Mohon tunggu...
Nadhifatul Nur Anita
Nadhifatul Nur Anita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang unggul

Budayakan membaca agar banyak mengetahui informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk Moms Kenalkan Anak dengan Seksualitas

2 November 2022   22:33 Diperbarui: 2 November 2022   22:38 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai moms apakah kalian sudah pernah mendengar tentang pentingnya seksualitas pada anak. Yuk moms kita ulas bersama artikel ini agar kalian para bunda-bunda paham akan pentingnya penanaman atau pembekalan anak pada sejak usia dini. 

Seksual adalah ketertarikan, simpati, atau kekaguman terhadap orang lain yang menimbulkan perasaan emosional, romantis, atau seksual. Dalam hal ini kita sebagai orang tua sangat perlu membekali anak-anak kita agar mengenal tentang seksualitas dan dapat menghindarinya. 

Salah satu keingintahuan yang sangat besar di masa kecilnya adalah tentang seks. Menurut Santrock (2005), gender itu sendiri memiliki peran seperti laki-laki dan perempuan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis terikat pada jenis kelamin tertentu.

Pada usia 4-6 tahun anak memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap informasi, anak sangat ingin tahu sesuai dengan perkembangan peran gender yang sangat berkembang dengan pesat. Rasa ingin tahu pada anak ini harus dijelaskan dengan baik dan benar tentang pengetahuan seksual. 

Kesalah pahaman yang diperoleh anak-anak tentang seks menyebabkan kesalahan persepsi tentang alat kelamin, proses reproduksi, dan seksualitas hal ini dapat memengaruhi perbedaan perlakuan seksual. 

Masalah utama pada keluarga kadang keengganan mereka untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib bahwa anak yang sedang mengalami kekerasan seksual adalah kerabat dekat anak seperti paman, sepupu, atau keponakan. 

Oleh karena itu, anak perlu mengetahui batasan antara tubuh mana saja yang boleh disentuh oleh orang lain dan tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain (yang tertutup baju dalam tidak boleh disentuh). 

Oleh karena itu, anak-anak perlu mengetahui batasan-batasan mana saja yang orang lain tidak boleh memegang tubuh mereka dan anak harus beranai melawan atau melapor ke pihak yang mereka percaya.

Kita sebagai orang tua seharusnya menanamkan pembekalan tentang pengetahuan seksualitas atau pendidikan seksualitas yang perlu ditumbuhkan pada anak dari usia dini atau pada masa pra sekolah. 

Pendidikan seks untuk orang tua harus mencakup lebih dari sekadar informasi tentang seks saja melainkan harus mencakup perlindungan dari orang jahat atau orang yang tidak dikenal. Pendidikan seks dapat diajarkan sejak usia dini ketika anak-anak sudah mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang topik yang berkaitan dengan seks. 

Sebagai contoh anak bertanya-tanyat entang mengapa organ pria berbeda dengan wanita atau anak laki-laki harus berdiri untuk buang air kecil sedangkan wanita itu jongkok. 

Dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana orang tua dapat mulai mengajarkan pendidikan tentang seks yang dimulai dengan level paling dasar yang berkaitan dengan organ tubuh dan fungsinya. 

Orang tua tidak hanya perlu mengajarkan komunikasi terbuka dengan anak-anak mereka terutama ketika membahas seksualitas tetapi mereka juga menambahkan manfaat menghindari aktivitas seksual terlalu dini di masa dewasa.

Hindari kata-kata menghakimi tentang remaja agar mereka tidak curiga, takut, enggan, atau marah saat membicarakan pengalaman seksual mereka. 

Jika orang tua mengalami kesulitan berbicara dengan anak-anak mereka tentang masalah seksual, mereka dapat mencari bantuan dari psikolog atau konselor untuk memberikan pendidikan seks kepada anak-anak mereka dan membuat mereka merasa nyaman berbicara tentang masalah ini.

Tips yang baik saat berbicara tentang seks dengan anak banyak orang tua yang masih dibingungkan oleh pertanyaan-pertanyaan tentang masalah seksual pada anak mereka. Berikut ini adalah sikap-sikap yang direkomendasikan ketika mendiskusikan tentang seks dengan anak-anak:

1) Bersikaplah terbuka, suka menolong, dan percaya diri atau tidak ragu-ragu.

2) Menyiapkan dan menyampaikan materi sesuai dengan usia anak.

3) Gunakan media dan alat seperti boneka, gambar, poster dan buku untuk membantu anak menangkap informasi.

4) Mengembangkan wawasan yang banyak dan cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anak.

5) Jawab pertanyaan dengan jujur dan benar.

6) Dalam pendidikan seks untuk anak dan anak harus menyadari bahwa bagian tubuhnya sendiri dan tidak boleh memeriksa tubuh orang lain.

7) Jika kita masih memiliki pertanyaan atau kebingungan terutama jika kita kesulitan memberikan informasi diskusikan dengan profesional atau psikolog.

9) Yakinkan diri kita bahwa pendidikan seks bagi anak kita sangat penting dan bermanfaat untuk masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun