pasien dari wilayah perkotaan dan pedesaan di sekitarnya.
- Sosial Budaya
- Budaya dan agama sangat memengaruhi layanan kesehatan di RSUD Ratu Zalecha. Dengan masyarakat mayoritas beragama Islam, ada kecenderungan preferensi terhadap pengobatan yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti penggunaan obat-obatan halal dan pendekatan yang memperhatikan nilai-nilai religius. Selain itu, banyak masyarakat masih mempercayai pengobatan tradisional, yang juga menjadi tantangan bagi rumah sakit untuk menyosialisasikan layanan kesehatan modern yang mereka tawarkan. Edukasi kesehatan perlu disesuaikan dengan kearifan lokal untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan medis modern.
- Sosial Ekonomi
- RSUD Ratu Zalecha memainkan peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan terjangkau, terutama melalui program BPJS Kesehatan yang membantu masyarakat kurang mampu. Dengan menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas namun terjangkau, rumah sakit ini tidak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga mendukung produktivitas masyarakat dengan meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, rumah sakit ini juga menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
2. Aspek Internal
- Pola Penyakit dan Epidemiologi
- RSUD Ratu Zalecha menangani berbagai jenis penyakit, termasuk penyakit menular seperti infeksi pernapasan, demam berdarah (DBD), tuberkulosis, dan HIV/AIDS. Selain itu, penyakit tidak menular seperti jantung, diabetes, dan kanker juga menjadi masalah yang sering ditangani. Layanan rumah sakit ini juga mencakup penanganan masalah kesehatan ibu dan anak serta cedera akibat kecelakaan. Epidemiologi penyakit di wilayah tersebut dipengaruhi oleh kondisi musim dan faktor sosio-ekonomi, yang menuntut program pencegahan dan penanganan yang berkelanjutan.
- Teknologi
- Teknologi di RSUD Ratu Zalecha mencakup sistem informasi rumah sakit (SIRS) yang mengelola data pasien, administrasi, dan rekam medis secara elektronik. Sistem ini mempermudah pemantauan data dan meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit. Selain itu, teknologi modern seperti radiologi digital, laboratorium otomatis, dan peralatan diagnostik seperti CT scan, USG, dan EKG digunakan untuk meningkatkan akurasi diagnosis serta efisiensi pelayanan. Teknologi komunikasi dan telemedis juga mulai diperkenalkan, memberikan akses layanan kesehatan jarak jauh bagi pasien.
- Sarana Kesehatan
- Fasilitas kesehatan di RSUD Ratu Zalecha meliputi berbagai instalasi seperti instalasi gawat darurat (IGD), poliklinik spesialis (anak, bedah, penyakit dalam, kebidanan, THT, paru-paru, dll.), instalasi rawat inap (VIP hingga kelas 3), laboratorium, radiologi, instalasi farmasi, serta instalasi bedah dan ICU. Ketersediaan fasilitas yang lengkap ini mendukung pelayanan medis yang menyeluruh bagi pasien dengan berbagai kondisi medis.
- Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ketenagakerjaan
- Kualitas tenaga medis dan non-medis di RSUD Ratu Zalecha sangat menentukan keberhasilan layanan. Rumah sakit ini memiliki tenaga medis yang kompeten, termasuk dokter umum, dokter spesialis, perawat, apoteker, dan teknisi medis lainnya. Selain itu, kesejahteraan tenaga kerja, seperti gaji dan tunjangan, sangat penting untuk menjaga motivasi dan produktivitas mereka. Rumah sakit juga perlu memiliki sistem manajemen SDM yang baik untuk menjadwalkan pelatihan dan evaluasi kinerja, sehingga memastikan tenaga kerja tetap kompeten dan termotivasi untuk memberikan layanan berkualitas.
Berdasarkan hasil studi kelayakan, pengembangan RSUD Ratu Zalecha dinyatakan layak untuk dilanjutkan. Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan ini. Pertama, RSUD Ratu Zalecha memiliki peran strategis sebagai pusat rujukan utama di Kalimantan Selatan, melayani beberapa wilayah besar seperti Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin, dan Tanah Laut. Dengan peran ini, rumah sakit perlu terus berbenah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah. Kedua, lokasi rumah sakit yang strategis di dataran rendah dengan akses mudah dari kota-kota sekitarnya, seperti Banjarmasin dan Banjarbaru, memudahkan aliran pasien dan memberikan dukungan terhadap operasional rumah sakit. Karakteristik demografis masyarakat yang mayoritas beragama Islam juga memberikan peluang bagi RSUD Ratu Zalecha untuk menyediakan layanan kesehatan yang sesuai dengan nilai-nilai lokal, meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat.
Selanjutnya, kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan di wilayah ini masih sangat tinggi. Penyakit menular seperti DBD dan tuberkulosis, serta penyakit tidak menular seperti jantung dan diabetes, merupakan tantangan utama yang harus ditangani oleh rumah sakit ini. RSUD Ratu Zalecha juga memberikan layanan penting terkait kesehatan ibu dan anak, serta penanganan cedera akibat kecelakaan. Pola penyakit ini menunjukkan bahwa RSUD Ratu Zalecha sangat dibutuhkan untuk mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas di wilayah tersebut. Selain itu, rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai, seperti instalasi gawat darurat, rawat inap, laboratorium, dan radiologi. Penggunaan teknologi modern, seperti sistem informasi rumah sakit (SIRS) dan peralatan diagnostik otomatis, membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi pelayanan medis. Telemedis yang mulai diperkenalkan juga memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal jauh dari rumah sakit. Pengembangan RSUD Ratu Zalecha dinyatakan layak untuk dilanjutkan.
D. KESIMPULAN
Kesimpulan dari studi kelayakan RSUD Ratu Zalecha menunjukkan bahwa pengembangan rumah sakit ini layak dilanjutkan. RSUD Ratu Zalecha memiliki peran strategis sebagai pusat rujukan utama di Kalimantan Selatan, dengan lokasi yang mudah diakses dan didukung oleh kebutuhan kesehatan masyarakat yang tinggi. Rumah sakit ini memiliki fasilitas dan teknologi yang memadai untuk menangani berbagai penyakit dan memberikan layanan yang berkualitas. Dengan mempertimbangkan aspek kebijakan, demografi, sosial budaya, dan kebutuhan layanan kesehatan, RSUD Ratu Zalecha dinilai dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.
DAFTAR ISI
Afriani, N., & Adzanri, A. (2023). Implementasi Hak Pasien di Irna Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil: Studi Kelayakan Dalam Presfektif Undang-Undang Nomor 44/2009 Tentang Rumah Sakit. Jik Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 413. https://doi.org/10.33757/jik.v7i2.848
Agni, M. K. (2022). Analisis Investasi Studi Kelayakan Rencana Pengembangan Layanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Rumah Sakit. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 7(3), 237. https://doi.org/10.35842/formil.v7i3.448
Saleh, R., Suryaningsih, M., Susilawati, S., & Darda, A. (2022). Peningkatan Pemahaman Penyusunan Kelayakan Bisnis (Feasible Study) Di Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta Utara. 02(4), 1217--1228.
Siaila, S., Borolla, J., & Wenno, M. (2019). STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT SUMBER HIDUP GEREJA PROTESTAN MALUKU DI KOTA AMBON Steven. Soso-Q: Jurnal Manajemen, 7.
Wilujeng, T. amrih, Riyadi, S., & Ridwan, M. sihab. (2019). Analisis Swot Dan Aspek Keuangan Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Rumah Sakit Umum Wonolangan Probolinggo. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 4(2), 975 -- 986. https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/JEB17/article/view/2820
Siswati Sri, 2019, Etika dan Hukum Kesehatan Dalam Prespektif Undang-Undang Kesehatan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H