Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antonio Conte dan Inter Milan, Definisi Ditinggal Saat Sedang Sayang-Sayangnya

27 Mei 2021   09:34 Diperbarui: 27 Mei 2021   09:46 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan karir Antonio Conte bersama Inter Milan meski singkat namun manis.

Antonio Conte bergabung  sebagai pelatih klub sepak bola asal Italia tersebut pada 31 Mei 2019 hingga 26 Mei 2021. Keputusan keluarnya Conte setelah mengakhiri kontraknya dengan Inter Milan terbilang mendadak dan disayangkan. Bagaimana tidak? Inter Milan ditinggalkan saat sedang sayang-sayangnya.

Antonio Conte diketahui berjasa untuk mengembalikan Inter Milan pada kejayaan untuk gelar Scudetto. Selama 11 tahun sebelumnya, Inter Milan terus-menerus menelan pil pahit di antaranya karena Juventus yang terus mendominasi menguasai sembilan tahun lamanya Liga Italia.

Usut punya usut, penyebab Antonio Conte mengakhiri kontraknya dengan Inter antara lain karena perbedaan kesepakatan mengenai pengelolaan finasial tim. Sebagaimana dilansir kompas.com, demi memperbaikki keuangan Inter Milan yang sedang tak berjalan baik saat itu, ia mengusulkan untuk melakukan penjualan bagi beberapa pemain Inter Milan.

Alasan dari usualan ini karena menurut Conte bisa membantu mengurangi sejumlah pengeluaran dari klub yang berjuluk Nerazzuri itu. Di sisi lain, Sky Italia tidak sependapat dengan Conte dan tak ingin jika harus kehilangan pemain-pemain bintang mereka. Alhasil, Conte memilih hengkang dari Inter Milan meski kontrak seharusnya ia masih berlanjut hingga 2022.

Baca juga: 3 Pelatih "Buangan" Liga Top Eropa yang Kembali Bersinar

Prestasi Antonio Conte dengan Inter Milan

Prestasi Antonio Conte diawali cemerlang dengan membawa Inter Milan finis di urutan kedua Liga Italia di tahun 2019-2020. Prestasi membanggakan terus berlanjut ketika Conte berhasil membuat Inter Milan akhirnya meraih kemenangan mereka di Liga Italia pada musim 2020-2021. Sementara itu, Scudetto di musim tersebut adalah titel Serie A ke-19 Inter Milan yang pertama dalam periode waktu 11 tahun terakhir.

Membuat Inter Milan mampu mematahkan kemenangan Juventus selama sembilan musim berturut-turut. Antonio Conte berhasil mengikuti jejak Jose Mourinho yang membawa Inter Milan pada kemenangan di Liga Italia terakhir kali pada 2009-2010.

Baca juga: Runtuhnya Dominasi Juventus, Warna Baru Liga Italia

Lukaku yang jadi korban ditinggal saat sedang sayang-sayangnya

Perjalanan Lukaku di Inter Milan dimulai bersamaan dengan ditunjuk Antonio Conte untuk menjadi pelatih tim tersebut. Ada berbagai momen berharga yang melibatkan prosesnya ia bisa meraih performa gemilang sebagai salah satu pemain Inter Milan. Kepergian Conte membuat pemain asal Belgia tersebut menuliskan salam perpisahan panjang di akun media sosial instagramnya.

Menurut Lukaku, ia dan Conte pertama kali saling berbicara di tahun 2014 dan dari sanalah ikatan di antara keduanya dimulai. Ada banyak momen bekerja samanya dengan Conte yang tak terlupakan. Bagi Lukaku, kedatangan Conte menjadi pelatihnya untuk Inter Milan merupakan waktu yang tepat bagi perjalanan karirnya. Conte memberinya banyak jasa untuk menguatkan mental dan berjuang menang bersama.

Baca juga: Inter Milan, Scudetto, dan Desiran Awan Mendung Kebangkrutan

Kemenangan yang diperoleh Inter Milan menjadi sangat penting bagi Lukaku. Untuk itu ia sangat senang memiliki pengalaman dilatih Antonio Conte. Sebagai ucapan terima-kasihnya, Lukaku berjanji akan menjaga prinsip-prinsip yang diajarkan Conte dalam hal persiapan fisik, mental, serta bagaimana caranya mendorong tim untuk menang. Bisa bermain untuk tim yang dilatih Conte sangat membahagiakan Lukaku. Ia menegaskan, jika karena itu ia berhutang banyak pada Conte.

Kesedihan Lukaku yang tercermin ini bukanlah tanpa alasan tetapi sebuah fakta. Pasalnya, peningkatan performa Timnas Belgia ini dimulai ketika ia berseragam Inter Milan dibawah arahan Antonio Conte. Dalam catatan prestasinya, ia berhasil mencetak 34 gol dan assist di musim pertama tim Nerazzurri ini. Adapun di musim lalu 39 gol Inter Milan dihasilkan dari 51 penampilannya.

Terbilang baru bergabung dengan Inter Milan, Lukaku memang sudah punya catatan yang sangat membanggakan. Di musim keduanya bersama Inter Milan, ia sendiri mampu menghasilkan 30 gol, 10 assist, dari 44 pertandingan.

Baca juga: Inter Milan akan Turun dari Puncak Klasemen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun