Kecukupan Gizi untuk anak usia 0-3 tahun sangat berpengaruh untuk tumbuh kembang anak.
Menurut Dokter ahli nutrisi dan metabolik anak Damayanti Rusli Sjarif dalam diskusi memperingati Hari Gizi Nasional bersama Muslimat Nadhlatul Ulama di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (23/1) berkata, Â nutrisi yang masuk ketika bayi sangat penting untuk perkembangan otak. Saat asupan gizi buruk pembetukan otak secara otomonatis tidak akan maksimal.
Melansir dari CNNIndonesia Air susu ibu (ASI) merupkan pemberi nutrisi penting bagi bayi, itu sebabnya ASI ekslusif sangat diperlukan. Namun, ketika usia anak semakin bertambah, maka ASI tidak dapat lagi mencukupi kebutuhannya. Inilah saat balita dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Jika anak kekurangan nutrusi berbagai penyakit akan muncul, bahkan penyakit kecerdasan dan mental. Mungkin secara fisik dapat dperbaiki, namun perkembangan otak sudah tidak dapat lagi diperbaiki.
"Ini kuncinya, bahwa dampak dari malnutrisi di 1000 hari pertama itu permanen. Tidak bisa diperbaiki," tutur Damayanti.
Berikut 5 dampak bila anak kekurangan gizi
1.Kurus, penek , kegemukan
Kurangnya gizi aka membuat tubuh menjadi kurus dan pendek. sedangkan kelebihan gizi akan membuat tubuh gemuk atau obesitas.
2. Kematian
Gizi buruk dapat meningkatkan risiko tingkat kematian pada anak. Damayanti menjelaskan anak bertumbuh pendek  memiliki risiko meninggal 4 kali lebih beasar dibanding anka yang normal.
3. Kurangnya Kecerdasan
Anak yang mengalami malnutrisi saat bayi, 65 persen cenderung memiliki IQ rendah yaitu dibawah 90.
4. Sulit Bekerja
Malnutrisi membuat anak mengalami hambatan kerja, penurunan fungsi kognitif, dan kekebalan sert asulit untuk membakar lemak.
5. Ekonomi rendah
Ketika mengalami kesulit bekerja mereka akan memilih penghasilan rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H