Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Gara-Gara Felicia Tissue, Kamu Harus Paham Alasan Jadi Korban Ghosting!

27 Mei 2021   11:49 Diperbarui: 27 Mei 2021   11:53 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Felicia Tissue | Youtube/Felicia Tissue

Istilah Ghosting dalam sebuah hubungan, konon lebih akrab dengan hubungan pada anak muda Millenials. Pasalnya, adanya 'Ghosting' ini sendiri sebabnya karena ada pengaruh teknologi di dalamnya. Kondisi ini adalah disaat kamu sedang sayang-sayangnya dengan seseorang atau dalam hubungan yang sedang baik-baik saja dengan pasanganmu, tetapi tahu-tahu pasanganmu hilang begitu saja layaknya 'hantu'.

Tak ada kabar, tak ada tanda-tanda apapun. Dihubungi pun menghindar saja. Sama sekali bukan cara yang keren buat mengakhiri hubungan, bukan? Di dalam ilmu komunikasi sendiri, istilah keren disaat seseorang berusaha menghindari komunikasi dengan orang lain ini disebut dengan avoidance. Istilah ini sudah lebih dahulu dikenal sebelum istilah Ghosting gara-gara Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep menjadi viral.

Baca juga: Membuat Dia Jatuh Hati pada Kencan Pertama? Ini Spill-nya!

Awal mula Ghosting jadi 'trend' hubungan anak muda

Bukan gara-gara Felicia Tissue sebenarnya. Istilah Ghosting sendiri menjadi viral sejak hubungan anak muda di media sosial twitter mendadak menjadi viral. Apapun yang sedang viral, di zaman serba teknologi ini biasanya jadi bahan perbincangan para warganet maha benar. Meski bukan siapa-siapanya si pelaku dan korban Ghosting, warganet tetap ramai berkomentar dan berasumsi.

Hingga kubu warganet ini terbelah menjadi dua. Ada yang mencoba menganalisa alasan yang mungkin menyebabkan seseorang dalam hubungan anak muda ini melakukan ghosting. Alasan yang bisa membenarkan perilakunya. Sementara kubu lain tentu memberikan pemebelaan sebaliknya. Karena, sebagian berpendapat tidak ada yang bisa membenarkan perilaku ghosting bahkan jika Kaesang memilih menghilang gara-gara Felicia Tissue itu sendiri.

Pengakuan Felicia Tissue yang di-Ghosting Kaesang Pangarep

Warganet ramai-ramai memberikan komentar atas unggahan ibu Felicia Tissue, mantan kekasih putra bontot Jokowi, yang disebutnya mengakhiri hubungannya dengan sang putri dengan cara Ghosting. Katanya sih, Kaesang tiba-tiba menghilang di tengah hubungan mereka dan tak bisa dihubungi. Menjadi anak tokoh besar apalagi presiden memang berat. Harus siap jika urusan pribadi pun jadi ranah publik.

Baca juga: Buaya Darat, Buaya Laut, Buaya Udara

Kaesang yang awalnya enggan memberikan klarifikasi gara-gara Felicia Tissue ini jadi terpaksa untuk angkat bicara demi menenangkan warganet. Awalnya, menurutnya tidak etis membicarakan masalah pribadi untuk dikonsumsi khalayak. Namun, klarifikasi harus tetap menjadi pilihannya pada akhirnya.

Menurut pengakuan pemilik merk dagang Sang Pisang ini ia sebenarnya sudah mengakhiri hubungannya secara langsung dengan Felicia pada pertengahan Januari 2021. Tetapi saat itu ia justru mendapatkan makian dan memilih untuk diam.

Kasus kurang mengenakan dari kandasnya hubungan Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep ini memang sempat viral. Baik kedua kubu juga mendapatkan pembelaan hingga kritikkan karen pro dan kontranya. Sementara itu Felicia mengaku ia sendiri menyesali bagaimana sejak viralnya kasus Ghosting Kaesang ini ia dan keluarga sampai menerima hujatan bernada SARA.

Tentu saja ini bagi pihak yang mengasumsikan kasus ini gara-gara Felicia Tissue. Kekecewaan Felicia yang disebut jadi korban Ghosting ini sampai harus menyasar pada Presiden Joko Widodo. Tetapi, bukan gara-gara Felicia Tissue saja, gara-gara warganet maha benar juga yang membuatnya gerah menjadi sasaran cercaan.

Baca juga: Cinta Itu Bukan Hanya tentang Hati, tapi Juga Logika dan Intuisi

Apa yang alasan seseorang melakukan Ghosting?

Tanpa ingin memihak kepada siapapun karena saya sama sekali tidak mengenal mereka, apalagi mereka. Setidaknya ada yang bisa coba diambil pelajaran gara-gara Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep ini. Contohnya, alasan seseorang melakukan aksi Ghosting ini.

  • Alasan Kenyamanan: Dikutip dari kompas.com, berdasarkan penelitian Levebre alasan pertama seseorang mengakhiri hubungan dengan Ghosting adalah alasan kenyamanan. Sebagian orang, merasa lebih nyaman membicarakan hal penting tanpa harus bertatap muka. Tujuannya biasanya untuk menghindari konfrontasi hingga adu argumen.
  • Atraksi: Alasan lainnya karena menemukan yang lebih menarik. Lagi-lagi karena kekayaan dunia virtual membuat menemukan yang lebih menarik perhatian menjadi semakin mudah. Maka dari itu, seseorang bisa saja cepat berpindah hati ke yang lain gara-gara merasa ada yang lebih pas untuknya.
  • Interaksi Negatif: Ini adalah alasan yang terjadi dimana pemicunya adalah korban Ghosting tersebut. Misalnya, korban ini memiliki sifat agresif seperti mudah marah, frustasi, dan sikap lainnya yang dianggap mengganggu komunikasi lancarnya dengan korban.
  • Status Hubungan: Ghosting umumnya terjadi pada hubungan yang berlangsung pendek, sehingga keputusan memutus hubungan lebih mudah. Sementara pada hubungan yang sudah berlangsung lama, bisa jadi karena caranya untuk mengakhiri hubungan perlahan secara permanen. Bisa untuk membuat korbannya merasa risih sehingga memutuskan hubungan.
  • Alasan Keamanan: Alasan ini bisa terjadi ketika pelaku takut jika mengomunikasikan langsung nasib hubungan mereka mungkin akan menyebabkan korban emosional, marah meledak-ledak, hingga tidak bisa mengontrol dirinya dan hal ekstrem lainnya.

Baca juga: Mungkin Cara Ini Bisa Menghadapi Sifat Dia yang Suka Ghosting

Menurut Psikolog Klinis Ratim Ibrahim dilansir dari Kompas.com, sebenarnya dalam hubungan yang memang sehat dan baik, kedua belah pihak seharusnya tak hanya memiliki rasa sayang, tetapi juga peduli dan menghormati keberadaan satu sama lain. Maka dari itu, cara mengakhiri hubungan dengan menghilang begitu saja ini menunjukkan adanya ketidak dewasaan dalam diri seseorang terutama dalam memposisikan dirinya dalam sebuah hubungan.

Bukankah hubungan terjalin karena adanya dua orang yang saling menyepakati? Kalau begitu bukan gara-gara Felicia Tissue atau gara-gara Kaesang Pangarep, lalu gara-gara siapa?

Baca juga: Saat Atasan Melarang Anak Buahnya Berhubungan Akrab dengan Partner Kerja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun