Mohon tunggu...
Nadhifa Qurrotul A
Nadhifa Qurrotul A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa semester satu yang mulai menulis artikel untuk pemenuhan tugas mata kuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila: Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan

4 Januari 2025   17:48 Diperbarui: 5 Januari 2025   15:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi Indonesia, merupakan warisan budaya yang sangat berharga. Ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila telah menjadi simbol identitas bangsa dan sumber inspirasi bagi generasi-generasi Indonesia. Namun, dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, penting untuk mempertanyakan: apa makna Pancasila bagi kita hari ini? Bagaimana kita dapat melestarikan warisan budaya ini?

Pancasila, yang terdiri dari lima sila, merupakan hasil pemikiran dan perjuangan para pendiri bangsa. Sila-sila tersebut adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.Pancasila memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan kita, namun tak jarang pula penyimpangan terjadi yang ternyata mendasari Pancasila

1. Menghargai keragaman: Pancasila mengakui dan menghargai keberagaman agama, suku, dan budaya. Contoh penerapannya seperti:

  • Beribadah dengan tertib tanpa mengganggu agama lain.
  • Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.
  • Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.
  • Menghindari perilaku yang bersifat mencela agama orang lain.
  • Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.

Namun pada kenyataannya, nilai pancasila satu ini sudah lama dipandang sebelah mata, salah satu kasusnya adalah konflik sosial yang menyinggung unsur kepercayaan dan merupakan tindakan menyimpang. Contoh kasusnya adalah bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Ledakan terjadi di tiga Gereja dan beberapa hari kemudian ledakan kembali terjadi di area kantor polisi yang menyebabkan beberapa korban. Peristiwa ini sangat memperlihatkan ciri terorisme, terorisme sendiri jelas sangat menyimpang beberapa nilai-nilai pancasila, salah satunya sila pertama yang berbunyi 'ketuhanan yang maha Esa'. Dari kasus bom bunuh diri tersebut dikatakan bahwa alasan pelaku melakukan bom bunuh diri yaitu jihad, hal tersebut sangat menyimpang nilai sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yang mana menghilangkan nyawa seseorang walau alasannya adalah berjihad dan membela agama. Menurut saya tindakan dari pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya tindakan provokasi terhadap kerukunan umat agama. Banyaknya kasus bom yang terjadi menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga kerukunan umat beragama yang notabennya indonesia terdiri dari beragam agama

2. Membangun keadilan: Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial dan ekonomi, seperti:

  • Menghormati hak-hak dan kewajiban antar-sesama anggota masyarakat.
  • Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban setiap manusia.
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama.
  • Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong.
  • Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
  • Bersikap empati terhadap sesama, terutama saat ada bencana dan musibah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun