Mohon tunggu...
nadhifzahran
nadhifzahran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Fenomena Pasangan Tunggal Menjadi Tantangan Demokrasi di Pemilihan Bupati Ciamis

5 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : TPS 002 Sindangkasih

Kekurangan dari adanya pasangan kandidat calon Tunggal ini menimbulkan persepsi negatif terhadap demokrasi terhadap kualitas demokrasi di daerah tersebut. Masyarakat merasa bahwa proses pemilihan tidak sepenuhnya mencerminkan suara rakyat jika hanya ada satu pilihan yang ada, hal ini dapat menurunkan kepercayaan Masyarakat terhadap sistem demokrasi. Selain itu juga, munculnya pasangan Tunggal ini menjadikan dinamika politik sangat kurang, Dimana dalam dinamika politik biasanya terjadi persaingan yang kompetitif. Debat publik dan adu gagasan tidak seintensif Ketika ada beberapa calon yang bersaing. Dalam situasi ini juga sangat berisiko terhadap penyalahgunaan kekuasaan Dimana situasi ini tidak ada pesaing yang secara tidak langsung berdampak pada pasangan calon yang merasa terlalu nyaman dan kurang akuntable terhadap Masyarakat.

Demokrasi terasa sangat kurang dengan adanya fenomena pasangan Tunggal ini, Dimana saat menjelang pemilihan terjadi persaingan antara kedua belah pihak dengan gagasan dan ide masing-masing, serta hilangnya kepuasan Masyarakat dalam pemilihan itu. Masyarakat merasa bahwa tidak perlu diadakan debat dan kampanye jika hanya ada satu pasangan calon saja, namun, dalam hal ini Masyarakat sangat penting untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi meskipun hanya ada satu pasangan calon. Keterlibatan Masyarakat sangat penting dalam pengawasan dan rasa ketidakpuasan dalam kinerja pemerintahan pasca pemilihan, Dimana hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa aspirasi Masyarakat tetap didengar dengan diperhatikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun