Mohon tunggu...
Nadhif
Nadhif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina

14 Juni 2023   21:00 Diperbarui: 14 Juni 2023   21:03 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semasa hidup, Nabi Nuh menikah dan memiliki 4 orang putra. Mari kita simak lebih lengkap tentang kisah Nabi Nuh AS yang bisa menjadi teladan bagi Si Kecil.Dalam kisah Nabi Nuh AS, Allah SWT mengutusnya untuk menuntut tauhid bagi Bani Rasib yang konon telah tunduk pada kemusyrikan saat itu. Bangsa ini tumbuh subur dengan pemujaan terhadap berhala-berhala berupa patung-patung yang mereka yakini akan membawa kekayaan dan keberkahan bagi mereka. Bani Rasib juga disebut-sebut sering melakukan kenakalan dan kemaksiatan. Bani Rasib pada mulanya adalah kaum yang beriman kepada Allah SWT. Diantaranya adalah lima orang soleh yang menjadi panutan dan sangat disegani oleh masyarakat. Lima orang bernama Wadd, Suwaa', Yaghut, Yauq dan Nasr. Namun ketika Lima meninggal suatu hari, masyarakat Bani Rasib merasa tersesat dan mendirikan patung atau berhala. Namun, semakin lama Bani Rasib dirawat, mereka semakin melenceng dari ajaran Allah SWT dan menjadikan patung-patung tersebut layak disembah. Bahkan, Bani Rasib kehilangan keimanan kepada Allah SWT selama beberapa generasi. Nabi Nuh AS yang hidup di antara mereka juga mengingatkan kesesatan Bani Rasib untuk mengajak mereka kembali kepada keimanan kepada Allah SWT. Namun, ajakan Nuh dari tidak membuahkan hasil dan hanya sedikit pendukung Nuh pada saat itu. Bahkan Bani Rasib menjadi semakin berkhayal dan sombong. Ketika Nabi Nuh meminta kaum Bani Rasib untuk kembali ke jalan Allah SWT, Nabi Nuh dihina dan khotbah-khotbahnya dicemooh. Tantangan dakwah kepada Nabi Nuh AS semakin berat. Mereka menentang Nabi Nuh, "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami." Kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

Nuh kemudian menjawab, "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri."

Setelah menerima perintah Allah untuk membangun sebuah kapal, nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mereka mulai membuat kapal.

Namun, apa yang dilakukan Nabi Nuh dan para pengikutnya ternyata menjadi bahan ejekan dan cemoohan. Nabi Nuh berkata kepada mereka yang mengejeknya: "Jika kamu mengejekku dan orang-orang yang bersamaku sekarang, kami akan segera mengejekmu, karena aku tahu rasa sakit dan kehancuran yang akan menimpamu."

Agar kamu tahu siapa di dunia ini yang akan menderita siksaan yang memalukan, karena siksaan abadi menunggu masa depan."

Kemudian penipuan itu berakhir, dan Nuh serta para pengikutnya menyiapkan semua perbekalan.

Selain itu, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa binatang yang berbeda secara berpasangan, jantan dan betina. Ketika semua perbekalan telah siap, Nabi Nuh berkata kepada para pengikutnya:

"Masuklah ke kapal dan menyebut nama Allah saat berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Kemudian Tuhan berkata: "Maka Kami buka pintu surga, menuangkan air."

"Kami jadikan Bumi memancarkan beberapa mata air, lalu bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun