Sebagai bunga dengan keabadian cinta, kau menjadi inspirasi banyak orang. Keindahan serta keunikanmu menjadi buruan para pendaki gunung agar bisa membawa pulang bunga edelweis. Namun, setelah peristiwa di Ranca Upas itu seakan keindahan dan keistimewaanmu telah sirna. Padahal, kau adalah bunga dengan berstatus "tumbuhan langka" yang habitatnya sangat terbatas.
Tentu dengan kejadian ini pun mengundang banyaknya respon dari berbagai pihak. Terutama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun turut buka suara, bahwa kelestarian alam lingkungan adalah hal yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apa pun. Panitia juga sebaiknya gotong royong untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi karena kegiatan ini.
Namun demikian, permasalahan semakin meningkat karena beberapa di antara masyarakat sekitar tidak terima dan tidak merasa puas dengan tanggapan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat itu. Dengan bijak, masyarakat menyerukan kepada komunitas motor itu untuk melakukan penghijauan kembali, bukan hanya dengan ucapan maaf. Karena jika hanya dengan meminta maaf, tentu tak akan bisa mengembalikan keindahan yang ada di Ranca Upas, seperti dahulu.
Dengan adanya peristiwa ini, Pihak Perhutani sebagai pengelola lokasi tentunya akan memperbaiki SOP dalam perizinan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam kawasan hutan, dan akan melarang segala bentuk acara berupa trail maupun offroad di dalam kawasan hutan. Hal tersebut dilakukan guna memastikan tidak terjadi dampak buruk terhadap lingkungan.
Pada akhirnya, peristiwa ini memberikan pelajaran yang sangat berharga, yaitu cara terbaik mencintai edelweis adalah dengan membiarkan bunga abadi itu tumbuh indah di habitatnya. Tidak merusaknya. Biarkan edelweiss hidup, karena sesungguhnya keindahan bunga edelweiss adalah ketika kamu bisa melihatnya secara langsung, ketika angin bertiup dan membuat tangkainya bergoyang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H