Bukan hanya orang Indonesia saja yang menerima efek minum susu ini. Efek ini juga dirasakan oleh kebanyakan masyarakat yang berada di kawasan Asia Tenggara lainnya, juga masyarakat dari Afrika Selatan dan Amerika Selatan. Menurut yang dilansir dari Britannica di tahun 2020, angka intoleransi laktosa masyarakat Indonesia ini berada di kisaran 80-100.
Dahulu, saat saya masih mengonsumsi bahkan hingga SMA, sebagian teman-teman di bangku SMP mulai mempertanyakan soal merasa aneh karena sudah besar masih minum susu. Ada stigma yang mengatakan jika rutin minum susu adalah kebiasaan anak-anak dan "seakan" dianggap belum dewasa jika minum susu di usia yang bukan anak-anak lagi.
Mungkin, ini yang jadi sebabnya kenapa tingkat konsumsi susu nasional Indonesia masih dianggap rendah. Meskipun setiap tahunnya alami fluktuasi, namun angka tersebut tak jauh-jauh dari sekitar 16,20 sekian. Untungnya, saat ini sudah ada trend minum susu kopi hingga trend minuman semacam ini yang dibuat non kopi. Biasanya mereka mengolah susu dengan campur mari dan semcamnya.
Harapannya, masyarakat Indonesia juga sadar susu bukan hanya untuk anak-anak, karena jika ingin punya tulang yang tetap kuat hingga renta, konsumsi makanan bergizi untuk kalsium juga harus dipertimbangkan.
Baca juga: Vitamin D dan Peranannya di Masa Pandemi Menurut Ahli Gizi-Melvin
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI