Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ada Ruam di Kulit Bayi Baru Lahir, Mungkin Terkena Erythema Toxicum

30 Juni 2021   19:30 Diperbarui: 30 Juni 2021   19:50 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bayi baru lahir | pexels/pixabay

Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang masih merah dan sangat lembut, karenanya bayi baru lahir rentan terkena ruam kulit. Ada berbagai jeni ruam kulit pada bayi baru lahir. Tak perlu panik, karena sebagian besar jenis ruam ini tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya.

Salah satu jenis ruam pada bayi baru lahir, ada yang bernama Erythema Toxicum. Jadi, 48 persen hingga 78 persen bayi yang baru lahir, ternyata mengalami kondisi ruam kulit ini.

Ketika bayi memiliki Erythema Toxicum, kondisinya akan terjadi bersamaan dengan beberapa kondisi yang merupakan tanda-tanda toksisitas yang terdiri dari demam, suhu rendah, lekas marah, hingga lesu. Diikuti beberapa area tubuh bayi yang kemerahan.

Baca juga: Mencuci Pakaian Bayi dengan Mesin Cuci, Benarkah Bikin Perut Bayi Melilit?

Memahami penjelasan Erythema Toxicum

Erythema Toxicum yang terjadi pada bayi baru lahir sifatnya jinak. Tidak berbahaya dan bisa menghilang dengan sendirinya. Kondisi ruam kulit ini umumnya muncul saat usia bayi memasuki enam hari.

Di beberapa bayi, ruam kulit ini juga bisa muncul saat usianya menginjak 2 minggu. Area merah pada kulit bayi ini bisa muncul di bagian wajah, lengan, dada, dan kaki bayi. Ruamnya ini warnanya merah bernoda dengan benjolan kecil yang berisi cairan.

Cairan ini kelihatannya mungkin seperti nanah, namun bukan infeksi. Menurut Kids Health, Erythema Toxicum ini tidak muncul dengan sendirinya, jadi tidak perlu pengobatan khusus. Namun, jika bayi tiba-tiba demam, ada baiknya langsung periksakan ke dokter.

Erythema Toxicum ini sifatnya sementara. Jadi, mungkin juga bisa langsung menghilang hanya dalam beberap jam, namun kemudian kembali muncul di area lain. Secara umum, benar-benar sembuhnya ini pada hari ke-7 atau 14.

Ruam kulit pada bayi baru lahir ini juga tidak akan meninggalkan bekas pada bayi.

Baca juga: Cryptic Pregnancy, Fenomena Melahirkan Tanpa Tanda Kehamilan

Penyebab Erythema Toxicum

Sampai saat ini penyebab pastinya belum diketahui. Namun, ini dianggap sebagai respon alergim karena ruam menunjukkan infiltrasi eosinofil yang signifikan. Ap aitu Eosinofil? Ini adalah sejenis sel darah putih. Sementara reaksi alergi ini dapat terjadi pada limfosit atau sel darah putih ibu.

Selain itu alasan ini mungkin jadi penyebb Erythema Toxicum karena tidak adanya ruam pada area kulit yang tidak ditumbuhi rambut, contohnya di telapak tangan dan telapak kaki. Jadi, Erythema Toxicum dimungkinkan adalah respon terhadap mikroba yang menembus folikel rambut.

Selain kondisi ruam pada kulit, ada beberapa kondisi kulit bayi baru lahirnya yang biasa dijumpai.

Kulit bayi baru lahir yang keriput

Mungkin yang sering orang bayangkan, kulit bayi baru lahir lembut atau sangat halus. Namu ternyata, bayi yang terlahir dengan berat badan lebih rendah, bisa lahir dengan kondisi kulit yang keriput.

Namun, tidak perlu khawatir, karena kondisi ini akan berubah seiring dengan pertumbuhannya. Tak hanya yang terlahir premature saja, bayi dengan berat badan baik dan lahir di bulan yang cukup, juga bisa terlahir dengan kulit keriput.

Ini karena meskipun struktur dan komponen sudah lengkap saat mereka lahir, namun kulit bayi baru lahir memang belum berfungsi dengan sempurna. Kulit bayi baru lahir ini masih dilindungi dengan lapisan yang disebut vernix caseosa. Ini adalah jenis lapisan yang membuat kulit bayi baru lahir tampak lebih keriput.

Baca juga: Program Bayi Tabung dan Perspektif Hukumnya di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun