Mohon tunggu...
Nadhifa Qurrotul A
Nadhifa Qurrotul A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa semester satu yang mulai menulis artikel untuk pemenuhan tugas mata kuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila: Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

4 Januari 2025   17:48 Diperbarui: 5 Januari 2025   15:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi Indonesia, merupakan warisan budaya yang sangat berharga. Ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila telah menjadi simbol identitas bangsa dan sumber inspirasi bagi generasi-generasi Indonesia. Namun, dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, penting untuk mempertanyakan: apa makna Pancasila bagi kita hari ini? Bagaimana kita dapat melestarikan warisan budaya ini?

Pancasila, yang terdiri dari lima sila, merupakan hasil pemikiran dan perjuangan para pendiri bangsa. Sila-sila tersebut adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.Pancasila memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan kita, namun tak jarang pula penyimpangan terjadi yang ternyata mendasari Pancasila

1. Menghargai keragaman: Pancasila mengakui dan menghargai keberagaman agama, suku, dan budaya. Contoh penerapannya seperti:

  • Beribadah dengan tertib tanpa mengganggu agama lain.
  • Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.
  • Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.
  • Menghindari perilaku yang bersifat mencela agama orang lain.
  • Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.

Namun pada kenyataannya, nilai pancasila satu ini sudah lama dipandang sebelah mata, salah satu kasusnya adalah konflik sosial yang menyinggung unsur kepercayaan dan merupakan tindakan menyimpang. Contoh kasusnya adalah bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Ledakan terjadi di tiga Gereja dan beberapa hari kemudian ledakan kembali terjadi di area kantor polisi yang menyebabkan beberapa korban. Peristiwa ini sangat memperlihatkan ciri terorisme, terorisme sendiri jelas sangat menyimpang beberapa nilai-nilai pancasila, salah satunya sila pertama yang berbunyi 'ketuhanan yang maha Esa'. Dari kasus bom bunuh diri tersebut dikatakan bahwa alasan pelaku melakukan bom bunuh diri yaitu jihad, hal tersebut sangat menyimpang nilai sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yang mana menghilangkan nyawa seseorang walau alasannya adalah berjihad dan membela agama. Menurut saya tindakan dari pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya tindakan provokasi terhadap kerukunan umat agama. Banyaknya kasus bom yang terjadi menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama yang notabennya indonesia terdiri dari beragam agama

2. Membangun keadilan: Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial dan ekonomi, seperti:

  • Menghormati hak-hak dan kewajiban antar-sesama anggota masyarakat.
  • Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban setiap manusia.
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama.
  • Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong.
  • Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
  • Bersikap empati terhadap sesama, terutama saat ada bencana dan musibah.

Namun nyatanya masih saja ada penyimpangan yang terjadi dari nilai sila kedua yaitu melakukan penggusuran rumah warga miskin di Surabaya, dan tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah seperti memberi bantuan atau jaminan kepada rakyat miskin beberapa tahun silam. Hal ini termasuk ketidakadilan pemerintah kepada rakyat miskin yang menyimpang nilai sila ke dua.

3. Mengutamakan persatuan: Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, contohnya:

  • Rela berkorban demi kepentingan sosial di masyarakat.
  • Mengikuti kegiatan masyarakat bersama warga lainnya.
  • Saling tolong-menolong antar-anggota masyarakat.
  • Bersama-sama menjaga nama baik lingkungan masyarakat.
  • Tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat.
  • Menjaga kerukunan antar warga dengan mengutamakan semangat gotong royong.

Ironisnya, kasus penyimpangan yang mendasari sila ke tiga ini pernah beberapa kali terjadi di Indonesia, seperti kasus OPM (Organisasi Papua Merdeka), GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan lepasnya Timor Timur dari NKRI. Republik Demokratik Timor Leste (Timor Lorosa'e) bernama Timor Timur sebelum merdeka, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Timor Leste secara resmi merdeka ada tanggal 20 Mei 2002 dan memutuskan memakai nama Portugis 'Timor Leste' sebagai nama resmi negara mereka. Salah satu faktor yang menyebabkan Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia adalah tindakan represif yang terjadi pada saat pemerintahan Presiden Soeharto.

Tragedi Sampit Dayak VS Madura pada tahun 2001 yang lalu juga merupakan penyimpangan pada sila ke tigayang memperlihatkan masih kurangnya rasa persatuan antar sesama hidup di negara kita yang tercinta, negara Indonesia.

4. Indonesia sebagai negara hukum: Pancasila mendorong pemikiran kritis, hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

  • Menyelesaikan masalah di masyarakat dengan musyawarah.
  • Menghormati pendapat orang lain dalam bermusyawarah.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat harus diliputi semangat kekeluargaan.
  • Menerima dengan lapang dada jika pendapat kita tidak disetujui.
  • Bertanggung jawab melaksanakan keputusan hasil musyawarah.

Pada kenyataannya ada beberapa hukum yang berlaku tidak sesuai dengan semestinya, seperti kasus pencuri kakao seharga 2000 rupiah dan pencurian singkong oleh seorang nenek karena kelaparan, dua tersangka tersebut ditahan polisi selama dua bulan dan terancam mendekam di penjara hingga 5 tahun. Sedangkan para pejabat yang memakan uang milik negara yang jumlahnya milyar hingga triliun rupiah hanya ditahan selama beberapa tahun, yang bahkan masih bisa dihitung dengan tangan. Hal ironis seperti ini kerap terjadi di Indonesia yang notabennya adalah negara hukum, tetapi hukum yang berjalan, terbilang sangat tidak adil dan hal ini merupakan pelanggaran berat pancasila.

5.    Menerapkan keadilan sosial, dengan cara:

Bersikap adil terhadap seluruh anggota masyarakat

Menghormati hak-hak orang lain di lingkungan masyarakat.

Memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa membeda-bedakan.

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Menghindari sikap yang bisa menyakiti orang lain.

Pemberian subsidi dan bantuan kepada warga kurang mampu.

Membangun fasilitas umum yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.

Namun sampai saat ini banyak sekali penyimpangan sila kelima terjadi seperti kemiskinan, deskriminasi atau perlakuan tidak adil karena hal tertentu. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang di hadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di duni. Di Indonesia sendiri banyak sekali daerah-daerah miskin yang tidak diketahui oleh pemerintah. Dalam hal ini seharusnya pemerintah lebih gencar memberikan bantuan berupa pembangunan, pelayanan dan fasilitas seperti pendidikan, kesehatan, transportasi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi seluruh tingkatan masyarakat, terutama pada orang-orang penyandang disabilitas, lansia, dan yatim piatu.

Pancasila yang seharusnya menjadi ideologi negara Indonesia, tetapi pada kenyataannya pancasila hanya mengendap sebagai simbol dan belum mampu dimaknai hingga memberikan kesatuan dan persatuan bagi bangsa. Pemaknaan pancasila kerap dijadikan alat stabilisasi dan pelanggaran kekuasaan oleh orang yang memiliki kekuasaan. Alhasil Pancasila tidak pernah benar-benar menjadi falsafah negara sehingga terjadilah ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila muncul secara nyata. Seharusnya Warga negara Indonesia khususnya pemerintah dan orang-orang yang mempunyai kekuasaan sadar dan lebih bisa berdialog dalam hidup bersama melalui nila-nilai pancasila, selalu menghargai harkat dan martabat orang lain, tidak berbuat perbuatan tercela seperti menghina dan sebagainya, harkat dan martabat manusia juga harus dijunjung dengan cara yang adil dan beradab, saling mencintai sesama manusia, mengedepankan rasa kebangsaan bersama untuk persatuan dan kesatuan antara warga negara Indonesia yang akhirnya akan membawa kedamaian dan ketentraman antar sesama warga negara Indonesia.

Dari sinilah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa memutus tindakan tercela berujung menyimpang untuk keberlangsungan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dengan benar-benar mengamalkan nilai-nilai pancasila disetiap waktu, seperti:

1. Dalam dunia pendidikan: Kita dapat mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan.

2. Berdialog: Kita dapat belajar memahami dan membahas makna Pancasila dalam konteks modern.

3. Berkebudayaan: Dengan mengembangkan seni dan budaya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

4. Kepemimpinan: Mengembangkan kepemimpinan yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan.

5. Membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Nama : Nadhifa Qurrotul A'yun 

Prodi : Teknik Industri 

Fakultas Teknologi Industri Unissula Semarang 

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun