Bagi wanita saat ini menggunakan sunscreen sudah menjadi satu paket dalam penggunaan skin care mereka. Tak hanya untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet saat berada di luar ruangan, sunscreen atau tabir surya juga disebut tetap bermanfaat menghalau radiasi ketika berada di dalam ruangan pun.
Pendapat lain mengatakan menggunakan sunscreen sama pentingnya dengan pelembab dan keduanya tak bisa dipisahkan karena saling melengkapi satu sama lain untuk menutrisi kulit. Namun, beberapa waktu belakangan ramai pembicaraan susnscreen memicu kanker kulit?
Begini penjelasan soal sunscreen memicu kanker kulit
Isu yang mengatakan jika sunscreen memicu kanker kulit dari segi bahan yang digunakannya ini didukung dengan kabar ditariknya 40 batch produk tabir surya atau semacam sunscreen ini dari peredaran.
Dilansir dari kompas.com, ini dilakukan oleh sebuah laboratorium independen bernama Valisure. Penarikan sejumlah produk sunscreen ini dikarenakan adanya kandungan besar benzena dalam produk-produk tersebut. Yang merupakan senyawa kimia bersifat karsinogenik.
Baca juga: Toner Trial: Viva Face Tonic, Wardah Acnederm Pore Refining Toner, Natur-E
Di tahun 1977, bahan bernama benzena ini disebut memiliki kaitan dengan meningkatnya resko terkena kanker. Sebagaimana ada dalam sebuah penelitian yang menemukan pekerja yang terpapar benzene selama sembilan tahun.
Mereka yang terpapar ini ternyata memiliki resiko terkena kanker leukemia lebih tinggi. Lalu, apa benar jika ada kandungan benzena dapat memicu terkenanya kanker kulit?
Kata dokter kulit
Dilansir dari kompas.com, menurut dokter speasialis kulit dari Vivaldy Skin Clinic Mataram Lombok, yakni dr.Hedianti Hidajat, Sp KK memaparkan jika informasi soal sunscreen memicu kanker kulit ternyata banyak yang disalahartikan.
Dedi menjelaskan jika temuan sunscreen mengandung bahan benzena di luar negeri ini maksudnya temuan kontaminan dan bukan temuan kandungan sebenarnya di sebuah produk sunscreen itu sendiri. Dedi menegaskan jadi di dalam sunscreen tidak ada kandungan benzena yang dimaksud itu.
Jika pun ada menurut Dedi akan ada syarat minimal diperbolehkannya kandungan benzena ada dalam sunscreen itu. Untuk mengetahui hanya bisa dengan pengecekkan yang dilakukan BPOM. Dalam produk sunscreen ada dua jenis UV filter yang disebut dengan chemical dan physical.
Adapun yang dimaksud physical meliputi titanium dioxide dan zinc oxide. Sementara chemical ada avobenzone dan oxybenzone. Namun kedua jenis ini berbeda dengan benzone. Kedua kandungan ini sudah melewati pengujian di laboratorium BPOM.
Juga dalam penelitian seluruh dunia yang menunjukkan jika penggunaan keduanga kandungan ini aman untuk digunakan dalam sunscreen.
Memilih sunscreen yang aman
Ada banyak cara mudah memilih sunscreen, jika kamu takut jenis tabir surya yang kamu gunakan ini memiliki zat berbahaya. Pertama, sarannya sebaiknya belilah produk sunscreen sudah terdaftar atau tercatat dalam BPOM.
Saat membeli sunscreen jangan lupa cermati dahulu apa saja kandungannya kemudian belilah di toko kosmetik, apotek, serta klinik resmi terpercaya, atau di klinik yang ada spesialis dokter kulit atau pilih yang ada apoteler penanggung jawabnya.
Baca juga: Pentingnya Menggunakan Sunscreen Meski di Rumah Aja di Saat Pandemi
Jni  juga supaya pengguna tidak langsung tergiur dengan harga murah yang ditawarkan sunscreen. Tips untuk memiih sunscreen bisa dengan cara memerhatikan ini:
- Pilih yang sesuai dengan jenis kulitmu
- Sesuaiakanlah dengan aktivitas atau kebutuhan sehari-hari
- Pilih suncscreen yangpunya efekstivitas boards spectrum untuk memproteksi  UVA.UVB, SPFsecara minimal 30. Akan lebih baik lagi jika memiliki filter terhadap blue light dan juga infrared.
- Cara pengapliasian yang mudah
- Non komodogenik
Baca juga:Â Rekomendasi Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Simak Baik-baik Ya Gengs Jangan Sampai Keliru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H