Mohon tunggu...
Nadhifa
Nadhifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Kekerasan Seksual pada Remaja, Tim KKN UNDIP Berikan Pembekalan kepada Remaja

15 Agustus 2023   14:17 Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonogiri (04/08/2023) -Kekerasan seksual menjadi isu yang semakin mendalam di dalam masyarakat, terutama ketika berbicara tentang remaja. Kehidupan remaja yang penuh tantangan dan eksplorasi berisiko membuat mereka rentan terhadap bahaya kekerasan seksual. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Tim KKN 2 UNDIP di Desa Sumberharjo. Dalam reportase ini, kami akan mengungkap beberapa aspek bahaya kekerasan seksual yang dihadapi oleh remaja, dampaknya, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah ini.

Kekerasan seksual pada remaja mencakup berbagai tindakan seperti pemerkosaan, pelecehan seksual, ancaman seksual, atau eksploitasi seksual. Ini seringkali terjadi di tempat-tempat yang seharusnya aman, seperti sekolah, tempat kerja, atau dalam hubungan percintaan. Faktor-faktor yang membuat remaja lebih rentan meliputi kurangnya pengetahuan tentang batas-batas yang sehat dalam hubungan, ketidakmampuan mengenali perilaku merugikan, serta rasa malu atau takut melaporkan tindakan tersebut.

Dampak Psikologis dan Emosional

Dampak kekerasan seksual pada remaja bisa sangat merusak. Bukan hanya dampak fisik, tetapi juga dampak psikologis dan emosional yang mendalam. Remaja yang menjadi korban kekerasan seksual seringkali mengalami gangguan tidur, kecemasan, depresi, dan penurunan harga diri. Mereka juga bisa mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, serta mungkin memiliki pandangan negatif tentang seksualitas.

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Pencegahan kekerasan seksual pada remaja adalah tugas bersama masyarakat, keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Beberapa langkah yang perlu diambil meliputi:

  1. Pendidikan Seksual yang Komprehensif: Pendidikan seksual yang inklusif dan holistik perlu diajarkan di sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan tentang hak-hak seksual, hubungan sehat, dan pentingnya menghormati batas-batas pribadi.
  2. Penguatan Kesadaran: Melalui kampanye sosial, seminar, dan diskusi, remaja harus diberdayakan untuk mengenali perilaku tidak pantas dan cara melaporkannya.
  3. Peningkatan Keamanan Lingkungan: Lembaga pendidikan dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja, di mana tindakan kekerasan seksual tidak dapat berkembang.
  4. Layanan Konseling dan Dukungan: Diperlukan dukungan psikologis bagi para korban kekerasan seksual agar mereka dapat pulih dari dampak traumatis

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kekerasan seksual pada remaja adalah masalah serius yang memerlukan perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan pendidikan yang tepat, kesadaran yang tinggi, dan langkah-langkah pencegahan yang efektif, kita dapat membantu melindungi generasi muda dari bahaya ini. Remaja memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut akan kekerasan seksual, dan sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadikan itu menjadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun