Aktor yang dikenal lewat perannya sebagai Iron Man dalam Marvel Cinematic Universe juga ambil bagian dalam produksi serial Sweet Tooth ini. Tidak sendirian, ia memerankan produser eksekutif untuk serial ini bersama dengan sang istri, Susan Downey.
2. Memiliki perbedaan dengan komiknya
Meskipun alur dan sinopsis Sweeth Tooth tidak ada perbedaan besar dengan cerita komiknya, namun ternyata ada beberapa unsur hingga pengemasan yang berbeda dari versi komik. Dibandingkan dengan versi komik Jeff Lemire yang dipublikasikan Vertigo, aka nada perbedaan tone dalam versi serial.
Selain itu masih ada deretan kejutan lainnya yang menurut Netflix bisa disaksikan sendiri saat nonton Sweet Tooth ini. Tone yang dimaksud adalah dalam versi komik, cerita lebih menonjolkan unsur gelap dan kejam. Namun, dalam serialnya disajikan dengan lebih ringan.
3. Elemen horor tetap ada
Meskipun tidak segelap cerita versi komiknya, namun unsur horor dalam serial ini tetap ada dalam serial. Jadi, ketika menontonnya akan tetap diselimuti dengan elemen horor serta menegangkan yang bisa semakin menambah keseruan cerita.
Di antaranya saat fokusnya sedang menceritakn sosok Dr. Aditya Singh (Adeel Achtar). Karakter ini akan menjadi karakter yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang berupaya bertahan dari dunia lama. Ia juga memiliki tugas untuk mencari tahu sebab runtuhnya peradaban manusia.
4. Gambar diambil di Selandia Baru
Demi mewujudkan tampilan alam liar yang nyata, pengambilan gambar untuk serial Sweet Smooth ini dilakukan di Selandia Baru. Menurut sang produser, Jim Mickle ini adalah langkah tempat. Begitu juga menurut aktor Christian Convery yang memerankan karakter Gus.
Menurut Convery, syuting di alam terbuka juga membantunya untuk lebih bisa mengkhayati perannya yang memang tinggal di hutan.
5. Anak-anak bisa nonton serial ini
Sinopsis Sweet Tooth ini berlatar kisah peradaban manusia yang telah runtuh, namun Convery memberitahukan seperti dilansir kompas.com, jika pesan dalam serial ini sangat mendalam tentang harapan.
Menurut Nonso Anozie, agak sedikir ironi film ini tayang di kala pandemic COVID-19 masih berlangsung. Namun, pesan harapan yang disampaikan film ini bisa dicontohkan dibagikan pada anak-anak. Meskipun, orang tua diharapkan tetap mengawasi anaknya saat menonton.
Baca juga: Vincenzo Tamat! Ini 6 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Vincenzo di Netflix
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H