Mohon tunggu...
Rasesa
Rasesa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis adalah suatu bentuk dari pengarsipan ilmu kita dimasa mendatang.

Hidup itu indah apabila kita mensyukuri apa yang ada di kehidupan kita.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dinamika Perekonomian Supir Angkot Tawang Alung Jember di Era Pandemi Covid-19

21 Desember 2021   01:11 Diperbarui: 22 Juni 2022   23:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angkutan umum mendadak menjadi sepi dikarenakan kekhawatuiran masyarakat terhadap virus corona ini. Banyak masyarakat yang stay at home atau berdiam diri di rumah, sehimgga pedapatan supir angkot setiap harinya selalu menurun.

Salah satu supir angkot di kota Jember bernama Pak Mistarun uang berasal Jenggawah, Jember yang beroperasi Tawang Alun -- Arjasa dan beliau sudah menajdi supir angkot mulai dari tahun 2016 hingga saat ini. Saat saya mewawancarai, pendapatannya Pak Mistarun sebagai supir angkot jauh lebih menurun disaat pandemi ini, pasalnya pendapatan beliau tak menentu tergantung ramainya penumpang, dan terkadang tidak ada penumpang sama sekali. Pak Mistarun supir angkot yang saya wawancarai mengatakan sebelum adanya pandemi bisa membawa uang 200.000 atau 300.000 ribu, saat pandemi pendapatannya tidak menentu, bahkan Pak Masturin pernah tidak mendapatkan uang hasil kerjanya dikarenakan sepinya penumpang. 

"Kalau pas pandemi covid-19 seperti ini pendapatan supir-supir angkot disini tidak menentu, seperti halnya saya kadang saya tidak mendapatkan sepeser uang untuk dibawa pulang, kadang-kadang hanya cukup buat beli bensin saja, kalau semisal dalam sehari Cuma dapet 50.000 itu pun cuma buat setor ke juragan, kalo dulu (sebelum pandemi covid-19) setornya 100.000 jadi sekarang 50.000, jadi pulang tidak membawa uang." Ucap Pak Mistarun.

Dalam hal ini Pak Mistarun hanya bekerja sebagai supir angkot cuma kadang Pak Mistarun bekerja sebagai supir truk cabai jika ada panggilan dari teman-teman nya. Pak Mistarun juga mengatakan disaat seperti ini (pandemi mulai longgar) pengahasilan supir angkot lumayan dari pada saat PSBB dan PPKM. Dalam menjalani pekerjaannya sebagai supir angkot Pak Mistarun juga selalu menginat prokes kesehatan bagi penumpangnnya supaya terhindar dari virus corona. Berdasarkan permasalahan di atas dapat dilihat bahwa pandemi covid-19 banyak menimbulkan keresahan terutama di sektor transportasi yang mana pendapatan supir angkot tidak stabil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun