Sama-sama menyebabkan rasa sakit, ternyata infeksi bakteri dan virus itu berbeda. Kedua jenis infeksi ini sama-sama disebabkan oleh mikroba. Namun, tak berbeda dengan namanya, infeksi bakteri disebabkan oleh bakteri, sedangkan infeksi virus oleh virus penyebabnya.
Namun, memang dari segi gejala yang ditemukan antara kedua jenis infeksi ini memang bisa saja mirip. Seperti batuk-batuk, demam, hidung berair, radang, muntah, dan lemas. Meskipun penyebabnya dari makhluk bernama mikroba, namun jenis mikroba virus dan bakteri ini berbeda.
Pengobatan yang dilakukan untuk kedua infeksi ini pun berbeda penangananya. Bakteri adalah  mikroba yang termasuk keluarga Prokaryotes Pada bakteri terdapat dinding sel yang tipis tetapi keras. Juga membran yang seperti karet dan melindungi cairan di dalam karet tersebut.
Bakteri bisa lakukan perkembang biakkan sendiri, dengan cara pembelahan. Bakteri ini hidupnya bisa dalam berbagai kondisi lingkungan. Termasuk di lingkungan ekstrem seperti yang sangat panas atau sangat dingin. Juga di lingkungan yang mengandung radioaktif serta di dalam tubuh manusia.
Baca juga: Ancaman Berita Hoax terhadap Kemajuan Negara Indonesia
Untuk sebagian besar bakteri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit. Bahakan dari penelitian menunjukkan bahwa hanya kurang dari 1 persen jenis bakteri yang bisa menyebabkan munculnya penyakit.
Di lain sisi, kebanyakan bakteri justru memiliki banyak manfaat di antaranya untuk membantu mencerna makanan, melawan mikroba lain yang sebabkan penyakit, juga melawan sel kanker dan memberikan nutrisi-nutrisi yang bermanfaat.
Adapun beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri adalah:
- Sakit tenggorokan
- Tuberculosis
- Infeksi saluran kencing
- Difteri dan lain-lain
Sementara itu virus memiliki pengertian sebagai mikroba yang tidak bisa hidup tanpa menempel pada inangnya. Virus ini baru bisa berkembang biak apabila menempel pada makhluk hidup lainnya. Â Ukuran virus lebih kecil daripada bakter bahkan sangat jauh perbedaannya.
Setiap virus ini memiliki material genetic antara RNA atau DNA. Virus biasanya akan menempel pada sebuah sel hingga mengambil alih sel tersebut kemudian sel-sel yang ditempelinya bisa sampai mati. Di kasus lain, gara-gara virus ini sebuah sel normal bisa berubah menjadi berbahaya.
Berkebalikan dengan bakteri, sebagian besar virus ini adalah penyebab munculnya penyakit. Selain itu sifat dari virus ini 'pemilih'. Artinya, virus bisa menyerang sel tertentu yang spesifik. Contohnya beberapa viru bisa menyerang pada bagian sel di pancreas, sistem pernapasan dan darah.
Baca juga: Pro-Kontra terhadap Vaksinasi Covid-19
Untuk kasus tertentu ternyata virus juga bisa menyerang bakteri. Contoh penyakit yang disebabkan virus ini seperti:
- Cacar air
- AIDS
- Flu
- Polio
- COVID-19 dan lain-lain.
Virus dan Bakteri memiliki jenis gejala sakit yang berbeda
Pada infeksi bakteri, tanda-tanda yang muncul:
- Hidung berlendir
- Demam
- Terkadang batuk-batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit di telinga
- Serta sesak napas
Sementara untuk infeksi yang disebabkan oleh virus. Gejala yang sering muncul antara lain:
- Hidung berair
- Terkadag mimisan
- Terkadang demam
- Batuk-batuk
- Sakit tenggorokan (kondisi ini jarang terjadi)
- Alami susah tidur
Penyakit yang disebabkan oleh virus jelas bisa lebih berbahaya. Sebentar, namun tetap akut melihat tanda-tanda virus akibat bakteri ini terjadinya selama 10-14 hari terus-menerus.
Ketika dibutuhkan, untuk konfirmasi diagnosis, biasanya dolkter akan melakukan tes darah atau tes urine. Jika prosedur in harus dilakukan, Dokter akan meminta test atau urine. Untuk melihat diagnosis yang tepat.
Dokter juga bisa melakukan tes kultur untuk mengidentifikasi tipe bakteri atau virus yang menginfeksi Anda.
Baca juga:Â Krisis, Klaim, dan Dilema Pembangunan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H