Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Lebih Dalam 3 Vaksin Covid-19 yang Ada di Indonesia!

1 Juni 2021   10:27 Diperbarui: 1 Juni 2021   10:59 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Vaksin | Pexel Polina Tankilevitch

Indonesia berusaha menangani pandemi COVID-19 dengan berbagai cara termasuk dengan terus mendatangkan vaksin dari berbagai produsen di dunia. Bentuk vaksin yang datang ke Indonesia ini ada yang datang dengan bentuk yang sudah siap pakai dan ada juga yang berupa bahan baku atau disebut bulk.  Di antara banyaknya vaksin yang didatangkan Indonesia, ada tiga vaksin utamanya. Yakni vaksin covid-19 Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Vaksin yang pemerintah bawa ke Indonesia ini  datang secara bertahap. Pemerintah juga melihat vaksin covid-19 ini dari berbagai pertimbangan. Seperti tingkat keampuhan dan efek yang bisa ditimbulkannya. Vaksin covid-19 yang datang ke Indonesia di tahap pertama adalah Sinovac yang datangnya bertahap, lalu disusul kedua vaksin lainnya.

Apakah ketiga vaksin covid-19 ini dipastikan aman? Bagaimana penjelasannya?

1. Vaksin Sinovac

Vaksin covid-19 yang pertama ini adalah buatan perusahaan biteknologi asal China. Vaksin Sinivac ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi vaksin yang bernama inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2, yakni virus penyebab covid-19 yang sudah dimatikan. Tujuan dari vaksin ini untuk mengaktifkan kekebalan pada tubuh sebagai reaksi dari datangnya covid-19. Serta juga untuk menghindari adanya respons penyakit serius, sebagaimana dilansir dari kompas.com.

Baca juga: Menyelamatkan Ekonomi Dampak Pandemi Dimulai dari Bali?

Metode bernama inactivated virus ini bukan yang pertama kalinya dicoba. Metode yang sama juga digunakan untuk vaksin pada penyakit seperti flu dan polio. Presentase keberhasil untuk vaksin covid-19 Sinovac ini dari hasil uji klinis fase 3 di Indonesia menunjukkan efikasi  vaksin Sonovac sebesar 65,3%. Tak hanya di Indonesia, vaksin ini juga dilakukan uji di Turki dan Brasil. Efikasi vaksin Sinovac di Turki disebut mencapai 91,25%, sementara Brasil 50,4%.

Jenis vaksin covid-19 ini juga bisa diletakkan di dalam lemari es dengan standar suhunya 2-8 derajat celcius dan bisa bertahan hingga tiga tahun lamanya.

2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin covid-19 satu ini berasal dari pengembangan ilmuwan yang dilakukan di salah satu Universitas paling bergengsi di Inggris dan dunia, yakni Oxford University. AstraZeneca adalah vaksin yang menggunakan basis vector adenovirus simpanse. Maksudnya pengembangan vaksin dilakukan dengan mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse kemudian dimodifikasi secara genetik, tujuannya untuk menghindari infeksi parah terjadi pada manusia.

Dari virus yang dimodifikasi ini sebagian dari virus covid-19 dibawa dan disebut protein spike, yang kemudian menghasilkan antibidi dan sel memori yang akan mampu mengenali virus penyebab covid-19. Sama seperti metode pada vaksin covid-19 Sinovac, penggunaan vaksin vector adenovirus ini juga bukan yang pertama kalinya digunakan untuk pengembangan vaksin. Jenis vaksin serupa juga digunakan untuk melawan penyakit lain seperti malaria, HIV, ebola.

Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional dan Dunia Literasi dalam Karya Nyata

Perlindungan yang ditawarkan dari efikasi vaksin covid-19 ini adalah sebesar 64,1% setelah satu dosisnya disuntikkan dan 70,4% untuk dosis suntikan kedua. Efek yang bisa ditimbulkan dari penggunaan vaksin ini sebagian besar ringan dan sedang. Di antaranya seperti rasa lelah, menggigil, demam, sakit kepala, mual, dan lainnya.

Sementara efek samping lainnya yang dinilai jarang seperti berkurangnya napsu makan, keringat berlebih, hingga munculnya perasaan gatal dan ruam pada kulit. Suhu penyimpanan untuk vaksin AstraZeneca paling cocok disimpan pada suhu ruangan dengan standar 2-6 derajat Celcius.

3. Vaksin Sinopharm

Terakhir, ada vaksin covid-19 yang berasal dari Beijing BioInstitute Biological Product. Vaksin covid-19 ini digunakan program vaksin Gotong Royong Indonesia yang penggunaannya dilakukan bersamaan dengan Modern Asal Amerika Selatan. Vaksin Sinopharm telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat di Indonesia pada tanggal 29 April 2021. Jenis teknologi yang digunakan untuk pengembangan vaksin ini sama dengan Sinovac.

Vaksin ini di Uni Emirat Arab menunjukkan hasil uji klinis untuk efikasinya kemanjuran yang dihasilkan bisa didapat hingga 78%. Uji klinis ini dilakukan pada 78.000 relawan. Efek samping yang bisa dihasilkan dari Sinopharm berupa reaksi ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, neyeri otot, batuk, dan lain sebagainya.

Baca juga: Lebih Baik Tidak Pulang daripada Orangtua Kita "Pulang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun