Selang beberapa minggu berita duka kembali menyelimuti para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini seperti kabar meninggalnya para dokter yang termasuk dr Tonni Daniel Silitonga karena kelelahan menangani kasus virus Corona.  Pada  13 Juli 2020 kasus pasien terkena Covid semakin meningkat kasus telah tumbuh menjadi 76.981 kasus dengan 3.656 kasus kematian, tenaga medis semakin kewalahan dalam menangani pasien tersebut.
Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19?
1. Physical distancing/social distancing
2. Menjaga kesehatan
3. Menerapkan protokol kesehatan
4. Tetap dirumah saja
5. Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi
Dalam menghadapi pandemi ini semakin banyak pasien yang terkena Covid- 19 ini semakin  banyak juga tenaga medis yang kelelahan akibat menangani pasien tersebut seperti tidak adanya istirahat, tidak adanya shift kerja yang bergantian tidak sempatnya makan dan minum sehingga para tenaga medis banyak gugur dalam menghadapai situasi pandemi ini.
Dengan kasus bertambahnya Covid-19 ini di Indonesia masyarakat malah tidak perduli dengan berita tersebut kebanyakan masyarakat sudah menganggap wabah ini sudah berakhir dengan begitu semakin hari semakin bertambah pasien Covid-19 ini di berbagai Rumah Sakit akibatnya membuat sebagian besar tenaga medis sangat kewalahan, baik fisik maupun mental. Banyak dari kita yang lebih fokus pada kesehatan mental masyarakat dalam menghadapi  situasi pandemi Covid-19 ini. Padahal kondisi kesehatan mental para tenaga kesehatan tak kalah pentingnya. Akibat dari pandemi ini para tenaga kesehatan berpotensi menimbulkan tekanan psikologis, kecemasan, rasa takut, stres hingga depresi.
Para tenaga medis yang menangani pasien dalam pengawasan ataupun positif virus corona mulai mengeluhkan terkendalanya alat pelindung diri yang semakin menipis dan terbatasnya tenaga dokter ataupun perawat, dan mereka meminta agar para tenaga medis perlu ditambah karena lama-lama mereka merasakan kelelahan.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih "membenarkan adanya pengakuan dari sejumlah tenaga medis yang mulai merasa kelelahan ataupun terbatasnya APD".