Mencintaimu, Cinta
barangkali ada yang lebih patut kunamai
barangkali ada waktu-waktu yang semestinya kubeli
kita lebih banyak membagi waktu pada hening
beberapa jeda, bahkan hingga senja memudar
Mencintaimu, Cinta
ada rambu-rambu yang tak harus kulanggar
kusemai saja berupa angan-angan yang menguap
kita yang lebih banyak bertukar kabar lewat bisik
bahkan waktu lebih banyak tak kita usik
Kau acuh, Cinta?
toh dirimu lebih banyak berkencan pada gelas-gelas yang hening
toh bibirku kini semakin kering
kita saling mencinta, Cinta?
biarlah sendok-garpu-piring dan lilin yang mulai renta menjawab
dan Tuan Angin menggodaku dengan biadab
"aku butuh pelukan", kau melirik sekali, lantas kembali mengencani gelas-gelas yang tandas
aku yang tak tahan, terburu aku bergegas
Cintaku, cintamu, Cinta
barangkali hanya aku yang berpikir
cara kita mencinta sungguh tak biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H