Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang terjadi masih belum bisa diprediksi kapan, dimana, hingga berapa besar kekuatan gempanya sebelum bencan itu terjadi.Â
Maka dari itu, cara antisipasi bencana alam yang terjadi karena pergseran lempeng tektonik maupun akibat dari aktivitas vulkanik dilakukan dengan mempelajari persiapan apabila gempa itu terjadi.
Di Indonesia, kita mengenal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. Kita bisa melihat iklim dan cuaca hingga perkiraan akan terjadinya gempa ataupun aktivitas gunung merapi dan lainnya melalui lembaga ini. Dahulu, saat teknologi ponsel belum secanggih masa sekarang, biasanya peringatan BMKG atas gempa yang sedang mengguncang suatu wilayah tertentu biasanya diumumkan di televisi.
Saat ini karena sudah ada ponsel pintar hingga aktifnya pengguna media sosial, cara cek gempa BMKG bisa dilakukan dengan melihat pesan SMS yang dikirimkan lembaga tersebut, melalui situs resmi, hingga mengecek langsung ke media sosial seperti Instagram dan Twitter resmi BMKG.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Kita Pelajari dari Jepang dalam Menghadapi Bencana Gempa
Cara cek gempa BMKG, kunjungi media sosial resminya:
Twitter: @infoBMKG
Facebook: www.bmkg.go.id
Instagram: @infobmkg
YouTube: infoBMKG
Agar lebih pasti, pastikan cara cek gempa BMKG ini kamu cek di seluruh media sosialnya jika ingin lebih yakin dengan informasi gempa atau potensi tsunami yang terjadi. Karena mesin dan teknologi juga bisa saja salah atau bahkan ada human error. Jangan panik dahulu, pastikan informasi seputar gempa BMKG yang diterima sudah terkonfirmasi.
Lalu, bagaimana jika gempa terjadi dan hal apa saja yang harus dilakukan?
Antisipasi gempa ketika terjadi bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya sebagai berikut:
Kita tentunya sudah tahu jika Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan gempa bumi. Oleh karena itu masyakarat Indonesi harus paham mitigasi bencana ketika terjadi gempa bumi ini.
Baca juga: Datang Silih Berganti, Begini Solusi BNPB agar Kita Sadar Risiko Bencana
Saat berada di dalam ruangan
Dalam Buku Saku Siaga Bencana BNPB, cara menyelamatkan diri ketika gempa terjadi saat berada dalam ruangan adalah dengan berlindung di bawah meja atau di bawah suatu benda besar serupa lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari jika ada sesuatu yang jatuh dari atas atau jika ada kaca jendela yang pecah.
Selain itu jika kamu sedang memasak, pastikan untuk segera matikan kompor. Periksa semua barang yang masih terhubung dengan listrik dan kalau bisa segera cabut atau putus sambungan listriknya. Ini dilakukan untuk menghindari kebakaran yang mungkin terjadi. Lalu, jika kamu sudah keluar rumah tetap amankan diri kamu juga dari pecahan kaca, genting, atau material berbahaya lainnya.
Cara menyelamatkan diri saat gempa yakni sebisa mungkin menuju lapangan kosong atau terbuka. Pastikan juga saat kamu menuju ke lapangan untuk berhati-hati dengan tiang, pohon, sumber listrik, hingga gedung atau bangunan yang berpotensi roboh. Peringatan cara menyelamatkan diri saat gempa terjadi di lantai atas maka jangan lagi gunakan lift saat guncangan masih terjadi.
Lebih baik gunakan tangga darurat untuk evakuasi menuju lantau bawah. Namun, jika kamu sedang berada di dalam lift, maka segera tekan semua tombol atau  bisa juga tekan tombol darurat yang biasanya bergambar lonceng. Gunanya untuk memberitahu ke pengelola gedung. Jika di gedung ada pihak keamanannya, maka kamu bisa ikuti intruksi yang diberikan untuk evakuasi.
Baca juga: Banjir Menghanyutkan Sukacita Paskah
Saat berada di mobil
Di dalam mobil saat gempa dengan guncangan kecil biasanya tidak terasa. Tetapi, ketika guncangannya besar, kamu bisa kehilangan control atas mobilmu. Sehingga sebaiknya segera menepi dan parkirkan mobil di pinggir jalan dan berhenti. Lihat situasi sekitar dan ikuti intruksi jika ada. Temukan alat untuk berkomunikasi seperti radio atau telepon.
Lakukan cara cek gempa BMKG seperti di atas untuk melihat jika ada potensi tsunami yang mungkin terjadi. Jika ada, sebisa mungkin jangan panik dan segeralah berlari ke tempat tinggi seperti bukit dan sebagainya.
Baca juga: Manusia Lebih Bodoh dari Alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H