Abstrak
Essay ini bertujuan untuk menjelaskan Pedagogi Kritis dalam Dunia Digital dan melihat bagaimana proses Pedagogi Kritis itu terbangun. Essay ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data yang diperoleh melalui studi Pustaka. Hasil essay menunjukkan bahwa Pedagogi Kritis dapat dibangun dalam Dunia Digital, konsep Pendidikan pembebasan menjadi hasil dari terciptanya Pedagogi Kritis melalui pembelajaran daring dengan menggunakan metode metode pembelajaran berbasis web dan aplikasi selama masa pandemic COVID-19.
Kata Kunci: Pendidikan, Pandemi Covid-19, Pedagogi Kritis, Dunia Digital
Dalam Pendidikan kegiatan dan proses belajar tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan manusia. Melalui belajar manusia dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Belajar menjadi kebutuhan primer bagi manusia sehingga harus dipenuhi. Manusia terlahir seperti kertas kosong, di dalamnya terdapat berbagai macam potensi baik jasmani maupun rohani, yang perlu dikelola dan dikembangkan melalui kegitan belajar.Â
Hakikat manusia sebagai makhluk yang dinamis juga membuat kebutuhan akan belajar menjadi penting, kedinamisan tersebut membuat manusia mampu untuk berkreasi dan berinovasi. Oleh karena itu, belajar dilakukan oleh manusia secara terus-menerus, sepanjang hayat (life long education), baik secara formal di dalam lembaga pendidikan maupun secara informal di luar lembaga pendidikan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan tahun ini akan berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya.Â
Dimana problem kali ini tidak hanya terjadi pada Indonesia saja melainkan secara Universal merasakan hadirnya COVID-19 yang membuat perubahan secara paksa diberbagai sektor kehidupan, baik ekonomi, politik, sosial, Kesehatan hingga Pendidikan. Setiap bidang mempunyai perubahan, tantangan dan peluangnya masing -- masing salah satunya ialah, Pendidikan. Sebelumnya, dalam sektor Pendidikan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara tatap muka dikelas tetapi dalam situasi ini berubah menjadi Pelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan penggunaan fasilitas melalui aplikasi atau web.Â
Dalam dunia Pendidikan sendiri sebenarnya sudah diprediksikan bagaimana Pendidikan nantinya di masa depan dapat terlaksana dalam dunia digital (jejaring media). Dari situasi ini kita dapat mengambil point bahwa Pendidikan mulai dipaksa menjalankan perannya dengan kegiatan belajar mengajar melalui dunia digital.Â
Seperti kegiatan belajar mengajar biasanya akan menghadirkan sebuah pemikiran dan tindakan dari peserta didik. Lalu bagaimana akhirnya hal tersebut dapat dibangun serta dilihat pada peserta didik beriringan dengan model pembelajaran dalam dunia digital yang disebut daring (dalam jaringan) dan PJJ selama masa pandemic.
Virus COVID-19 menjadi topik utama dalam segala perbincangan sejak kemunculannya pada awal Desember 2019. Bagaimana tidak, kehadiran virus tersebut menimbulkan kekacauan dalam segala sektor kehidupan, salah satunya Pendidikan. Secara universal hal tersebut merubah kegiatan Pendidikan secara signifikan, dimana kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan secara langsung atau tatap muka di sekolah, namun disituasi kali ini kegiatan belajar mengajar harus dibatasi dengan menggunakan jejaring media.Â
Dalam situasi ini menurut Schenker (2020: 24) Pendidikan menghadirkan tiga tren dalam Fintech disintermediasi biaya yaitu mendisintermediasi biaya Pendidikan dengan mendobrak sistem serikat pendidikan, demokratisasi yaitu kemampuan mendemokratisasi akses dengan platform daring dan mengedukasi lebih banyak orang, dan perbaikan pengalaman pengguna yaitu peluang untuk memperbaiki pengalaman belajar.Â
Di Indonesia sendiri, semenjak ditetapkannya virus COVID-19 oleh Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2020 sebagai bencana nasional, selanjutnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penangan COVID-19 mengenai pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah. Semua kegiatan yang diadakan secara langsung, hingga menghadirkan kumpulan banyak orang diberhentikan dan digantikan dengan penggunaan jejaring sosial media.Â