Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memahami Trauma Masa Kecil Berkepanjangan

17 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2021   12:16 1856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyanyi Camila Cabello sempat membahas soal pentingnya menjaga kesehatan mental, lewat bincang-bincang bersama Dr.Nadine Burke Harris yang merupakan seorang dokter asal California. Camila bicara soal trauma masa kecil yang dimilikinya di masa lalu.

Dr.Harris menyoroti trauma masa kecil yang diceritakan Camila ini dalam topik pembahasan Adverse Childhood Experience (ACEs). Dimana topik ini berbicara tentang pengalaman tidak mengenakan seseorang yang dirasakan sebelum orang itu berusia 18 tahun.

Namun, pengalaman jenis ini bisa juga berdampak pada seseorang ketika sudah beranjak dewasa. Camila mengatakan di masa remaja awal usia 20, ia merasa sering dilanda gangguan kecemasan.

Dr.Harris mengatakan soal trauma yang dimilikki seseorang ini bukan hanya berpotensi menjadi sebuah kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, atau dorongan bunuh diri saja. Akibatnya juga bisa menyerang penyakit fisik.

Jenis penyakit ini bisa seperti asma, diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Pengertian Adverse Childhood Experience

Adverse Childhood Experience (ACEs) bisa didefinisikan sebagai sebuah pengalaman yang terjadi di masa kecil. Pengalaman ini berupa kejadian yang membuat anak terluka atau tertekan sehingga mengganggu perkembangan kesehatan fisik dan psikologinya.

Begitu mendengar pemahaman Adverse Childhood Experience ini berbicara soal pengalaman masa kecil mungkin banyak yang lansung mengaitkannya dengan tindakan ekstrem seperti kekerasan, pemerkosaan, dan lainnya yang berdampak langsung pada anak.

Namun, sebenarnya yang perlu menjadi catatan adalah kurangnya support dari keluarga atau orang-orang terdekat inilah yang bisa mengubah pengalalaman negatif menjadi lebih merugikan. Dimaksud merugikan ini dampaknya yang tak bisa terlihat langsung.

Di antaranya seperti pengabaian, perasaan tidak disayangi keluarga, juga pernah melihat terjadinya tindak kekerasan di keluarga maupu lingkungan. Adapun beberapa pengalaman masa kecil yang dianggap merugikan ini menurut (Kalmakis & Chandler, 2013).

Baca juga: Mental Health Awareness: Terapi Rutinitas Sehari-hari untuk Depresi/ Kecemasan

1. Membahayakan

Jika pengalaman masa kecil ini sangat merugikan, dampaknya bisa membahayakan untuk anak. Sifat membahayaknnya ini tidak secara fisik, namun dari segi mental dan emosi. Sebabnya bisa karena terlalu banyak pengalaman negatif atau pengalaman positif yang sedikit.

2. Kronis/muncul berkali-kali

Pengalaman masa kecil merugikan ini bisa saja sebenarnya hanya terjadi sekali. Namun, ketika terjadi resiko yang dialaminya bisa sangat tinggi. Bisa juga munculnya berkali-kali namun dampaknya tak langsung terlihat.

Meskipun begitu umumnya pengalam merugikan di masa kecil ini karena kejadiannya memang tidak sekali bahkan terjadi berulang hingga melekat dan membentuk pola dalam kehidupan anak.

3. Menyebabkan penderitaan

Ini adalah kondisii distress, yakni rasa tertekan yang berkepanjangan. Ini terjadi karena anak cenderung belum bisa mengontrol keadaan. Akibatnya, akan merasa lebih tertekan.

Baca juga: Soal Remaja Bunuh Balita, Betapa Pentingnya Perhatian dan Kesehatan Mental Kejiwaan

4. Kumulatif

Pengalaman masa kecil yang merugikan ini terjadinya tidak hanya karena sau jenis. Contoh, anak yang sering kali melihat kekerasan rumah tangga berulang, bisa jadi ia memiliki pemikiran dan perasaan ia tidak dicintai oleh orang tuanya.

Sejumlah pengalaman merugikan lainnya bisa terjadi sekali namun membuat tingkat keparahannya semakin kompleks.

5. Memiliki tingkat keparahan yang berbeda

Dalam kasus Adverse Childhood Experience ini pemengalaman masa kecil merugikan seperti kekerasann fisik dan seksual. Bisa akibatkan tingkat keparahan yang lebih tinggi jika dibandungkannya dengan pengalaman merugikan lainnya.

Baca juga: Social Anxiety Disorder dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun