Mohon tunggu...
nadhira syifa
nadhira syifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Biologi Universitas Diponegoro

Saya menuangkan pemikiran saya dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN-T Undip Membuat Inovasi Selai dari Limbah Kulit Pisang

27 Juli 2023   17:36 Diperbarui: 27 Juli 2023   17:42 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Bji, Pemalang (27/07/2023) - Mahasiswa KKN Tematik UNDIP telah membuat janji dengan seorang ibu pengusaha yang ada di Kelurahan Beji RW 10 Ibu tersebut bernama Ibu Uripah, seorang pengusaha Sale Pisang seperti. Produk olahan Sale Pisang Bu Uripah ini sudah cukup populer bagi masyarakat di sekitar Kelurahan Beji. Sayangnya, berdasarkan hasil wawancara dan analisis yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T, Bu Uripah belum dapat menciptakan produk olahan lainnya selain sale pisang, limbah dari olahan sale pisang biasanya hanya langsung dibuang (kulit pisang muli). Padahal, kulit pisang sebenarnya memiliki potensi untuk diolah menjadi produk yang dapat dikonsumsi, seperti selai kulit pisang. Setelah melalui berbagai analisis, mahasiswa KKN-T memutuskan untuk menciptakan produk selai kulit pisang bagi pengembangan usaha lokal Bu Uripah, sehingga kulit pisang juga mempunyai nilai tambah, tidak hanya sebagai limbah.

Mahasiswa KKN-T Undip tiba di rumah Bu Hartati, Bu Uripah langsung mengajak tetangganya sebanyak empat orang untuk mengikuti kegiatan pembuatan selai kulit pisang. Tak lupa selain mengajak tetangganya, Bu Uripah juga dengan berbahagia menyuguhkan keripik olahannya kepada mahasiswa KKN-T Undip. Setelah mempersiapkan seluruh perlengkapan untuk pembuatan selai kulit pisang, demo pembuatan selai kulit pisang dan dimulai dengan demo pembuatan selai kulit pisang yang dipandu oleh Neisya, mahasiswi Teknologi Rekayasa Kimia Industri.

Dengan didampingi tim KKN Tematik Undip, Neisya Yusuf Amelia yang berasal dari jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri dengan bimbingan Bapak Ir. RTD. Wisnu Broto, M. T. dan Bapak Fahmi Arifan, S. T., M. Eng.  Melakukan sosialisasi cara pembuatan selai kulit pisang kepada masyarakat setempat. Selama demo pembuatan selai kulit pisang berlangsung, para ibu terlihat sangat berantusias yang dibuktikan dengan kesediaan para ibu untuk mencatat resep dan langkah pembuatan selai kulit pisang. Juga memberikan praktik terkait keamanan pangan selama pengolahan kulit pisang. Neisya menyatakan bahwa selama proses pembuatan, para ibu dan mahasiswa wajib menggunakan sarung tangan plastik, masker dan penutup kepala. Dengan demikian, proses pembuatan selai kulit pisang tersebut dapat lebih aman dan steril.

Mahasiswa KKN-T menyampaikan materi terkait kandungan gizi dalam kulit pisang. Saat menyampaikan materi, para ibu menunjukkan mimik wajah terkejut dan tak lupa sesekali bertanya. Hal tersebut terjadi karena Neisya menyampaikan bahwa kulit pisang mengandung karbohidrat dan chrom, salah satu kandungan yang berperan sangat baik bagi kesehatan mata. Mahasiswa Fakultas Hukum, Farah menyampaikan materinya terkait pengurusan perizinan usaha bagi usaha selai kulit pisang.

dokpri
dokpri

Satu sisir kulit pisang dapat menghasilkan selai kulit pisang sebanyak 450 gram. Selain itu, modal yang dikeluarkan untuk pengembangan usaha selai kulit pisang ini terbilang cukup murah. Tentunya selain produk yang sudah bermanfaat, packaging kemasan juga harus menarik sehingga dapat menambah nilai ketertarikan konsumen untuk membelinya. Selain itu, finishing touch dari teknik pemasaran selai kulit pisang adalah berkaitan dengan kemasan. Kemudian menyampaikan cara pengemasan selai kulit pisang yang menarik, yaitu dalam Mini Jar plastik yang telah disterilka, juga tidak lupa membuat desain kemasan yang menarik sehingga selai kulit pisang olahan Bu Uripah dapat lebih menjual. Setelah selesai dikemas, para peserta diminta untuk mencoba selai kulit pisang yang baru saja dibuat. Roti tawar dan olesan selai kulit pisang dapat menjadi pasangan yang cocok untuk dikonsumsi saat pagi hari, respon positif yang diberikan oleh para ibu "saya berharap setelah mengikuti kegiatan sosialisasi dan edukasi ini, pengetahuan serta kesadaran ibu-ibu di Kelurahan Beji khususnya di RW 10 mengenai pengolahan dan pemanfaatan limbah organik rumah tangga dapat meningkat dan selanjutnya dapat mempraktikkan ilmu yang didapat sehingga limbah organik rumah tangga memiliki manfaat yang lebih besar" ujar Ibu Uripah selaku Ibu Ketua RW 10. Acara hari ini diakhiri dengan foto bersama. (Neisya Yusuf Amelia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun