Kpop tidak melulu 'orang Korea'
Bagi saya sendiri, rasanya wajar jika seorang musisi terus berkembang dan menunjukkan berbagai sisi baru dari karya mereka, tak terkecuali untuk BTS. Ntah pakem seperti apa yang ditetapkan untuk genre “kpop” itu sendiri. Saat ini, bahkan anggota grup kpop tidak melulu orang Korea. Contohnya Lisa BLACPINK dan Bambam GOT7 adalah keturunan Thailand.
Yuqi (G)I-DLE hingga yang lebih senior Lay EXO juga bukan keturunan Korea, mereka berasal dari Tiongkok dan idol Kpop yang berasal dari Indonesia, seperti Dita Karang dari Secret Number juga ada. Jadi, bahkan artis Kpop bukan selalu berarti mereka orang keturunan Korea. Rasanya saya setuju, selama mereka menyanyikan lagu pop dengan bahasa Korea, maka mereka adalah artis kpop.
Setiap seniman sudah seharusnya berkembang
Jika awalnya, BTS pernah mengatakan tidak terpikirkan akan membuat lagu berbahasa Inggris full, namun seiring dengan kedewasaan mereka dalam bermusik, mereka juga bisa berkembang dengan perilisan "Dynamite" dan "Butter".
Tidak ada "Dynamite", maka mungkin jalan BTS menuju kemenangan pertama untuk Top Song Sales Artist dan Top Selling Song di Billboard Music Awards 2021 belum tentu terbuka. Sebagai single digital berbahasa Inggris pertama mereka, jelas lagu ini lebih mudah mendapatkan perhatian global dan membuat non kpopers lebih bisa mengenal mereka. Menjadikan eksistensi mereka di kancah internasional semakin kokoh, di tahun 2021 melalui kemenangan dalam empat kategori sekaligus dengan memborong Top Duo/Group, Top Song Sales Artist, Top Social Artist, dan Top Selling Song.
BTS bukannya tidak lagi menjadi kpop. Boygrup beranggotakan RM, Suga, Jin, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook ini justru menunjukkan bahwa kpop bisa dikenal dengan berbagai cara. Artis kpop bukan sebatas menari sambil bernyanyi di atas panggung dengan berdandan ala standar kpop. Artis kpop juga musisi yang bisa berkarya dengan menunjukkan berbagai ekplorasi atas karya mereka. Menciptakan musik dan berharap musik mereka bisa menginspirasi, tidak hanya untuk 'orang Korea' tetapi juga untuk siapapun pendengar mereka.
Baca juga: Eksistensi K-Pop Buktikan Budaya Populer Tak Hanya Berwujud Artefak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H