Fenomena sandwich generation telah menjadi realitas yang semakin umum di masyarakat modern. Individu dalam kelompok ini menghadapi tantangan ganda, yaitu merawat orang tua yang semakin tua dan anak-anak yang masih bergantung pada mereka secara finansial dan emosional.Â
Artikel ini mengeksplorasi dinamika yang kompleks dari sandwich generation, dampaknya terhadap kesejahteraan individu dan keluarga, serta strategi untuk mengatasi tekanan dan beban yang dihadapi. Dengan menggunakan pendekatan multidisiplin yang mencakup aspek psikologis, sosial, ekonomi, dan kesehatan, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh sandwich generation.Â
Temuan ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena ini dan membantu dalam pengembangan intervensi dan kebijakan yang tepat untuk mendukung individu dan keluarga yang terkena dampak.
Kata Kunci: sandwich generation, perawatan orang tua, pengasuhan anak, beban ganda, konflik peran, kesejahteraan keluarga, strategi koping.
Dalam konteks masyarakat modern, pergeseran demografis dan perubahan sosial telah membawa konsekuensi yang signifikan bagi struktur keluarga dan pola perawatan. Salah satu fenomena yang semakin menarik perhatian adalah munculnya generasi yang disebut "sandwich generation" (Chassin et al., 2010).Â
Istilah ini merujuk pada individu yang berada di tengah-tengah, dengan tanggung jawab ganda untuk merawat orang tua yang semakin tua dan anak-anak yang masih bergantung pada mereka secara finansial dan emosional.
Sandwich generation merupakan konsekuensi dari berbagai faktor, seperti peningkatan harapan hidup, tren penundaan kehamilan, dan perubahan pola keluarga tradisional (Soliz, 2007).Â
Individu dalam kelompok ini sering kali menghadapi tantangan yang kompleks, seperti menyeimbangkan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, serta kebutuhan fisik, emosional, dan finansial dari orang tua dan anak-anak mereka (Spillman & Pezzin, 2000).
Penelitian menunjukkan bahwa sandwich generation mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, kesulitan dalam menyeimbangkan peran ganda, dan risiko kesehatan mental yang lebih besar (Chassin et al., 2010; Fingerman et al., 2012).Â
Namun, di sisi lain, terdapat juga manfaat potensial seperti penguatan ikatan keluarga, peningkatan kepuasan hidup, dan perkembangan keterampilan koping yang lebih baik (Ingersoll-Dayton et al., 2003). Untuk memahami fenomena sandwich generation secara komprehensif, diperlukan pendekatan multidisiplin yang mencakup aspek psikologis, sosial, ekonomi, dan kesehatan.Â
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika yang kompleks dari sandwich generation, mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi, serta memberikan rekomendasi untuk mendukung individu dan keluarga yang terkena dampak.
Definisi dan Karakteristik Sandwich Generation
Sandwich generation merujuk pada individu yang secara bersamaan merawat orang tua yang semakin tua dan anak-anak yang masih bergantung pada mereka secara finansial dan emosional (Spillman & Pezzin, 2000). Kelompok ini biasanya terdiri dari orang-orang berusia 40-an hingga 60-an tahun yang berada di tengah-tengah siklus kehidupan keluarga (Parker & Patten, 2013).
Karakteristik utama sandwich generation meliputi:
a.Tanggung jawab ganda: Merawat orang tua yang membutuhkan bantuan dalam aktivitas sehari-hari dan anak-anak yang masih bergantung secara finansial dan emosional (Chassin et al., 2010).
b.Beban finansial: Membiayai kebutuhan hidup orang tua dan anak-anak, serta biaya perawatan kesehatan yang meningkat (Pierret, 2006).
c.Konflik peran: Menyeimbangkan tuntutan pekerjaan, perawatan orang tua, dan pengasuhan anak (Ingersoll-Dayton et al., 2003).
d.Stres dan kelelahan: Menghadapi tekanan emosional, fisik, dan psikologis yang signifikan (Fingerman et al., 2012).
Tantangan yang Dihadapi oleh Sandwich Generation
Sandwich generation menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, meliputi: