Mohon tunggu...
Nadhifa Fitrina
Nadhifa Fitrina Mohon Tunggu... Lainnya - NADHIFA FITRINA

A final year journalism student at the Jakarta State Polytechnic with experience writing articles on online media such as Kompasiana. I am an enthusiastic and highly motivated individual. Am looking for an opportunity to develop my skills to work in the field of content writing. I am a hard worker, diligent, and develop with the qualities that I provide in everything I do.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kini Primadona Telah Sirna

29 Mei 2023   08:20 Diperbarui: 29 Mei 2023   10:33 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bunga dengan keabadian cinta, kau menjadi inspirasi banyak orang. Keindahan serta keunikanmu menjadi buruan para pendaki gunung agar bisa membawa pulang bunga edelweis. Namun, setelah peristiwa di Ranca Upas itu seakan keindahan dan keistimewaanmu telah sirna. Padahal, kau adalah bunga dengan berstatus "tumbuhan langka" yang habitatnya sangat terbatas.

Tentu dengan kejadian ini pun mengundang banyaknya respon dari berbagai pihak. Terutama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun turut buka suara, bahwa kelestarian alam lingkungan adalah hal yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apa pun. Panitia juga sebaiknya gotong royong untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi karena kegiatan ini.

Namun demikian, permasalahan semakin meningkat karena beberapa di antara masyarakat sekitar tidak terima dan tidak merasa puas dengan tanggapan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat itu. Dengan bijak, masyarakat menyerukan kepada komunitas motor itu untuk melakukan penghijauan kembali, bukan hanya dengan ucapan maaf. Karena jika hanya dengan meminta maaf, tentu tak akan bisa mengembalikan keindahan yang ada di Ranca Upas, seperti dahulu.

Dengan adanya peristiwa ini, Pihak Perhutani sebagai pengelola lokasi tentunya akan memperbaiki SOP dalam perizinan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam kawasan hutan, dan akan melarang segala bentuk acara berupa trail maupun offroad di dalam kawasan hutan. Hal tersebut dilakukan guna memastikan tidak terjadi dampak buruk terhadap lingkungan.

Pada akhirnya, peristiwa ini memberikan pelajaran yang sangat berharga, yaitu cara terbaik mencintai edelweis adalah dengan membiarkan bunga abadi itu tumbuh indah di habitatnya. Tidak merusaknya. Biarkan edelweiss hidup, karena sesungguhnya keindahan bunga edelweiss adalah ketika kamu bisa melihatnya secara langsung, ketika angin bertiup dan membuat tangkainya bergoyang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun