Mohon tunggu...
Nadhif Nidhom
Nadhif Nidhom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi yang belum bisa melakukan banyak hal.

sebuah ruang untuk belajar menghargai proses.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenakalan Remaja Melalui Teori Konflik

26 September 2022   20:30 Diperbarui: 26 September 2022   20:33 3419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita mendengar tentang kenakalan remaja yang seakan-akan tak kunjung usai persoalannya. Dari balap liar, minum-minuman keras, tawuran atau ricuh antar kedua belah pihak, dan lain-lain. Perbuatan yang mereka lakukan tersebut banyak menimbulkan keresahan yang dirasakan oleh masyarakat sehingga menjadi masalah sosial bagi mereka dan sudah pasti membahayakan diri sendiri. 

Menurut (N. Puspita) Kenakalan remaja dapat dikategorikan menjadi masalah sosial karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Termasuk mencoret-coret tembok sembarangan juga menjadi salah satu bentuk dari kenakalan remaja. Perilaku tersebut jelas sekali akan merepotkan banyak pihak. 

Tembok yang semulanya bersih, rapih, dan enak dipandang seketika menjadi kotor, semrawut, dan tidak enak dipandang. Setelah saya mencari tau melalui berbagai media ternyata kenalakan remaja ini terjadi karena banyak faktor. 

Dasar dari alasan mengapa terjadi kenakalan remaja itu terjadi dikarenakan ketidaksesuaiannya anak atau remaja dengan  aturan yang ada seperti aturan keluarga, orang tua, adat istiadat. 

Menurut saya kasus yang saya amati di atas termasuk contoh dari Teori Konflik Lewis A. Coser. Karena apa yang saya rasakan tentang perilaku remaja di atas memancing kita untuk menyampaikan ketidaksetujuan, merasa ingin melawan kalaupun memiliki kemampuan, atau setidak-tidaknya kejengkelan.

Saya mengenal teori konflik Lewis A. Coser ini dari sebuah buku yang berjudul "20 Tokoh Sosiologi Modern" karya Rachmad K. Dwi Susilo (2016). Dari buku ini jelaskan bahwa apa yang dikritik Coser bisa dikembangkan dengan  baik melalui upaya pelacakan sosiologi lewat sumber utama, terutama yang telah dikerjakan dan terangkum digagasan sosiologi klasik. 

Coser menggunakan dan memanfaatkan warisan dari sosiolog terdahulu. Irving M. Zeitlin menyatakan bahwa Coser ingin menjelaskan konsep sosial dan menyatukan skema konsep sesuai dengan data yang berlangsung dalam konflik (Zeitlin, 1995:157). 

Dengan masalah di atas dan dengan landasan teori konflik tersebut, saya memahami jika kenakalan remaja bukan suatu hal yang harus selamanya dibenci, dihindari atau bahkan dicaci maki. 

Dengan konflik diatas di atas bisa diolah menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat dan menjadi suatu hal yang positif jika ada wadah untuk perilaku coret-coret tersebut. 

Maka dibuatlah tempat khusus coret-coret yang sudah tertata rapih dan justru mengharuskan para remaja untuk menorehkan seni mereka melalui kuas dan dinding-dinding yang sudah disediakan.

Seharusnya masih banyak lagi kritikan Coser tentang pengembangan gagasan dari pada tokoh yang menerangkan berbagai macam gagasan yang menurut Coser harus ditelaah dan dirubah dengan sebagaimana mestinya. 

Namun, pada kali ini saya hanya menjelaskan sedikit yang saya pahami tentang teori konflik Coser. Lewis Alfred Coser lahir di Berlin, tahun 1913. Ia menggabungkan karier akademik yang istimewa dengan perhatian kuat atas kebijakan sosial dan politik. Setelah PD II, ia mengajar di Universitas Chicago dan Universitas Brandies. Namun gelar Ph.D-nya didapat dari Universitas Coloumbia pada 1968. 

Gelar guru besar didapat dari Universitas Brandies. Ia terpilih menjadi Presiden Americal Sosiological Association (ASA).karya Coser yang sangat fenomenal dan monumental adalah The Functions of Social Conflict. Adapun tokoh tokoh yang mempengaruhi Lewis Coser antara lain George Simmel, Emile Durkheim, Karl Marx, Max Weber, dan lain-lainnya.

Rererensi:
Susilo. Rachmad k. Dwi. (2016). "20 Tokoh SOSIOLOGI Modern". Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
N. Puspita. Pertanyaan: Mengapa kenakalan remaja menjadi masalah sosial? https://roboguru.ruangguru.com/question/mengapa-kenakalan-remaja-menjadi-masalah-sosial-_QU-TI8X2HVV. Diakses pada tanggal 26 September 2022. Pukul 11.47.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun