Aktor Ferry Irawan dikabarkan dilarikan ke rumah sakit karena pembuluh darah di kepalanya pecah. Kondisi pembuluh darah pecah ini dianggap sebagai salah satu kondisi serius yang bahkan bisa berbahaya mengancam nyawa.
Seperti yang terjadi pada bassist grup musik yang popular di era 90-an, Boomerang, Hubert Henry Limahelu yang meninggal dunia pada April 2021 karena pembuluh darah pecah di otak.
Lalu sebenarnya seberapa bahayanya pembuluh darah pecah? Kemudia apa saja yang bisa jadi penyebab pembuluh darah pecah terutama di kepala?
Baca juga:Â Ini Covid-19 atau Flu Biasa? Jangan Panik Meski Tetap Waspada
Saat pembuluh darah pecah di otak
Lokasi pecahnya pembuluh darah sebenarnya bisa terjadi dimana saja. Otak termasuk di antaranya. Ketika pembuluh darah di otak pecah, akibatnya akan tejadi pendarahan otak atau juga disebut sebagai homorrhage.
Bisa menjadi fatal adalah kondisi pendarahan ini. Karena, bisa sebabkan terjadinya pembekakan otak dan matinya sel-sel di otak. Dilansir dari kompas.com, ternyata ada 13 dari 100 orang yang terkena stroke mengalami pendarahan.
Penyebab pembuluh darah pecah di otak
Penyebab pembuluh darah pecah di otak utamanya karena tekanan darah yang meningkat. Kondisi ini menyebabkan dinding arteri melemah dan pecah seiring waktu. Faktor-faktor lain yang jadi penyebab pembuluh darah pecah di otak, antara lain:
Punya kebiasaan tidak sehat
Ya, jika kita memiliki pola atau kebiasaan hidup tidak sehat, maka akibatnya bisa terkena pembuluh darah pecah. Di antaranya seperti dengan sering merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, merupakan pemakai obat-obatan terlarang.
Cedera kepala berat
Jika alami cedera kepala gela, potensinya pecah pembuluh darah di otak lebih tinggi. Biasanya terjadi bagi mereka yang masih mudah,seperti di bawah usia 50 tahun.
Aneurisma
Ini adalah kondisi yang terjadi saat dinding pembuluh darah melebar. Jika kondisi pelebarannya ini semakin parah, maka pembuluh darah bisa pecah kemudian memenuhi area otak dan akhirnya bisa terserang stroke.
Baca juga: Amerika Gonjang Ganjing Covid, Amerika Pulih
Angiopasti Amiloid
Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan protein beta amyloid yang menjadikan seseorang memiliki kelainan pada dinding pembuluh darah.
Malformasi Arteriovenosus
Ini juga merupakan salah satu kondisi kelainan pembuluh darah. Yakni, lemahnya pembuluh darah di dalam dan sekitar otak. Biasanya ini merupakan kelainan yang dibawa seseorang sejak lahir.
Penyakit hati
Mengidap sakit yang menyerang hati, membuat faktor proses pembekuan darahnya alami gangguan. Akhirnya, menjadi rentan terjadi pendarahan internal.
Kelainan darah atau kelainan pembekuan darah
Penyebab pembuluh darah pecah lainnya adalah saat seseorang memiliki sakit hemofilia dan anemia sel sabit, yang membuatnya menjadi berpotensi menurunkan kadar trombosit darah. Â Obat pengecer darah, nyatanya juga bisa memberikan beberapa efek samping. Contohnya penadarahan di otak.
Gejala pembuluh darah pecah di kepla
Gejala yang dirasakan oleh orang alami pecah pembuluh darah. Gejala pembuluh darah pecah ini meliputi sakit kepala hebat yang tiba-tiba, kemudian kesemutan di bagian tubuh yang meliputi kedua mata, kesemutan di bagian tubuh seperti wajah, sering muntah, hilang kesadaran, gangguan dalam berbahasa seperti menulis, membaca, dan membaca, hingga mengigau.
Baca juga: Kenali Cara-cara Mengolah Sayur agar Kandungan Gizinya Tidak Rusak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H