Tidak hanya Work From Home (WFH), Hybrid Working juga menjadi trend di masa pandemi covid-19. Meskipun, sebenarnya istilah ini sudah lama dikenal bahkan sebelum pandemi. Menerapkan sistem Hybrid Working bagi karyawan juga sebenarnya memiliki plus minus.
Sebenarnya di kala pandemi ini anjuran untuk WFH lebih dianjurkan. Namun, seiring dengan mulai adanya aturan new normal dan untuk melepaskan jenuh hingga menciptakan kenyamanan yang lebih bagi karyawan.
Cara kerja dengan Hybrid Working juga mulai menjadi solusinya saat karyawan masih tak mungkin terlalu banyak berkumpul di kantor. Seperti diberitakan, perkantoran menjadi salah satu sumber terciptanya klister covid-19 yang cukup tinggi.
Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Amin Soebandiro ada beberapa faktor yang menyebabkan klister perkantoran banyak tercipta. Di antaranya ruangan yang padat, sirkulasi yang buruk, hingga kebanyakan pegawai kantor yang harus berdesak-desakkan saat berada di transportasi umum.
Namun, WFH ternyata juga memiliki banyak kelemahan dan tak semua orang bisa menyesuaikan. Apalagi jika perusahaan yang karyawannya membutuhkan lebih banyak kerja tim. Jadi, alternatif lainnya adalah dengan Hybrid Working.
Baca juga: Paid dan Unpaid Internship, Sebaiknya Pilih yang Mana?
Penjelasan mengenai Hybrid Working
Dilansir dari BBC, Hybrid Working ini lebih menyangkut pada kebebasan mengenai dimana karyawan ingin bekerja. Karyawan diberi pilihan ingin bekerja di kantor, rumah, kafe, atau tempat lain yang dianggap membuatnya nyaman dan mendukung konektivitas yang baik.
Tak hanya lokasi kerja yang fleksibel, waktu kerjanya juga bahkan ada yang fleksibel. Tidak harus selalu dari jam 9 pagi hingga 5 sore. Karyawan boleh menentukan sendiri kapan waktunya bekerja, misalnya disesuaikan dengan circadian rhythm atau waktu biologi.
Pasalnya, tidak semua orang morning person, banyak juga yang lebih bisa bekerja dengan baik saat malam hari. Asalkan, karyawan tetap harus bertanggung jawab pada pekerjaan yang selesai dengan kualitas yang tidak kurang.
Meskipun begitu, perlu ada beberapa yang diperhatikan saat tetap menerapkan Hybrid Working terutama saat kasus covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Di antaranya, di bawah ini:
1. Tetap Jaga jarak
Memang mungkin tidak semua ruang kantor bisa menciptakan ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Jadi, untuk mensiasatinya bisa dilakukan dengan menata ulang ruangan kantor untuk menciptakan space agar jarak antar karyawan tidak terlalu dekat.
Sebaiknya juga saat pandemi seperti ini jangan terlalu banyak meletakkan barang di atas meja. Jika memang tidak terlalu dibutuhkan, letakkan saja di loker atau kalau barang punya sendiri dari rumah, simpan saja di tas dan keluarkan hanya jika dibutuhkan.
Karena, benda-benda juga bisa jadi tempat menempelnya virus. Pastikan sebelum datang ke kantor untuk bersih-bersih meja dan tempat sendiri untuk lebih pasti kebersihannya. Saat pulang, pastikan juga semua barang tidak ada yang ditinggalkan di tempat terbuka.
Baca juga: Pelamar dengan Sifat Pemalu Kurang Dilirik dalam Interview Kerja, Mengapa?
2. Sediakan alat kebersihan saat di ruang kerja
Tanpa sadar terlalu sibuk bekerja sering kali juga buat lupa diri untuk menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Terutama jika di kantor ternyata tidak disediakan perlengkapan kebersihan yang memadai.
Siapkan pouch kecil yang diisi dengan peralatan kebersihan mulai dari hand sanitizer, tisu antiseptic, surface disinfectant (disinfektan untuk permukaan barang). Juga siapkan masker cadangan di tas.
3. Jangan paksakan diri saat tubuh kurang fit
Kondisi tubuh kurang fit akan membuat kerja tidak optimal. Apalagi, untuk di masa pandemi seperti ini saat daya tahan tubuh sedang kurang baik, akibatnya bisa lebih mudah tersang virus. Maka dari itu harus selalu memahami kondis terbaik tubuh sendiri.
Sehingga kamu juga bisa bantu menekan penyebara virus di kantor agar tidak terlalu luas. Saat kondisi tubuh tidak sedang prima, lebih baik segera putuskan bekerja dari rumah saja.
4. Manfaatkan teknologi
Teknologi menjadi fasilitas yang sangat berperan penting dan membantu dalam efektifitas Hybrid Working. Â Meski sedang berjauhan, menjadi tetap bisa berhubungan dengan tim. Sebenarnya, lebih banyak menggunakan teknologi untuk berkomunikasi juga membuat penyebaran virus bisa berkurang.
Misalnya, saat ingin bediskusi dengan rekan kerja yang ruang kerja atau meja tidak ada dalam satu ruangan, maka lewat email atau aplikasi yang mendukung kerja saja. Rapat pun sebenarnya bisa dilakukan dengan virtual, untuk menghindari berkumpul dalam ruangan sempit dengan jumlah orang banyak.
Baca juga: 5 Penyebab dan Solusi Mengatasi Rasa Tidak Pede "Apply" Kerja di Perusahaan Multinasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H