Mohon tunggu...
Nadhira Jasmin
Nadhira Jasmin Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNJ

HI!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gaya Baru Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19: Melihat Pedagogi Kritis dalam Dunia Digital

2 Januari 2021   10:31 Diperbarui: 2 Januari 2021   10:41 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Arsyad (2005:45) Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. 

Proses belajar mengajar yang terlaksana selama masa pandemi tetap berjalan seperti biasa namun hanya terpisah ruang dan jarak dimana dilakukan pada rumah masing -- masing melalui media pembelajaran, menurut Yaumi (2018: 7) media pembelajaran adalah semua bentuk peralatan fisik yang didiesain secara terencana untuk menyampaikan informasi dan membangun interaksi . 

Dalam mendukung berlangsungnya proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai dari guru hingga peserta didik perlu menggunakan media komunikasi seperti Laptop dan HP, bukan hanya itu saja media pembelajaranpun turut juga dirubah dengan menggunakan aplikasi dan web seperti Google Classroom, Whatsapp Grup, Edmodo, Zoom meeting, Googlemeet dan lain-lain sebagai penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) itu sendiri. Segala bentuk media digunakan untuk melakukan KBM dan media yang digunakan juga sebagai penentu dari berhasil atau tidaknya proses pembelajaran.

Berkembangnya dunia digital mengikuti alur zaman ditambah dengan hadirnya wabah virus COVID-19 membuat sektor Pendidikan turut merubah pola proses pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan turut serta menjadi point utama agar proses belajar berlangsung efektif. Namun hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan bahwa proses pembelajaran melalui media atau daring membawa pada masalah dan kendala yang dirasakan oleh para guru dan peserta didik. 

Selama pembelajaran daring terlaksana guru dan peserta didik dituntut untuk mampu menggunakan media pembelajaran berbasis online, dimana guru harus mampu menggunakan dan menyampaikan materi melalui jejaring media dan peserta didik setidaknya mampu memahami materi yang diberikan. 

Dalam pembelajaran daring memahami materi yang diberikan tidaklah mudah oleh sebab itu, peserta didik diharapkan dapat melakukan eksplorasi mandiri untuk lebih memahami materi secara mendalam. Melihat hal tersebut, pembelajaran berbasis online ini akan berkesinambungan dengan keadaan critical Pedagogy. Sebelum sampai pada tahap critical pedagogy Freire mengenalkan Pendidikan yang berkonsep 'gaya bank' dimana Freire mengatakan (2008: 54) semakin banyak tabungan yang dititipkan kepada mereka semakin kurang mengembangkan kesadaran kritis yang dapat mereka peroleh dari keterlibatan dunia sebagai pengubah dunia tersebut. 

Hal itu merupakan proses belajar sebelumnya tanpa kesadaran kritis, dimana proses pembelajaran berpusat pada guru dan peserta didik menjadi wadah yang selalu diporsir informasi tanpa adanya timbal balik. Menurut Giroux (2011: 6) bahwa critical pedagogy merupakan sebuah lensa untuk melihat masyarakat dan pendidikan tinggi sebagai sebuah wadah perjuangan yang sanggup memberikan peserta didik (dalam artian luas) dengan motode -- metode pengajaran yang alternatif, hubungan sosial, dan imajinasi daripada sekedar mendukung status quo. 

Sebelum pada tahap Dalam hal ini critical pedagogy menjadi sikap penyadaran dalam proses belajar. Dimana selama proses belajar daring peserta didik menjadi mampu mengambangkan keaktifan dan keterlibatan melalui kolaborasi antara teori belajar dan pemanfaat teknologi. Keaktifan dan keterlibatan pesera didik selama proses belajar daring menunjukkan bahwa pembelajaran dapat berlangsung bebas, dimana para peserta didik dapat mencari informasi lebih dan melakukan eksplorasi materi melalui jejaring media. 

Bukan hanya itu saja, pembelajaran daring menekankan pada interkasi yang lebih luas dalam dunia digital, melalui pemanfaatan teknologi mengundang hal baru dalam metode pembelajaran itu sendiri seperti penggunaan aplikasi belajar, video tutorial, kuis online, pertemuan online dsb. Melalui pembelajaran daring sebenarnya sudah mampu menggeser kedudukan pedagogi tradisional yang dimana biasanya dalam kegiatan proses belajar dan mengajar hanya berpaku pada guru, namun dalam hal ini peserta didik mampu menjadi penyumbang informasi yang lebih banyak mengenai materi bahkan memberikan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 

Bukan hanya itu saja, proses pembelajaran daring juga menjadi ciri dari Pendidikan pembebasan yang berkaitan dengan konsep pembebasan Freire mengenai keterkaitan antara hubungan guru dan peserta didik yaitu, adanya usaha melepaskan belenggu yang menjerat paradigma berfikir guru dan peserta didik untuk melepaskan kekangan yang menjadikan manusia memahami arti kemanusiaan. 

Pembelajaran daring membawa guru dan peserta didik memiliki posisi yang sama dimana kegiatan mengajar untuk belajar (teach to learn) menjadi belajar untuk belajar (learn to learn), ini menandakan bahwa posisi guru bukan lagi menjadi dominasi sebagai 'penguasa' dan peserta didik menjadi 'bawahan'. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadaan critical pedagogy dalam pembelajaran daring memberikan perubahan pada proses belajar dan memberikan konsep pembebasan, dimana peserta didik dapat berkontribusi aktif dalam memberi informasi melalui sumber sumber dunia digital. Dunia digital disituasi seperti ini cukup menjadi sarana penyongsong berjalannya suatu proses pembelajaran, mengembangkan critical pedagogy dengan pemanfaatan situs situs jejaring media, dan pembuka jalan sebagai kesadaran Pendidikan pembebasan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun