Mohon tunggu...
Nadhira Ashilla Kamila
Nadhira Ashilla Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - have a nice day

pleased to meet you

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tidur dengan Tenang namun Tidak Setenang Ini

2 Juli 2021   22:11 Diperbarui: 2 Juli 2021   22:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Islam sendiri, ketindihan ini bisa dialami jika seseorang memiliki banyak masalah dan stress (Bahraen, 2014). Hal yang seperti dapat menggoyahkan iman dan hati kira sehingga gampang dipengaruhi syaiton. Sebagaimana penyakit memang bisa muncul karena adanya campur tangan dari syaiton. Mimpi sendiri dapat berasal dari syaiton yang sering kita sebut sebagai mimpi buruk yang menimbulkan perasaan terganggu dan takut. Diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim, pada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, mengenai sumber mimpi dan macam-macamnya, yang berbunyi berbunyi:

الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله

"Mimpi itu ada tiga macam: (1) bisikan hati, (2) ditakuti-takuti setan, dan (3) kabar gembira dari Allah."
Dengan ini, dapat dikatakan ketindihan menurut pandangan islam merupakan sebatas mimpi. Namun jika mengabungkan dari kedua pandangan tersebut, ketindihan dapat terjadi jika seseorang tersebut sedang berada dalam keadaan stress yang berlebih. Selain itu dapat juga dapat juga dialami oleh seseorang yang pola tidurnya berantakan atau tidak teratur. Untuk menghindari hal ini, kita dapat mencegahnya dengan menjaga kesehatan pikiran kita dan menjauhkan diri dari pikiran stress yang berlebih.

Daftar Pustaka


Aizah, R. D. N. (2014). Hubungan Antara Stres Dengan Sleep Paralysis Pada Santri Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang (Doctoral dissertation, Untag Surabaya). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi. Universitas 17 Agustus 1945: Surabaya.
American Academy of Sleep Medicine. (2005). International Classification of Sleep Disorder: Diagnostic and Coding Manual, 2nd ed. Chicago: Westchester, IL.
Bahraen, R. Dr. (2014) Fenomena Ketindihan (Syariat dan Medis). Diakses pada 28 Mei 2021, dari https://muslimafiyah.com/fenomena-ketindihan-syariat-dan-medis.html
Cheyne, J. A., & Pennycook, G. (2013). Sleep Paralysis Postepisode Distress : Modeling Potential Effects of Episode Characteristics, General Psychological Distress, Beliefs, and Cognitive Style. Journal. Clinical Psychological Science, 1, 135. Diakses pada 29 Juni, 2021, dari http://cpx.sagepub.com/content/1/2/135.
Sharpless, B.A., & Barber, J. P. (2011). Lifetime Prevalence Rates of Sleep Paralysis: A Systematic Review. Sleep medicine reviews, 15(5), 311-315.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun