Karya sastra memiliki peranan penting dalam menampakkan unsur-unsur yang tersirat dalam isinya, khususnya yang berkaitan dengan masalah sosial. Hal ini dapat diteliti melalui analisis kajian sosiologi sastra. Yang dimaksud disini adalah penelitian yang bermaksud untuk mengorek isu-isu sosial yang disampaikan oleh penulis dalam karyanya.
Dalam novel "Get on the Gouws" karya Renita Nozaria menceritakan tentang kontroversi crazy rich seperti keluarga Prajapati, Lokapala, Sunggana dan khususnya keluarga Gouw yang terkadang menjadi konsumsi publik karena kenyentrikannya. Namun, alur cerita "Get on the Gouws" tidak hanya memfokuskan kepada hal itu saja, tetapi juga menampilkan hubungan keluarga antara Jeffrey Gouw dan anaknya Acacia Tedayorka (Sashi) dan segumpalan kisah cinta para tokoh disana.
Pada novelnya ini, Renita memperlihatkan gaya hidup seorang public figure atau mereka yang memiliki urutan kelas sosial yang tinggi diantara masyarakat lain, seperti gaya hidup yang mewah, menghambur-hamburkan uang dan lain sebagainya. Maka dari itu, mari mengusut kritik sosial yang terdapat dalam novel ini.
1. Perbedan kasta sosial
"Amit-amit sekali aku menjadikan rakyat jelata sepertinya gebetan, Papa!" Felix membantah. "Anak kurang ajar ini tadi muncul disekolahku. Seragam sekolahnya putih abu-abu. Basic sekali. Kurasa sekolahnya tidak punya dana untuk membuat seragam yang keren. Dia mencari-cari uang recehan yang dia jatuhkan, lalu waktu aku mengajaknya berbicara, dia pergi begitu saja. Sungguh lancang!"
Kutipan diatas memperlihatkan bahwasannya mereka yang menduduki status sosial yang tinggi cenderung merendahkan dan menganggap remeh orang-orang dibawahnya. Perbedaan kasta yang signifikan antara Felix Prajapati dan Karina Urassaya pun digambarkan jelas oleh Renita pada bab ini. Hal tersebut tentu saja memiliki koneksi yang erat dalam kehidupan nyata sehari-hari dimana orang dengan kehidupan mewah sering kali mengucilkan orang yang statusnya lebih rendah daripada mereka.
2. Peranan public figure yang seharusnya menjadi role model masyarakat
"Video klarifikasi yang mereka maksud adalah video klarifikasi soal Jef dan Sashi. Jo merasa itu kurang bijak mengingat sebagian besar orang Indonesia masih menganggap hubungan seks di luar nikah--apalagi sampai memiliki anak--adalah sesuatu yang tabu."
Mengingat pada novel ini tokoh Jef digambarkan sebagai celebrity chef yang mana namanya sudah dikenal oleh hampir seluruh warga Indonesia, tentu saja hal ini membuat kontoversi yang sangat besar. Kalau dihubungkan lewat kehidupan nyata, public figure di Indonesia juga banyak sekali yang rela melakukan sebuah skandal hanya karena ingin viral, dan setelah nama mereka menjadi topik hangat yang dibicarakan masyarakat, mereka akan dengan mudahnya mengirimkan video klarifikasi lewat platform media sosial. Hal ini seperti sudah menjadi sebuah template yang lumrah terjadi dalam kehidupan seorang public figure.
3. Hubungan beda agama
"Untuk melenyapkan segala kuasa gelap yang mungkin dimiliki oleh martabak ini, ada baiknya kita berdoa dahulu--" Felix melirik jahat kearah Lucas yang memasang wajah polos. "--sesuai agama dan kepercayaan masing-masing." Erina melotot gemas kearah Felix yang pura-pura tidak tahu. Terus bukan hanya sampai di situ, Felix sengaja mengeraskan suaranya ketika berdoa. "Bless us, O Lord, and these, Thy gifts which we are about to receive from Thy bounty. Though Christ, our Lord. Amen."