Kutipan tersebut tentu mengungkap bahwa Erina--kakak Felix yang menganut agama Kristen menjalin hubungan dengan Lucas Matondang yang justru menganut agama Islam. Dalam kehidupan nyatanya pun sering kita temukan baik orang dewasa ataupun anak muda yang berpacaran walaupun memiliki kepercayaan yang berbeda. Tentunya banyak masyarakat yang menentang, namun tidak sedikit juga yang menormalisasikan hubungan beda keyakinan ini.
Namun diantara kritik sosial yang disampaikan ternyata ada juga unsur nilai-nilai sosial yang dipelihatkan Renita pada novel ini. Nilai moral membantu seorang individu untuk melihat, baik atau buruk, dan pantas atau tidak pantas dalam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Dan nilai sosial yang terdapat pada novel Get on the Gouws adalah sebagai berikut:
1. Kehangatan dalam keluarga
"Kita-- I mean, saya, kamu dan Acacia, belum pernah mengunjungi dia lagi sejak kita mengantar dia ke pemakaman hari itu."
Walaupun Jo hanya merupakan ayah sambung untuk Acacia, tetapi hal itu tidak membuat hubungannya dengan Jef selaku ayah kandung Acacia menjadi runtuh. Mereka membuktikan bahwa apapun masalah yang dihadapi, keluarga dan tentunya Acacia tetaplah nomor satu.
2. Pertemanan yang terjalin dengan baik
"Tawa anak-anak itu pecah, sementara Ale dan Idraki hanya tersenyum. Jujur, Ale tidak pernah menghabiskan waktu atau bermain dengan cara yang begitu bersama teman-temannya. Pengalamannya kali ini terasa sangat berbeda."
"Sebagai teman yang baik. Felix akan melindungi Junot dan Ridwan hingga titik darah penghabisan!"
Ale, selaku salah satu anak yang memegang kuasa crazy rich dalam novel ini menjalin pertemanan yang baik dengan anak-anak kampung di dekat rumah Karina. Tidak hanya Ale, Felix pun demikian. Walaupun terdapat perbedaan kelas sosial antara anak-anak orang kaya dengan anak-anak kampung seperti Ale dan para temannya, hal tersebut bukan menjadi masalah bagi mereka. Hubungan pertemanan yang mereka jalin tanpa memandang bulu--walaupun Felix sedikit denial akan hal itu, namun tetap saja itu bukan menjadi halangan bagi mereka untuk membuat sebuah bounding yang kuat satu sama lain.
Karya satra dikatakan sebagai cerminan dari realitas kehidupan nyata sebagai bentuk kritik terhadap nilai-nilai sosial dan juga sebagai tumpuan untuk menjalin kehidupan yang lebih baik lagi. Kritik sosial yang disampaikan oleh Renita Nozaria dalam Novel "Get on the Gouws" tentu saja menjadi kritikan yang tersembunyi terhadap perbedaan kelas sosial, peranan seorang public figure dan lain sebagainya. Dan tentu saja, nilai sosial yang ditujunkan oleh penulis kepada masyarakat untuk memberikan kesadaran serta pemahaman agar dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik lagi dan terhindar dari berbagai masalah-masalah sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H