Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fakta Fenomena Titik Balik Matahari, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

21 Juni 2021   09:07 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:30 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Matahari | Pexels/Pixabay

Contohnya di wilayah Muscat (Oman), matahari akan berada tepat di atas kepala sat tengah hari atau Solstis siang hari. Jadi, dampaknya di Indonesia akan terasa di kota atau provinsi yang berada di bagian selatan.

Wilayah Indonesia bagian selatan ini di antaranya Suamtera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, serta Sebagian wilayah Papua.

Sementara untuk wilayah Indonesia di bagian belahan bumi utara, waktu siangnya akan menjadi lebih panjang. Namun, untuk di daerah sekitar ekuator perbedaan durasinya ini tidak akan begitu terlihat jika dibandingkan hari biasanya.

Baca juga: Purnama, Gerhana dan Bangsa Pilihan

Secara rinci, perbedaan durasi lamanya siang ini adalah Kupang(11,5 jam),  Jawa bervariasi (11,65-11,75 jam), dan Sabang 12,5 jam. Sedangkan Lampung akan mengalami waktu siang terpendek, setidaknya dalam enam bulan terakhir ini.

Jadi, bisa disimpulkan penambahan waktu siang hari lebih lama di Indonesia ini hanya sekitar 11 menit.

Fenomena Titik Balik Matahari bertepatan dengan Gerhana Matahari Cincin

Khusus di Indonesia, fenomena Titik Balik Matahari ini bersamaan dengan Gerhana Matahari Cincin yang di Indonesia hanya diamati sebagai Gerhana Matahari Sebagian. Maka dari itu Lapan menyebut fenomena astronomi kali ini dengan Cincin Api Solstis.

Menurut Lapan fenomena Cincin Api Solstis ini langka terjadinya. Terakhir kali terjadi pada 21 Juni 1948.  Kemungkinan baru akan terulang kembali pada 21 Juni 2039 atau 19 tahun lagi.

Baca juga: Infografis: Waktu Gerhana Matahari Sebagian di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun