Mohon tunggu...
Nadhiifa Aulia Ermawan
Nadhiifa Aulia Ermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akuntansi

mewujudkan impian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Sosial Urgensi Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

2 November 2024   21:13 Diperbarui: 2 November 2024   21:14 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FENOMENA SOSIAL URGENSI PENYELENGGARAAN MATA KULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI
Nadhiifa Aulia Ermawan, Najla Safira 

ABSTRAK
Pancasila bagi Indonesia adalah dasar negara yang menjadi representasi warga negara dan
tujuan dalam bernegara. Fenomena sosial seperti meningkatnya pengaruh paham-paham asing yang
negatif dan menurunnya pemahaman dan penghayatan nilai Pancasila di kalangan generasi muda
menjadi bukti nyata perlunya urgensi pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi untuk membentuk
generasi muda yang berakhlak mulia, memiliki rasa nasionalisme, dan mampu menghadapi tantangan
global. 

Pendidikan Pancasila tidak hanya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi bangsa , tetapi juga memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga
negara . Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis, bertindak etis, dan
menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. 

Dalam konteks globalisasi dan era digital, pendidikan
Pancasila menjadi benteng pertahanan terhadap pengaruh negatif dari luar . Pendidikan Pancasila juga
menumbuhkan rasa cinta tanah air, toleransi, dan persatuan , sehingga mahasiswa mampu menjadi
perubahan yang positif dan membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. 

Artikel ini
menekankan pentingnya pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi dengan tujuan untuk membentuk
karakter generasi muda yang baik, memiliki rasa cinta tanah air, dan mampu menghadapi tantangan
global dari fenomena sosial yang ada.
Kata Kunci : Pendidikan Pancasila, Fenomena sosial

ABSTRACT
Pancasila for Indonesia is the state foundation that represents the citizens and serves as the goal
in nation-building. Social phenomena such as the increasing influence of negative foreign ideologies and
the declining understanding and appreciation of Pancasila values among the younger generation are clear
evidence of the urgency of Pancasila education in higher education to shape a young generation with
noble character, a sense of nationalism, and the ability to face global challenges. 

Pancasila education not
only instills the noble values of Pancasila as the foundation of the state and the ideology of the nation,
but also provides an understanding of rights and obligations as citizens. Through Pancasila education,
students are expected to think critically, act ethically, and become responsible leaders. 

In the context of
globalization and the digital era, Pancasila education serves as a bulwark against negative external
influences. Pancasila education also fosters a sense of love for the homeland, tolerance, and unity,
enabling students to become positive agents of change and build a just, prosperous, and thriving nation.


This article emphasizes the importance of Pancasila education in higher education with the aim of
shaping the character of the younger generation to be good, to have a sense of love for the homeland, and
to be able to face global challenges from existing social phenomena.
Keywords : Pancasila education, social phenomenon

1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari fenomena sosial yang ada di era globalisasi saat ini banyak terjadi perkembangan dan
perubahan sikap, pola pikir, tingkah laku, sosial, budaya, politik, bahkan seluruh aspek yang
ada. 

Contoh kasus yang ada yaitu maraknya intoleransi dan radikalisme, korupsi, degradasi moral
dan penegakan keadilan. Hal tersebut menjadikan tantangan keanekaragaman yang perlu untuk
dicarikan solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun