Mohon tunggu...
Money Pilihan

Urgensitas Perbankan Hingga Pelosok Pedesaan

19 Februari 2017   21:34 Diperbarui: 20 Februari 2017   12:39 2989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis menilai, sebuah negara akan kuat ketika sektor rillnya kuat. Karena ketika terjadi krisis ekonomi, apabila sektor rill dalam keadan sangat baik, tentu tidak akan berimbas secara signifikan. Hal tersebut karena 'lumbung padi' penduduk telah terpenuhi. Sehingga sektor rill merupakan benteng terkahir kekuatan ekonomi. Dan point nya adalah area sektor rill terdapat di pedesaan.

Pada kesimpulan, penulis menilai urgensitas perbankan di pedesaan setidaknya mampu memperkuat sektor rill dan non-rill. Sektor rill berasal dari pembiayaan dan pemberdayaan. Sedangkan sektor non rill berasal pengelolaan bank melalui masyarakat yang belum menjadi nasabah perbankan.

Untuk itu perlunya peran dari pihak pengelola desa, masyarakat serta lembaga lembaga keuangan untuk lebih memperhatikan bagaimana cara agar ekonomi di desa desa dapat berkembang tanpa adanya campur tangan rentenir karena dengan rentenir akan mencekik masyarakat yang tergolong ekonomi rendah. Kemudian tidak hanya itu masyarakat harus diberikan pemahaman dan sosialisasi seperti apa itu perbankan, kenapa menguntungkan masyarakat desa dengan begitu mereka tertarik untuk ingin tahu dan mulai menggunakan dengan baik fungsi perbankan itu sendiri.

Penulis,

Nadhila Al Fildza Aqmar

Mahasiswi Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

sumber:

[1] Press Release OJK SP/07/DKNS/OJK/I/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun