Heboh BTS Meal, Makan Junk Food Memang Enak Tapi Berlebihan Juga Tak Sehat
BTS Meal seakan menjadi fenomena baru. Sepertinya, apa yang diciptakan boygrup asal Korea Selatan itu selalu menjadi fenomena. Dalam perilisan perdan BTS Meal pada 9 Juni 2021, boygrup BTS berkolaborasi dengan salah satu rumah makan cepat saji.
Serasa turut meramaikan bulannya BTS (Anniversary tanggal 13 Juni), euphoria hadirnya paket makanan bernama BTS Meal begitu membludak. Bahkan, hingga tak terkendali dan polisa hingga satpol pp sampai harus repot-repot turun tangan membubarkan kerumunan ojek online yang antre membeli orderan BTS Meal dari para ARMY (fanbase BTS).
Kali ini bukan akan membahas soal BTS dan kolaborasinya dengan salag satu restorant cepat saja yang masuk 10 besar brand global.Tetapi mengenai menu makanan cepat saji atau Junk Food yang memang menjadi favorit banyak orang. Praktis dan cukup mengenyangkan.
Apalagi, di zaman mobilitas serba cepat seperti sekarang. Tidak ada BTS Meal pun, Jun Food sudah menjadi favorit banyak orang sejak lama. Namun, terlalu sering dan kebanyakan makan Junk Food juga punya dampak yang kurang baik untuk kesehatan, lho!
Seperti namanya, pasti ada alasan dibalik penamaan "Junk Food" atau makanan sampah itu sendiri. Seperti dilansir dari kompas.com, Junk Food sebenarnya adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makanan dengan kadar nutrisi rendah. Namun, memiliki kandungan kalori, gula, atau garam yang tinggi sehingga tidak membuat tubuh sehat.
Baca juga: Apakah Minyak Kelapa Baik untuk Kesehatan?
Tidak semua menu cepat saji termasuk ke dalam Junk Food. Contohnya, seperti salad yang sudah jelas justru sehat. Jadi, Mengapa Junk Food berbahaya?
Alasan Junk Food berbahaya
Seperti dijabarkan di atas Junk Food ini didalamnya memiliki kandungan garam, gula, karbohidrat, dan lemak yang tinggi. Kandungan-kandunan ini dalam makanan sebenarnya sehat. Namun, di dalam Junk Food kandungannya ini berlebihan, sehingga justru malah jadi tidak sehat untuk tubuh.
Kandungan yang berlebihan ini membuat Junk Food bisa memicu timbulnya sejumlah penyakit, di antaranya sebagai berikut:
Diabetes
Bentuk Junk Food bisa seperti kentang goreng keju, burger, nugget, hingga permen manis. Nah, untuk jenis Junk Food yang memiliki kandungan gula yang tinggi, bisa berakibat pada tubuh yang menjadi tidak sensitif (resistensi) terhadap insulin. Ini bisa memicu penyakit diabetes tipe 2.
Tak hanya insulin saja, kadar gula yang tinggi pada Junk Food ini juga bisa memunculkan berbagai faktor lainnya yang bisa menyebabkan diabetes tipe 2 ini. Di antaranya seperti berpotensi menurunkan kadar kolesterol baik HDL serta meningkatkan tekanan darah dan lemak tubuh.
Ini karena Junk Food mengandung lemak trans yang tidak baik untuk tubuh. Selain itu juga punya jenis karbohidrat yang sudah diproses.
Obesitas
Alasan Junk Food berbahaya lainnya mungkin sudah sering disebutkan. Terlalu banyak konsumsi Junk Food berpotensi menaikkan banyak lemak tubuh yang bisa berakibat menjadi obesitas. Kalian mungkin menyadari, jika makan Junk Food bisa buat kita lebih cepat lapar lagi.
Ternyata ini karena kandungan nutrisi yang lemah pada Junk Food. Maka dari itu, mengonsumsi makann jenis ini bisa lebih mudah membuat obesitas. Di tambah lagi jika gaya hidup kamu lebih banyak berdiam diri dan kurang bergerak.
Baca juga: 4 Adab Makan di Restoran yang Perlu Kita Perhatikan
Memperlambat Metabolisme
Konsumsi gula berelebih juga bisa menyebabkan kadar gula dalam pembuluh darah meningkat. Ini membuat metabolism dalam tubuh melambat. Gula ini akan diubah oleh insulin untuk dipakai oleh berbagai macam sel-sel tubuh.
Kadar gula yang akan belerbih ini akhirnya disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Semakin banyak lemak yang tidak digunakan bisa memicu penumpukan lemak terutama pada bagian perut.
Penyakit Jantung
Sebagai salah satu penyakit yang membunuh banyak orang, pastinya kita ingin terhindar dari penyakit jantung. Yang perlu kamu ketahui, alasan Junk Food berbahaya lainnya adalah membuat risiko akan sakit jantung meningkat.
Junk Food akan menambah lemak dalam tubuh, menurunkan kolerterol baik HDL, juga meningkatkan tekanan darah dan kolesterol jahat LDL yang merupakan faktor yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung.
Apakah artinya Junk Food sama sekali tak boleh dikonsumsi?
Jawabannya, tidak juga. Sesekali mengonsumsi Junk Food tidak masalah. Asalkan tahu porsi yang tepat. Â Sebaiknya, kamu juga tetap konsumsi makanan utuh, seperti nasi, sayur-sayuran, daging, dan lainnya sebanyak 80-90 persen di makanan harian.
Kemudian sisanya, 20-30 persen ini bisa dialokasikan  untuk makan Junk Food. Selain itu juga harus perhatikan konsumsi kalori harian. Jikan konsumsi kalor dalam sehari sudah berlebih, sebaiknya urungkan niat untuk makan Junk Food.
Baca juga:Â Si Pembuat Boba Pertama di Dunia "Chun Shui Tang, Taiwan" Tahun 1980-an!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H