Mohon tunggu...
Nadhiya Raihani Firdaus
Nadhiya Raihani Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student at Departement of International Relations Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta

keep going

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Era Revolusi 4.0 Sudah di Depan Mata: Indonesia Sampai Mana?

17 April 2022   14:51 Diperbarui: 17 April 2022   15:05 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transfer Teknologi Pertahanan. Sumber ilustrasi: industri kontan
Transfer Teknologi Pertahanan. Sumber ilustrasi: industri kontan

Dalam mengembangkan teknologi keantariksaan tersebut Indonesia tidak bisa melakukannya sendiri, namun harus melalui kerja sama internasional dalam mekanisme diplomasi pertahanan, serta kerja sama nasional antar lembaga pemerintah, bisnis, dan akademis (triple helix). 

Untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional. Kerja sama keantariksaan dalam bingkai diplomasi pertahanan akan menjadi bagian penting dalam strategi Indonesia mendapatkan transfer of technology dari negara-negara mitra strategisnya seperti Korea Selatan, China, India, Rusia, dll. 

Peran dari keanggotaan Indonesia sebagai salah satu negara pembentuk ASEAN juga sangat krusial, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan seperti ADMM, ADMM Plus, NADI, serta ADIC sebagai taktik untuk mendapatkan transfer teknologi kunci aerospace, sehingga ke depannya Indonesia akan mampu mengembangkan teknologi aerospace secara mandiri dan mendukung penguatan industri pertahanan nasional. 

Kepemilikan kemampuan teknologi keantariksaan yang kuat dan berdikari maka secara langsung juga akan ikut serta mendukung penguatan sistem pertahanan negara. Pada hal ini maka diplomasi pertahanan dapat mendukung penguatan diplomasi antariksa, begitu juga sebaliknya diplomasi antariksa berkontribusi pada pelaksanaan diplomasi pertahanan.

Sumber ilustrasi: Indo-Pacific Defense Forum
Sumber ilustrasi: Indo-Pacific Defense Forum

Bentuk-bentuk dari aplikasi diplomasi pertahanan yang bisa dilakukan oleh negara-negara pada rangka pencegahan dan  resolusi permasalahan yang selama ini bisa dilakukan diantaranya ialah berkolaborasi pada bidang keantariksaan dengan membuat perjanjian kerja sama pertahanan bilateral, membantu peningkatan kemampuan serta pemberian nasehat perihal angkatan bersenjata, manajemen pertahanan dan  teknik militer, pengiriman tim training, serta bantuan alat-alat militer dan  bantuan lainnya bisa menjadi bentuk-bentuk aplikasi diplomasi pertahanan yang berkaitan dengan kerja sama keantariksaan.

Karena masih terkendalanya transfer teknologi yang disebabkan anggaran dan kapasitas produksi nasional ini menyebabkan masih banyak komponen-komponen teknologi keantariksaan yang harus diimport dari negara lain. 

Transfer teknologi yang dimaksud juga dapat mencakup alat penerbangan seperti roket, satelit, dan unmanned aerial vehicle (UAV), Selain memasok alutsista modern, kita juga dapat memperkuat political will dari pemerintah terhadap pengembangan teknologi keantariksaan nasional untuk mendukung sistem pertahanan negara.

Setelah membentuk kemitraan strategis bersama negara yang dianggap mempunyai kemampuan teknologi aerospace yang handal, Indonesia dapat memanfaatkan politik luar negerinya yang bebas aktif untuk berdiplomasi. Pelaksanaan diplomasi pertahanan sebagai salah satu jalan Indonesia untuk mendapatkan teknologi transfer yang berasal dari negara lain harus mampu dimaksimalkan secara keseluruhan oleh Indonesia.

Tanggung jawab untuk membela keamanan negara adalah kewajiban dari setiap warga negara, karena itulah masing-masing dari kita sudah seharusnya bekerja sama dengan pemerintah mempertahankan, mempersiapkan serta mengembangkan Indonesia menjadi lebih baik. “Bila ingin damai maka harus siap berperang” (Kementerian Pertahanan, 2015). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun