Contohnya, sebuah brand hijab ingin mempromosikan produknya dengan menggunakan sistem endorse. Sebelum menentukan siapa orang yang akan dipilihnya agar promosinya berhasil dan menghasilkan, beberapa hal ini yang bisa jadi pertimbangan.
Baca juga: Bukan Artis atau Selebgram tapi Nyaris Kena Tipu Modus Endorsement
1 Jumlah followers/subscriber
Bisa dibilang ini point paling mendasar yang menjadi patokan sebuah brand ketika ingin mengajukan kerja sama endorsement. Tentu saja, semakin banyak jumlah follower atau subscriber orang tersebut, maka lahan promosi juga akan semakin baik. Sehingga orang dengan banyak pengikut ini akan lebih menjanjikan untuk diajak bekerja sama endorse.
2. Sejauh mana tingkat interaksinya dengan pengikut
Meskipun jumlah pengikut seseorang yang diajak endorse tersebut banyak, bukan berarti kesemuanya akan membeli langsung produk dari brand ini. Maka, hal penting yang perlu ditanyakan saat memilih peng-endorse adalah engagement rate orang tersebut.
Karena, sistem endorsement ini bisa juga gagal. Maka dari itu, memerhatikan bagaimana proses interaksi public figure terpilih terkait dengan audiensnya menjadi penting dilakukan. Pastinya, kita tidak ingin saat sudah membayar besar si peng-endorse ini, ternyata malah rugi bukannya untung.
3. Figur Representatif
Ketika ingin mempromosikan hijab, tentu pasar yang dicari adalah para wanita muslim. Maka, public figure atau influencer yang dipilih adalah mereka yang punya banyak audiens para wanita muslim. Biasanya brand juga ingin melihat kalangan seperti apa yang disasar.
Apakah trend hijab untuk anak muda? Atau mungkin hijab syar'I yang pasarnya lebih banyak Ibu-Ibu. Untuk melihat ini bisa dengan mengintip siapa saja follower hingga orang-orang yang berkomentar di akun Instagram atau media sosial influencer terkait. Sehingga kecocokan figur tersebut dengan pasar yang diinginkan bisa sesuai dan sistem endorsement berjalan seperti yang diinginkan.
Baca juga:Â Lapangan Pekerjaan Unik untuk Perempuan Masa Kini
4. Biaya Paid Promote
Biaya yang dipasanga oleh tiap-tiap influencer bisa berbeda. Bisa jadi, meskipun followers atau subscriber-nya belum banyak, namun orang ini memberikan biaya paid promote yang tinggi. Ini bisa dikarenakan ia punya kemungkinan engagement rate yang besar.
Bagaimana cara kerja sistem endorse?
Kita sering kali melihat seorang artis atau influencer seperti di Instagram mempromosikan berbagai produk. Mulai dari berbagai jenis merk camilan, hingga berbagai brand pakaian. Nah, melihat cara kerja sistem endorse di bawah ini mungkin bisa bantu kamu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!