Mohon tunggu...
nadhifzahran
nadhifzahran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Fenomena Pasangan Tunggal Menjadi Tantangan Demokrasi di Pemilihan Bupati Ciamis

5 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : TPS 002 Sindangkasih

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang memberikan kesempatan kepada Masyarakat untuk menentukan pilihan pemimpin dan kebijakan yang akan diterapkan. Dalam fenomena kasus pasangan Tunggal yang terjadi di Pilkada Ciamis memunculkan tantangan dan dinamika baru dalam pelaksanaan demokrasi. Pasangan calon bupati kandidat Tunggal, Herdiat Sunarya dan Yana Diana Putra yang maju ke pilkada 2024, mengundang berbagai kelebihan dan kekurangan dalam sistem demokrasi ini.

Pasangan tunggal dalam pemilihan bupati Ciamis menjadi topik yang sangat hangat di kalangan masyrakat. Herdiat Sunarya dan Yana D. Putra salah satu kandidat calon pasangan yang diusung oleh 17 partai politik dengan menghadapi kotak kosong sebagai lawan. Kotak kosong ini menjadi cara bagaimana hak rakyat terhadap ketidakpuasan dari salah satu kandidat yang ada. Terbatasnya pilihan dari fenomena pasangan tunggal ini dapat mempengaruhi pastisipasi rakyat dalam menyuarakan suaranya dan fenomena ini dapat mengikis kepercayaan terhadap demokrasi. Masyarakat hanya diberi dua opsi, dengan memilih salah satu kandidat atau memilih kotak kosong sebagai rasa ketidakpuasaan terhadap kandidat yang ada. 

Gerakan masyarakat untuk memenangkan kotak kosong merupakan salah bentuk protes terhadap pasangan kandidat pasangan tunggal. Fenomena munculnya pasangan tunggal ini juga menjadi salah satu suasana yang berbeda dengan pemilihan pada umunya, biasanya para kandidat akan beradu gagasan dan ide demi menarik simpati rakyat, namun, dengan munculnya pasangan tunggal ini merubah suasana dalam pemilihan. Demokrasi tetap berjalan meskipun muncul pasangan calon tunggal, dimana masyarakat bisa memilih kotak kosong sebagai rasa tidak percaya terhadap pasangan yang ada. 

Dari fenomena ini perlu upaya dari partai politik dalam mendorong kaderisasi yang baik sehingga dapat mendorong dan menciptakan kandidat untuk berkompetisi. Tanpa adanya gerakan yang lebih baik, maka kondisi demokrasi akan terus terancam. Fenomena yang terjadi dalam pemiihan bupati di Ciamis yaitu adanya pasangan Tunggal merupakan dinamika politik yang kompleks. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh dalam administratif, melainkan representasi fundamental dari krisis demokrasi lokal yang menjadikan perhatian serius dari berbagai golongan Masyarakat. Fenomena pasangan Tunggal ini ternyata berhubungan dengan sistem demokrasi, Dimana harusnya demokrasi berjalan dengan prinsip dan partisipasi rakyat, keberadaan pasangan Tunggal ini melemahkan beberapa aspek tersebut. Ketika ruang kompetisi politik terbelenggu oleh mekanisme yang tidak responsif, esensi dari demokrasi ini kehilangan maknanya. 

Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi ini yang mencakup keterbatasan regenerasi kepemimpinan yang mana hal ini muncul sebagai kondisi minimnya kader yang berkualitas dan sistem regenerasi yang lemah sehingga menyebabkan sulit munculny alternatif kepemimpinan yang baru. Hal ini menciptakan siklus politik yang tidak dinamis. Demokrasi dalam pemilihan bupati merupakan isu yang kompleks, Dimana pemilihan ini hanya diikuti oleh satu pasangan calon yaitu Calon Herdiat sunarya dan Yana diana putra, yang kini telah meninggal dunia, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai esensi dalam demokrasi, apakah sistem demokrasi berjalan dengan adanya fenomena pasangan Tunggal ini,.

Munculnya fenomena pasangan Tunggal ini dianggap sebagai tantangan bagu prinsip dasar demokrasi, Dimana seharusnya pemilihan terdapat beragam calon untuk dipilih, dalam kasus pemilihan di Ciamis, meskipun hanya ada satu calon pasangan yang mencalonkan, pemilih atau Masyarakat diberi opsi untuk memilih "kotak kosong" sebagai bentuk protes atau ketidakpuasan terhadap calon yang ada. Hal ini menunjukan bahwa meskipun terdapat hanya satu calon kandidat, Masyarakat tetap memiliki suara untuk mengekspresikan pendapat mereka terhadap ketidakpuasan dalam salah satu kandidat yang ada. 

Kondisi ini dapat mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih. KPU Ciamis berupaya mendorong masyarakat untuk tetap berpartisipasi dalam pemilu meskipun dalam situasi calon kandidat tunggal. Kegiatan sosialisasi dan kampanye sehat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran politik dan mendorong kehadiran pemilih di TPS. Namun, tantangan tetap ada, karena banyak pemilih mungkin merasa bahwa memilih kotak kosong adalah satu-satunya cara untuk menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap situasi ini.

Regulasi yang ada juga membatasi kemampuan untuk mengganti calon wakil bupati setelah meninggalnya Yana Diana Putra. Menurut undang-undang, jika calon wakil bupati meninggal dalam waktu 29 hari sebelum pemungutan suara, maka tidak ada penggantian yang dapat dilakukan. Ini menambah lapisan kompleksitas pada situasi demokratis di Ciamis, di mana masyarakat harus menghadapi kenyataan bahwa mereka mungkin tidak memiliki pilihan yang memadai.

Demokrasi dalam konteks pemilihan bupati Ciamis dengan pasangan tunggal mencerminkan tantangan signifikan bagi partisipasi publik dan keberagaman pilihan. Meskipun terdapat mekanisme untuk mengekspresikan ketidakpuasan melalui kotak kosong, fenomena ini menunjukkan perlunya edukasi politik yang lebih baik kepada masyarakat mengenai hak-hak mereka dalam pemilu. Situasi ini juga menggarisbawahi pentingnya reformasi dalam sistem pencalonan untuk memastikan bahwa setiap daerah memiliki pilihan yang lebih beragam dan representatif di masa depan.

Kelebihan dari adanya pasangan kandidat Tunggal ini menjadi salah satu ketuntungan, Dimana dalam situasi ini Masyarakat tidak perlu mengahadapi ketidakpastian yang sering muncul dalam pemilihan yang kompetitif. Hal ini dapat menciptakan kondisi yang kondusif di Masyarakat. Meskipun terdapat calon kandidat Tunggal, Masyarakat dapat lebih mudah dalam memberikan hak suara pilihan mereka. Masyarakat memiliki pilihan untuk mendukung atau menolak dari calon kandidat tersebut dengan memberikan suara pada kotak kosong sebagai perasaan tidak puasa terhadap calon kandidat yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun