Mohon tunggu...
Nadia Sarah
Nadia Sarah Mohon Tunggu... -

seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Antara Gelas-gelas yang Hening

9 Mei 2012   13:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencintaimu, Cinta

barangkali ada yang lebih patut kunamai

barangkali ada waktu-waktu yang semestinya kubeli

kita lebih banyak membagi waktu pada hening

beberapa jeda, bahkan hingga senja memudar

Mencintaimu, Cinta

ada rambu-rambu yang tak harus kulanggar

kusemai saja berupa angan-angan yang menguap

kita yang lebih banyak bertukar kabar lewat bisik

bahkan waktu lebih banyak tak kita usik

Kau acuh, Cinta?

toh dirimu lebih banyak berkencan pada gelas-gelas yang hening

toh bibirku kini semakin kering

kita saling mencinta, Cinta?

biarlah sendok-garpu-piring dan lilin yang mulai renta menjawab

dan Tuan Angin menggodaku dengan biadab

"aku butuh pelukan", kau melirik sekali, lantas kembali mengencani gelas-gelas yang tandas

aku yang tak tahan, terburu aku bergegas

Cintaku, cintamu, Cinta

barangkali hanya aku yang berpikir

cara kita mencinta sungguh tak biasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun